"Jannah, aku izin pergi daerah terpencil beberapa hari ya," ucapnya padaku di suatu malam ketika kami hendak tertidur "Kenapa Mas?""Urusan pekerjaan Jannah, di daerah terpencil sangat sulit mengakses layanan bagi mereka yang menderita sakit jantung.""Tapi ... Lama gak Mas?""Enggak, kok, hanya seminggu.""Seminggu?" Kutelan ludah berat sambil menahan napas."Kenapa?" Ia mengangkat daguku dan memperhatikan mata ini."Terlalu lama Mas," jawabku."Tidak lama kok Sayang, aku akan segera pulang, kalo tugasku sudah selesai."Aku tahu banyak hal yang bergelayut dalam dada ini, hal yang ingin kutanyakan padanya, tapi aku menahannya tak ingin menjadi istri yang selalu ikut campur urusan suami "Kamu izinkan, Mas pergi?" Tanyanya lagi."Iya," jawabku pelan."Kamu gak terpaksa kan?""Enggak, Mas. Aku akan selalu mendukung Mas," jawabku sambil memaksakan senyum."Jangan berat hati dong sayang, aku bisa susah lho," bujuknya dengan senyum manis dan tatapan melelehkan."Enggak kok Mas, aku akan
Terakhir Diperbarui : 2022-05-29 Baca selengkapnya