Semua Bab Suami Idaman: Bab 61 - Bab 70

72 Bab

BAB 61

mengambil keputusan bercerai bukanlah hal yang mudah bagiku. Sementara aku sangat mencintai suamiku, namun di sisi lain aku juga terluka dengan apa yang sudah dilakukannya kepadaku. Dia memang tidak selingkuh, namun apa yang sudah dilakukannya membuat luka hatiku lebih dari itu. Dia memang tidak berkhianat, bahkan dia mengatakan bahwa sangat mencintaiku. Namun sikapnya kepada perempuan itu membuktikan bahwa ia juga memiliki kasih sayang yang besar, sikap peduli yang ia tujukan kepada perempuan selain istrinya.“Aku mohon Julia, jangan mengatakan hal semacam itu.” Ia erat memegang jemariku. Isak tangisnya terdengar jelas, menandakan ia tidak siap dengan permintaanku.“Aku tidak bisa melanjutkan hubungan menyakitkan ini Rei….” Sahutku. “Aku mohon lepaskanlah aku.”“Aku tidak bisa, aku mencintaimu Julia.”“Tapi apa yang kamu lakukan sekarang menyakitiku Rei. Sangat!” aku mengelus perutku, kembali batinku terasa perih saat mengingat jika tak ada lagi bayiku di sana. “Dan aku juga sudah ke
Baca selengkapnya

BAB 62

Setelah mama yang membuatku galau, Reza juga mengajakku bertemu dan mengatakan hal yang hampir mirip dengan yang mama katakan. Tumben pria kemayu itu tidak membelaku, dan mengatakan suatu hal dengan dewasa. Padahal biasanya ia akan sangat marah jika melihatku terluka. Apakah ini karena memang aku yang terlalu berlebihan?“Jul, bukan Reinard yang membuat anak lo pergi. Tapi takdir Jul....” Reza menepuk pundakku. “Jangan menyalahkan Reinard dengan apa yang sudah terjadi.”Aku menatap gelas tehku dengan gamang. “Rez, semua enggak sesederhana seperti yang lo pikir.”“Tapi semua juga tidak seburuk yang lo anggap Julia sayang......” ia mengusap wajahku. “Anggap saja, perempuan bernama Rena itu mencintai suami lo, tapi belum tentu suami lo juga menyukainya bukan?”Aku tidak menjawab.“Jangan terlalu keras sama dia Jul. Gue tahu, dia juga sama tersiksanya kayak lo. Pikirkan, ia sekarang sendirian, merasa kehilangan calon anak adalah sesuatu yang menyakitkan, dan kini ditambah dengan keinginan
Baca selengkapnya

BAB 63

Kanada, dua tahun kemudian…..Aku mengucapkan terimakasih kepada waiters yang memberikanku kopi pagi ini. Setelah membayar sejumlah uang, aku pun berlanjut keluar dari coffee shop tersebut lantas mengayunkan langkahku menuju kampus.Setelah hampir dua tahun berada di Negara dengan sebutan ‘Negara Pecahan Es’ tersebut, aku berhasil menyelesaikan S2-ku dengan tepat waktu. Hari ini aku hanya ingin berkumpul dengan sahabatku, Claire untuk meminum kopi dan menikmati pagi yang begitu cerah ini.Claire melambai ketika melihatku datang. Rambut pirangnya yang panjang itu meliuk-liuk tertiup angin. Iya, gadis berdarah Belanda—Indonesia itu begitu cantik dengan mantel coklatnya dan sepatu boots hitamnya.Aku mempercepat langkah agar segera bertemu dengan perempuan itu dan memberikan kopinya. Namun tiba-tiba teriakan Claire membuatku terkejut.“Julia awas!” serunya, dan BRAAAAK! Beriringan dengan aku yang meliuk kemudian jatuh. Sebuah vespa melaju tanpa irama dan menyerempetku tanpa permisi.“Ad
Baca selengkapnya

