Home / Pendekar / Sang Penguasa / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Sang Penguasa: Chapter 101 - Chapter 110

369 Chapters

Fang Vs Kelompok Gagak Pembunuh II

Dari awal Zhe Lao tidak mencoba meremehkan lawannya sebab sang pemuda di hadapannya itu nyatanya mampu membunuh salah satu pemimpin tertinggi kelompok Gagak Pembunuh, Zhou Ma. Pria bertopeng gagak putih tersebut menyerang dengan cepat menghunuskan pedang kembar miliknya ke arah jantung Fang.Sementara itu, Fang memang sudah bersiap dari awal untuk menyambut serangan yang akan dilancarkan Zhe Lao membuat dirinya mampu menghindari serangan pertama dengan mudah. Pemuda itu kembali menghindar saat lawannya menyabetkan kedua pedang dari arah kanan dan kiri mengarah ke bagian pinggang."Sialan!" gerutu Zhe Lao yang dua serangan pertamanya berhasil dihindari dengan muda oleh pendekar yang jauh lebih muda darinya.Sementara itu Fang menjaga jarak antaranya dirinya dengan lawan. Bukan hanya berhasil menghindari dua serangan
last updateLast Updated : 2021-11-05
Read more

Fang Vs Kelompok Gagak Pembunuh III

Fang bernapas lega setelah melihat kereta kuda pangeran Li berjalan menjauhi lokasi pertarungan mereka. Namun, sang pemuda terus memancing anggota kelompok Gagak Pembunuh untuk terfokus padanya agar putra mahkota bisa pergi jauh. Setelah tidak melihat lagi rombongan pangeran Li, barulah Fang mulai serius."Kali ini akan ku buat kalian menyesal."Gerakan Fang mulai berubah, dari yang sebelumnya terlihat sedikit kaku kini sudah lancar bagai air yang mengalir sepenuhnya. Gerakannya pun terlihat lebih seperti tarian bukan orang yang sedang melakukan pertarungan."Sialan, ternyata dia belum menunjukkan semua kemampuannya." Zhe Lao menyadari perubahan gerakan Fang. Dia kemudian mengalihkan pandangan ke kereta kuda yang tadi bersama sang pemuda dan menemukan tidak terlihat lagi.
last updateLast Updated : 2021-11-05
Read more

Pertarungan Selesai

Semakin lama pertarungan berlangsung membuat napas Zhe Lao tidak teratur. Awalnya ia mengira tenaga dalamnya mengimbangi atau bahkan melebihi lawan. Pemikiran itu datang dari perkiraan lamanya dia belajar teknik pernapasan. Menurutnya usia Fang masih di bawah dua puluh tahun, jadi tenaga dalamnya tidak akan lebih banyak dari Zhe Lao. Namun, hal itu salah karena Fang tidak menunjukkan tanda-tanda kelelahan.Tenaga dalam Fang sebenarnya sedikit dibawa Zhe Lao, tapi pemuda itu mampu menggunakannya dengan baik. Tidak seperti Zhe Lao yang terlalu banyak membuang-buangnya tanpa mendapatkan hasil."Benar-benar mengerikan! Aku harus cepat mencari jalan keluar dari pertarungan ini atau kematian akan menemui ku." pikir Zhe Lao sembari menatap Fang yang tengah bersiap dengan pedangnya."Wei Zi, Fei Hung dan yang lain cepat ser
last updateLast Updated : 2021-11-06
Read more

Berkeliling Pasar Kota

Butuh waktu yang cukup lama bagi Fang untuk menemukan keberadaan pangeran Li. Sudah beberapa tempat ia kunjungi seperti Rumah Anggrek Ungu, Restoran Lima Warna ataupun tempat-tempat besar lainnya tapi tidak kunjung menemukan sang putra mahkota. Fang baru mendapatkan informasi dari salah satu warga, pangeran Li sedang berada di sebuah toko pakaian. Dia langsung bergegas menuju ke tempat yang dimaksud."Pendekar Fang," sapa salah satu prajurit setelah bertemu dengannya."Di mana pangeran?" Fang langsung menanyakan keberadaan putra mahkota."Pangeran ada di dalam, sedang menunggu kedatangan Anda." Fang bergegas masuk setelah mendengarnya."Pangeran Li, ternyata Anda berada di sini," sapa Fang dengan senyuman lebar setelah melihat sang putra mahkota.
last updateLast Updated : 2021-11-06
Read more

Pengemis yang Mencurigakan

Fang dan pangeran Li menutup perjalanan mereka dengan mengunjungi Restoran Lima Warna. Masing-masing mereka memesan beberapa menu makanan yang disukai. Fang juga meminta pelayan untuk membawakan satu guci arak untuknya."Saudara Fang, kenapa kau hanya memesan satu guci arak? Apakah kita akan berbagi setengahnya saja?" tanya pangeran Li sedikit kebingungan."Berbagi? Tentu saja tidak. Arak itu hanya untukku." Fang menaikkan alisnya."Lalu, bagaimana denganku?" Pangeran Li kembali bertanya."Anda masih di bawah umur, jadi tidak boleh minum arak." Fang menggelengkan kepalanya."Apakah aku harus mengingatkanmu salah satu aturan yang dibuat istana? Meskipun Anda bagian dari kekaisaran, Anda juga harus mengikuti aturan."
last updateLast Updated : 2021-11-07
Read more

