Home / Romansa / A Perfect Liar / Chapter 1 - Chapter 6

All Chapters of A Perfect Liar: Chapter 1 - Chapter 6

6 Chapters

Malam yang mengaku siang

21 Desember 2022Matanya tak berhenti menangis namun bibirnya selalu berusaha mengukir senyuman. Terlihat suatu penyesalan yang mendalam dalam raut mukanya, namun senyumnya palsu. Bicaranya kacau, meracau kesana kemari menepis segala perasaan dan keinginan dalam hatinya.Lalu ia berbisik “ Ardi, kamu berhak bahagia. Kamu layak mendapatkan sosok yang bukan aku. kamu tak perlu ikut jatuh dalam dunia hitamku”“Persetan semuanya, biarkan saja semua berkata apapun tentang kamu karena aku tak peduli dengan itu. Kamu sempurna untukku, kamu yang terbaik untukku. Tetaplah disini kalau perlu ayo kita pergi ke luar negeri atau kemanapun dimana kita bisa menjalani kehidupan bersama. Biar hanya berdua asal kau bersamaku dan mulai hidup baru.” Setidaknya itu yang ingin aku katakan padanya. namun bibir ini hanya diam membisu, tubuh ini pun kaku tak bergeming. Air mata saja tak mampu aku keluarkan.Dengan bibir yang bergetar dia mencium bibirku la
Read more

Serigala yang terluka

April 2018Siang itu kantor di penuhi oleh sorak sorai ucapan selamat karena salah satu projek peruhasaan berhasil dimenangkan . Tentu saja, karena projek tersebut bukanlah projek kecil-kecilan. Semua ucapan tersebut tertuju pada satu nama, Rebecca sebagi pimpinan projek perusahaan. Yah aku akui dia memang sosok yang handal, sejak dia masuk 3 bulan lalu tidak satupun projeknya yang gagal. Sebagai sesama rekan kerja, mau tak mau aku pun turut memberikannya ucapan selamat walau kami sebenarnya tak begitu akrab.…………………………“Alah udah pasti kalo itu mah,,,, masa iya semua projeknya bisa goal gitu g mungkin kalo pake cara bersih”Aku tersenyum sinis mendengar 2 perempuan itu membicarakan Becca, padahal jelas sekali mereka sangat antusias memberikan semangat pada Becca seolah mereka adalah rekan kerja yang baik. memang saling menjatuhkan itu sudah bukan rahasia lagi tapi tetap saj
Read more

Bintang Fajar

Sore setelah perayaan kerja Aku mengangkat panggilan ditelponku yang terus berdering sedari tadi, aku coba menerka-nerka siapa itu karena memang itu adalah nomer baru apalagi ini adalah hari minggu, seluruh rekan ku tau hari minggu adalah hari keluarga untukku. “Hallo, Pak Ardy ya?” ah aku tau suara ini milik Becca, ternyata dia benar-benar menghubungiku. Cepat juga fikirku, sepertinya dia adalah orang yang tidak suka memiliki hutang janji. Dia langsung mengajakku makan malam ini, aku juga tak suka diganggu jadi ku iyakan saja agar segera berakhir hutangnya padaku. ………….. Malamnya aku bergegas menuju kafe tempat aku janjian dengan Becca, karena dia tak meminta untuk di jemput dan akupun enggan untuk menawarkan memberi tumpangan. Becca ternyata sudah menunggu disana, dengan rokok yang seperti tak ada habisnya dihisap itu. “Maaf sudah membuat Ibu menunggu” ucapku formalitas saja dan Becca menjawab dengan senyuman. “Saya dengar pak Ardy s
Read more

Sisi gelap bulan - Bagian 1

Selama 3 hari Becca tidak memberi kabar apapun padaku, sejujurnya aku mulai khawatir apalagi Becca tidak terlihat lagi di kantor. Di kantor aku sempat beberapa kali berpapasan dengan Pak Direktur, namun dia sangat hebat dalam berpura-pura tidak terjadi apa-apa. Pantas saja tidak ada gosip yang beredar antara dia dengan Becca, karena keduanya memang sangat pandai sekali menutupi. Selama aku dekat dengan Becca, dia memang tidak pernah memposting kedekatan kami di sosial medianya, tapi aku tidak pernah mempertanyakan itu karena Becca pun tidak memposting tentang kekasihnya alias Pak Direktur.Aku yang semakin kawatir dengan Becca memutuskan untuk menghubungi Becca, sayang sekali nomornya tidak bisa di hubungi. Seharian aku mencoba menelpon dan mengirimkan pesan, namun tetap saja tidak ada respon, aku mulai berfikir yang tidak-tidak dan akhirnya pada malamnya aku pun mencoba menemuinya di rumah temannya, karena itulah tempat terakhir aku bertemu dia.“Hallo, saya Ard
Read more

Sisi Gelap Bulan - Bagian 2

Pagi itu aku dibangunkan dering alarm ponselku, aku langsung mencari keberadaan Becca yang tidak lagi terbaring di kasur tapi sepertinya dia sudah pergi entah kemana. Aku pun bergegas meninggalkan rumah Chika dan langsung berangkat ke kantor karena ini masih hari kerja untung saja aku membawa baju ganti sehingga aku tidak perlu repot-repot pulang ke rumahku yang jaraknya cukup jauh itu.Sesampainya di kantor, aku mencoba menghubungi Becca karena dia ternyata masih tidak masuk kerja namun nomornya tetap tidak bisa di hubungi. Aku tau Becca sangat menderita karena permasalahannya dengan Direktur, belum juga aku merasa bahwa akulah yang memperkeruh hubungan mereka. Setelah membuang semua rasa malu dan mengumpulkan tekad untuk menghubungi Direktur dan mengonfirmasi keadaan Becca karena ku fikir Becca pasti di tempat Direktur.“Harusnya anda tau keberadaan Becca karena anda yang membawa dia. Bagaimana akan membahagiakan kalau mengetahui keberadaannya saja anda tidak m
Read more

Api Unggun

Waktu sudah menunjukan pukul 12 siang tapi Becca masih belum terbangun juga, sarapan yang aku belikan pun belum ia sentuh. Aku khawatir khawatir Becca sakit tapi saat aku lihat sepertinya dia memang tertidur sangat lelap, aku sendiri sudah tidak kuat lagi untuk menjaga mataku agar tetap terjaga jadi aku pun mencoba mandi agar kembali bugar. Saat keluar dari kamar mandi aku lihat Becca sudah terduduk didekat jendela sembari meroko. “Becca, kamu sudang bangun ternyata. Bagaimana tidurmu? Nyenyak?” tanyaku halus pada Becca Becca hanya menoleh dan tersenyum, lalu kembali menghisap rokoknya. “kamu pasti lapar, aku tadi menyiapkan sarapan tapi sepertinya sekarang sudah jadi dingin. Aku pesankan makanan baru ya?” Becca hanya mengangguk sambil menuju kamar mandi. Saat makanan datang, aku pun menatanya di meja makan, dengan maksud agar ketika Becca selesai mandi dia bisa langsung makan. ............................. Saat makan s
Read more
DMCA.com Protection Status