BAB 64

Aku menatap arloji kecil yang melingkar di pergelangan tanganku. Sudah lebih dari limabelas menit dan Claire belum juga nampak batang hidungnya sama sekali. Padahal aku tahu dengan jelas bahwa Claire adalah tipe orang yang selalu tepat waktu. Bahkan sering pula ia yang menungguku. Jadi malam ini ia begitu aneh dengan telatdi acara pertemuan yang sudah kami rancang beberapa hari ini.Setelah kembali menunggu lima menit, dan mobil Claire juga belum terlihat masuk ke dalam restoran, aku mulai cemas. Jangan-jangan terjadi sesuatu dengan perempuan itu. Dengan cepat aku membuka handbag yang sejak tadi ku pegang erat, dari sana aku mengeluarkan ponselku dan dengan cepat mencari nama Claire di kontak teleponku.Setelah bunyi ‘tuuut’ ketiga perempuan itu mengangkat teleponnya.“Claire kau dimana? Aku sudah menunggu hampir setengah jam di depan restoran dengan penampilan yang……” aku berdecak dan menelisik penampilanku. Sangat formal sekali aku pikir. Karena Claire yang memintaku berpakaian demi
Baca selengkapnya

BAB 65

Aku tahu jika Brian sedang tidak main-main dengan kata-katanya. Dan aku juga tahu, bahwa pria itu juga sungguh-sungguh dengan niatannya untuk menikah denganku. Namun semua hal tidak akan semudah itu. Andai saja aku tidak mengalami trauma dengan masa laluku, mungkin Brian adalah salah satu pria yang bisa kuperhitungkan. Hanya saja, untuk saat ini luka yang singgah di hatiku dua tahu lalu sama sekali belum mengering dengan sempurna. Ada saja nyeri yang masih menusuk hatiku setiap ingat tentang hal itu.Bukankah ada suatu pepatah yaitu, jika kamu masih teringat trauma masa lalumu dan hatimu sudah tidak sakit lagi, berarti lukamu sudah sembuh? Sedangkan aku, setiap mengingat saat-saat itu, hatiku masih sakit seperti biasanya.Setelah menjawab kalimat Brian dengan. “Brian, aku tidak bisa dan mungkin tidak akan pernah bisa. Lupakan aku dan carilah wanita lain yang bisa memberimu semua hal yang kamu inginkan.”, aku segera menghabiskan makanku dan mengajakny untuk pulang.Meskipun berulang ka
Baca selengkapnya

BAB 66

Lydia, seorang wanita berusaha setengah abad lebih, namun terlihat masih begitu muda dan cantik meskipun kali ini ia terlihat pucat dan terbaring lemah di rumah sakit.Melihat kedatanganku dan Brian, perempuan itu berusaha untuk duduk dengan dibantu seorang wanita yang usianya tak jauh berbeda. Di luar tadi Brian sempat cerita bahwa perempuan itu adalah seorang bibi yang Lydia bawa dari Indonesia, namanya Yohana.“Siapa ini Brian?” matanya berbinar saat menatapku. Kelihatan ia sangat terkejut namun juga bahagia.Aku hanya mengulum senyum sedangkan Brian tiba-tiba merangkulku, dan reflek giliran aku yang sekarang terkejut.“Brian kan sudah bilang ma, kalau ini adalah pacar Brian.”Aku melotot tidak percaya. Setidaknya Brian harus mengenalkanku sebagai sahabatnya saja, bukan pacarnya. Lagipula kami juga tidak dalam hubungan seperti itu bukan? Saat Brian menyatakan cintanya saja, aku menolak.“Brian…..”Desisku dengan alis berkerut. Tidak nyaman saja dengan apa yang dia lakukan.Bukannya
Baca selengkapnya

BAB 67

Marina langsung memelukku ketika kami saling berhadapan. Pelukannya sangat erat, seakan ini wujud pelampiasan rindunya yang ia tahan untukku selama ini. Karena memang semenjak perceraian itu, aku sama sekali tidak bertemu dengannya. Bahkan saat bercerai, aku hanya mengabarinya lewat telepon dan itu benar-benar membuat Marina menangis terisak-isak.“Julia, aku tak menyangka bahwa akan bertemu denganmu lagi.” Perempuan itu melepaskan pelukannya, lalu mengusap ujung matanya yang basah. Marina tak banyak berubah. Wajah perempuan itu masih saja terlihat cantik. Hanya saja rambutnya kini berubah warna menjadi coklat terang.“Aku juga tidak menyangka jika kamu akan menelponku Marina. Bagaimana kabarmu? Dan dimana si kecil Lily?” tanyaku bertubi-tubi. Mataku beralih pandang ke sekeliling. Tapi aku tak menemukan Lily di sekitar sini. Padahal aku sudah berharap akan menemukan gadis cantik itu disana. Lily sudah berusia kurang lebih lima tahun sekarang. Dan pasti ia akan bertambah cantik dan men
Baca selengkapnya

