Mentari pagi menyapa Rayna yang sedari tadi sibuk membersihkan halaman. Sudah sejam, gadis itu membersihkan rumput liar yang tumbuh di halaman rumahnya beberapa terakhir ini. Hangatnya sinar mentari membelai lembut wajah cantik tanpa rias itu. Dengan semangat, Rayna membersihkan semua sampah dan rumput yang berserakan, menata kembali pot-pot bunga agar terlihat lebih rapi, menyiram semua tanaman hias warisan almarhumah ibunya. Rayna tidak ingin menyia-nyiakan tanaman-tanaman itu apalagi membiarkannya layu dan mati. Tanaman itu ditanam sendiri oleh almarhumah ibunya, jadi dia harus menjaga semua peninggalan ibunya dengan sangat baik.“Na, mandi dulu sana! Sarapan sudah siap!” teriak Sofi dari dalam rumah dengan sebuah celemek menutup bajunya bagian depan.Rayna menoleh ke arah Sofi meskipun terhalang oleh silaunya cahaya matahari pagi itu. “Sebentar, Sof. Kurang sedikit, tanggung ini. Aku bereskan semuanya dulu,” seru Rayna membalas sang sahabat.
Read more