Mencari Petunjuk

Setelah mengambil pakaian yang di pesan, rombongan Fang meninggalkan pasar kota. Seperti saat berangkat, Fang dan pangeran Li naik ke dalam kereta kuda sementara sepuluh prajurit mengawal di depan dan belakang mereka.Tidak butuh waktu lama untuk rombongan Fang tiba di istana sebab tak ada hambatan yang mengganggu perjalanan mereka."Pangeran Li, terima kasih atas hadiah yang telah Anda berikan. Aku sangat menyukainya." Fang memberi hormat kepada Li Jianchen sebelum pamit kembali ke kediamannya."Tidak perlu sungkan saudara Fang. Itu hanya masalah kecil." Li Jianchen membiarkan pendekar muda itu meninggalkan ruangannya.Hal yang pertama kali Fang lakukan setelah tiba di kediamannya adalah membuka kitab pusaka yang selama ini ia simpan dan belum pernah dibukanya. Pemuda i
last updateLast Updated : 2021-11-07
Read more

Kabar Besar

Li Jianchen mendatangi kediaman Fang dengan berlari tergesa-gesa saat pendekar muda itu sedang menyantap hidangan yang dibawakan pelayan sebelumnya. Menurut Fang, pangeran mahkota ini suka sekali mengejutkannya. "Kenapa Anda berlari seperti itu tuan muda? Apakah ada yang mengejarmu?" Meskipun terlihat khawatir, tetapi Fang tidak bergeming dari tempat duduknya. Pendekar muda itu tau tidak akan ada orang yang berani berbuat buruk pada pangeran Li di istana. "Saudara Fang, aku kesini karena ingin memberitahu sebuah kabar." Li Jianchen menghentikan langkahnya dan duduk di kursi yang berhadapan dengan Fang. "Sebuah kabar?" tanya Fang penasaran. "Iya," Li Jianchen mengangguk pelan. Setelah memastikan Fang belum mengetahuinya, pangeran mahkota itu menceritakannya.
last updateLast Updated : 2021-11-07
Read more

Fang Tidak Sadarkan Diri

"Tuan muda, apakah Anda sudah siap untuk membentuk lingkaran energi?" Fang bertanya sekali lagi kepada Li Jianchen untuk mengetahui keputusan pangeran mahkota itu."Proses ini akan sedikit menyakitkan, Anda harus bisa menahannya atau akan mendapatkan cidera yang serius. Paling ringan Anda akan mengalami kelumpuhan sementara yang kemungkinan terburuk akan mati.Jadi, jika Anda tidak yakin maka sebaiknya kita urungkan saja proses ini. Aku tidak ingin mendapatkan hukuman karena Anda."Li Jianchen menggelengkan kepalanya, tekadnya sudah bulat untuk melakukan proses pembentukan lingkaran energi."Tenang saja saudara Fang, andaikan aku gagal melakukan proses ini. Aku sudah menulis pernyataan yang tidak akan membuat dirimu bersalah." sebuah senyuman tulus merekah di bibir pange
last updateLast Updated : 2021-11-07
Read more

Sesuatu yang Buruk

Rona wajah Fang mulai berubah menjadi lebih baik setelah mendapat penanganan dari tabib istana. Aura kehidupan yang sempat menghilang kini sudah kembali bisa dirasakan oleh orang-orang sekitarnya. Bibir yang tadinya putih pucat, berangsur pulih."Aku tidak tau apa yang menyebabkan pendekar Fang bisa dalam kondisi seperti ini, yang pasti dia harus beristirahat selama beberapa hari untuk memulihkan kesehatannya." ucap tabib istana setelah memberikan ramuan dan pil khusus pada sang pendekar muda."Kakek tabib, apakah Anda bisa memastikannya?" Li Jianchen yang dari tadi menyaksikan kini mengeluarkan suaranya. Tubuhnya masih gemetaran hebat, karena dialah penyebab utama Fang berada dalam kondisi seperti sekarang."Benar, Tuan Muda. Asalkan dia bisa beristirahat dengan penuh, maka kondisinya akan kembali prima seperti sebelumnya." Tabib istana mengangguk pelan."Syukurlah kalau begitu," Li Jianchen bernapas lega setelah mendengar penjelasan sang tabib."
last updateLast Updated : 2021-11-08
Read more

Pertemuan Kelompok Gagak Pembunuh

Selain Hutan Kematian, satu tempat lagi yang masuk ke dalam lima lokasi paling berbahaya untuk di kunjungi atau di tinggali di Kekaisaran Yang adalah Hutan Dua Alam. Tempat ini berada di ujung timur Kekaisaran Yang dan mengalami fenomena aneh karena selalu gelap sepanjang harinya. Hutan Dua Alam menempati posisi kedua lokasi paling berbahaya, pasalnya setiap manusia yang mendatangi tempat itu tidak akan pernah kembali. Bahkan pendekar sekalipun belum ada yang pernah selamat hidup-hidup setelah masuk ke dalamnya. Namun, tepat di tengah-tengah hutan tersebut berdiri sebuah desa bernama Gagak Bertuah yang memuat sepertiga wilayah Hutan Dua Alam. Inilah alasan terbesar Hutan Dua Alam berbahaya, tapi tidak ada seorang pun yang mengetahuinya kecuali mereka yang berasal dari desa tersembunyi itu. Tepat di dalam bangunan besar yang ada di desa, sekelompok orang sedan
last updateLast Updated : 2021-11-08
Read more
PREV
1
...
910111213
...
37
DMCA.com Protection Status