BAB 68

Aku hanya tersenyum ketika melihat Claire yang sudah asyik berbincang dengan seorang pria yang baru dikenalnya. Pria itu bernama Jo dan seorang keponakan dari teman sekelas kami. Pria itu masih single dan terlihat jika Jo maupun Claire saling tertarik satu sama lain. Maka dari itu, sebagai teman yang baik aku memberi mereka ruang untuk saling berbincang, lagipula sebentar lagi Marina juga akan datang menemuiku.“Kamu seharusnya di dalam, di luar begitu dingin.” Brian datang menyusulku.Aku menoleh padanya. Aku pikir setelah apa yang dilakukannya semalam dengan tiba-tiba menungguku di depan pintu apartement, lalu memelukku akan membuatnya canggung ketika bertemu denganku. Namun kenyataannya, pria itu malah semakin memperlihatkan perasaannya kepadaku. Ia begitu hangat, bahkan sore tadi ia datang menjemputku. Mengabaikan bisik-bisik dari orang-orang di kampus yang menerka-nerka tentang hubungan kami.“Aku sedang menunggu Marina.” Sahutku.“Perempuan kemarin?” Ia mengerutkan dahinya. Memp
Baca selengkapnya

BAB 69

Sejam lalu, Brian menelponku agar aku bisa menyisihkan waktu untuk menemani mama-nya check up ke rumah sakit. Awalnya aku bingung, apakah yang terjadi antara aku dan dia beberapa malam yang lalu itu membuat hubungan kami berubah? Apakah sebuah ciuman memang bisa merubah status seseorang dari lajang menjadi berpacaran?Aku sulit memahami itu. Namun dari yang tersirat, sepertinya Brian memang sudah menganggap aku sebagai kekasihnya. Mungkin tindakan yang aku lakukan malam itu memang sepenuhnya tidak benar, aku terlalu terpukul sehingga logikaku memang tidak jalan. Saat itu aku butuh sebuah sandaran, sebuah kekuatan. Dan nyatanya kekuatan itu hadir dari ciuman Brian yang berhasil membuat dadaku terasa nyaman.“Maaf bibi, sudah menunggu lama.” aku berjalan tergesa untuk menemui Lydia yang sudah menungguku di depan rumah sakit. Wanita itu sendirian, aku tak menemukan Yohana di sampingnya.“Tidak. Bibi juga baru datang kok.” Sahut Lydia tersenyum manis ke arahku.“Bibi Yohana kemana?” tanya
Baca selengkapnya

BAB 70

“Halo ma……” Brian mencium pipi mamanya, lalu menarik kursi di sebelahku dan duduk di sana.“Kenapa baru datang? Mama dan Julia sudah menunggu kamu sejak tadi.” Sahut Lydia ketika putranya tersebut sudah duduk.“Tadi sore setelah kelas terakhir, Brian ada keperluan dengan rector.” Brian menoleh kepadaku. “Kamu sudah pesan makan?” tanyanya kemudian.Aku mengangguk dan mengedik kearah meja. Ada beberapa makanan yang tersaji di sana, dan semua itu Lydia-lah yang memesan. Perutku masih cukup kenyak meskipun baru terisi makanan ketika sarapan tadi. Tapi pertemuanku dengan Reinard tadi berhasil membuatku tidak berselera makan.“Kami berdua sudah pesan, tinggal kamu Brian.” Lydia yang menyahut.Brian memanggil salah satu waiters lalu memesan beberapa makanan. Selama menunggu makanan tiba, kami berbincang.“Bagaimana kesehatan mama?” Tanya Brian sambil menuang air putih ke dalam gelas.“Kata dokter mama sudah membaik kok.” Sahut Lydia. “Iya kan Julia?”Aku mengangguk. “Iya bibi.” Meskipun sebe
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
DMCA.com Protection Status