Ada yang membuatnya merasa spesial hari ini. Hal baru yang membuat senyumnya mengembang ketika hari Senin, hari yang paling dibencinya tiba. Pagi ini, Tristan sudah nangkring duluan dengan motor hitam besarnya tepat di depan pagar rumah Titan. Cowok itu lalu mengetuk pintu dan meminta ijin pada mamanya untuk mengantar dan menjemput Titan ke sekolah. Mamanya sempat kaget dan meliriknya dengan tatapan penuh arti, namun tak bertanya lebih lanjut dan mempercayakan anaknya pada remaja laki-laki itu. Titan berdeham, "Ehm yaudah Titan pergi ya, Ma. Dadah!" serunya sedikit malu-malu. Dinda tersenyum tipis, "Iya hati-hati di jalan. Inget, kamu peluk-peluk Tristannya jangan kekencengan ya." Godanya pada anaknya. "Mama, apaan sih!" Titan langsung melengos keluar rumah melewati mamanya yang mas
Baca selengkapnya