Shirin keluar dari kelasnya bersama Mia, tetapi mereka harus berpisah di gedung utama. Mia harus berbelok ke lorong untuk berkumpul dengan anggota klub jurnalis, sementara Shirin berjalan lurus ke luar gerbang. Ya, setidaknya itu yang direncanakan Shirin.Namun, begitu keluar dari gedung utama, seorang gadis menghalangi jalannya. Ia Willa, kelas XII IPA 2. Cewek jangkung itu menatapnya dingin, tetapi ekspresi ketusnya tak mengurangi kecantikannya sedikit pun.Shirin tersenyum kikuk, merasa insecure berhadapan dengannya."Jangan terlalu deket sama Aldiaz," ucap Willa to the point dan tanpa senyum, sukses membuat senyum Shirin sirna. "Gue gak akan cemburu sama cewek kaku kayak lo, tapi yang tadi itu kelewatan. Gue tau, banyak cewek yang nge-fans sama Al, tapi gak gitu juga. Pura-pura nangis supaya dipeluk terus ditemenin ke UKS? Lo masih punya harga diri, 'kan?"Perkataannya begitu dingin dan menusuk—membuat Shirin semakin tert
Read more