All Chapters of Nafsu Istri Muda : Chapter 111 - Chapter 120
233 Chapters
Bab. 109
Reyhan yang fokus berbincang dengan klien di salah satu kafe yang tidak jauh dari kantor DUBER GRUP, tidak menyadari kalau sepasang mata sedang memandangnya dengan sayu dan penuh kagum.Mita tidak berhenti memandang Reyhan, ia sangat mengagumi ketampanan CEO muda itu, rasa yang ingin memeras Zeira kini berubah menjadi ingin memiliki suaminya. Cinta di hatinya tumbuh secara tiba-tiba, ia terlena, terpesona dengan wajah tirus Reyhan yang terlihat sempurna."Woi...kamu lihat apa sih dari tadi ?" Suara bariton seorang pria, siapa lagi kalau bukan Fadil. Fadil adalah seorang mahasiswa di salah satu universitas ternama di ibu kota dia anak dari sopir pribadi almarhum ayah Zeira."Apa sih ? Kamu ganggu aja" protes Mita Fadil yang penasaran, langsung memutar matanya ke arah yang di pandang Mita "jangan bilang kamu jatuh cinta" todong Fadil."Jika aku jatuh cinta kepadanya, apa masalahnya sama kamu ?" Gerutu Mita dengan wajah yang cemberut "kita kan t
Read more
Bab. 110
Satu minggu telah berlalu, di mana siang ini Reyhan akan bertemu dengan Mita di kafe Two love milik sahabatnya Carles. Sudah 30 menit ia menunggu tetapi batang hidung Mita belum juga muncul, Reyhan meraih ponsel dari saku celananya dan menghubungi Mita untuk menanyakan keberadaannya.Dua hari yang lalu Reyhan sudah menghubungi Mita dan membuat janji akan bertemu hari ini sambil makan siang, setelah menunggu hingga 45 menit akhirnya Sasmita atau yang akrab disebut Mita itu muncul dengan gaya anggun seperti seorang wanita karir."Hay pak ? Maaf aku terlambat" ucap Mita saat ia duduk di kursi yang ada dihadapan Reyhan."Tidak apa-apa, santai saja" sahut Reyhan dengan tersenyum manis semanis madu."Oh iya, ada apa tiba-tiba ingin bertemu denganku ? Apa ada hal penting ?" Tanya Mita dengan penasaran."Tidak, aku hanya ingin makan siang bersama kamu" goda ReyhanUcapan Reyhan membuat Mita salah tingkah, ia langsung memanggil waiters untuk meminta
Read more
Bab. 111
Seminggu telah berlalu, di mana hari ini Zeira dan Vivi sudah terbebas dari jerat hukum karena Mita tiba-tiba saja mencabut laporannya. Hal itu tidak membuat ibu satu anak itu bisa tersenyum dan bahagia, justru ia semakin khawatir.Seorang Mita yang gila akan uang tiba-tiba saja mencabut laporannya tanpa meminta uang dan meminta imbalan, sungguh hal yang tidak masuk akal. Itu lah yang ada di dalam pikiran Zeira saat ini. Ia semakin curiga karena Reyhan akhir-akhir ini sering pulang malam dan tidak pernah meletakkan ponselnya lagi di atas meja yang biasa ia letakkan.Kedua mata biru Zeira memandangi wajah suaminya yang masih tertidur lelap di atas ranjang, ingin rasanya bertanya namun lidahnya keluh, ia takut Reyhan akan marah atau tersinggung justru membuat suasana menjadi rumit.Zeira menurunkan kakinya dari atas ranjang lalu melangkah masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya setelah itu ia langsung pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan."Bibi,
Read more
Bab. 112
Zeira berpura-pura menggeliat lalu mengangkat sebelah kakinya ke atas paha Reyhan. Ia berharap suaminya itu akan bersikap manis atau romantis, namun yang di harapkan jauh dari kenyataan. Saat Zeira membuka sedikit matanya ternyata Reyhan sudah tertidur pulas "malang nasib, malang nasib..." Batin Zeira.Zeira menghela nafas lalu turun dari tempat tidur dan masuk ke dalam kamar mandi, saat keluar dari kamar mandi matanya tidak sengaja melihat ponsel Reyhan terletak dia atas meja riasnya, ia melangkah dengan pelan seperti maling dan meraih ponsel Reyhan dari atas meja rias, namun sayang saat Zeira mengusap layarnya, di sana tertulis masukkan kata sandi, Zeira langsung menciut dan kesal di tambah lagi foto profil ponsel Reyhan sudah di ganti menjadi fotonya sendi, dulu di sana terpampang foto wajah mereka berdua. Zeira kembali meletakkannya lalu naik ke atas ranjang."Maaf cantik aku harus pulang, jangan sampai rahasia ini terbongkar kepada orang lain" ucap Reyhan dalam ti
Read more
Bab. 113
Reyhan mengerutkan keningnya saat tiba di kamar, ia melihat Zeira sudah berpakaian rapi dengan dandanan tipis menghiasi wajah cantiknya.Zeira yang melihat Reyhan dari pantulan kaca meja riasnya, hanya bersikap santai dan berpura-pura tidak peduli, ia melanjutkan mengikat rambut panjangnya menjulang ke atas seperti ekor kuda. Gaya rambut seperti ini sudah ciri khas Zeira setiap keluar rumah."Kamu mau ke mana pagi-pagi sudah rapi ?" Akhirnya Reyhan membuka mulut karena dari tadi Zeira hanya diam dan sibuk mengurus dirinya sendiri."Ke supermarket mas" sahut Zeira."Mau ngapain ? Kan itu tugas bibi Siti" protes Reyhan. Karena bagian belanja perlengkapan dapur, itu sudah tugas Siti sejak dulu."Ada yang ingin aku cari. Bibi Siti tidak akan paham apa yang aku butuhkan. Oh iya, hari ini aku butuh bantuan paman Bara jadi mas bisa nyetir sendiri atau pakai sopir lain" Zeira keluar dari kamar tanpa pamit kepada Reyhan, ia langsung menuju meja makan dan sa
Read more
Bab. 114
Sore yang mendung membuat Zeira ingin menikmati makanan hangat dan pedas. Ia membuka lemari pendingin dan mengambil beberapa bahan dari sana untuk membuat soto, beberapa pelayan juga ikut membantunya.Zeira merasa bingung karena tiba-tiba pelayan Siti dan pelayan lainnya pergi meninggalkan dapur, saat memutar tubuhnya, ia melihat Reyhan berdiri di pintu dapur dengan menyilangkan kedua tangan di dada bidangnya. Zeira mengabaikan Reyhan, ia kembali melanjutkan masakannya."Mau masak apa sayang ? Aku bantu ya ?" Ucap Reyhan yang sudah berdiri di samping Zeira."Aku bisa sendiri" sahut Zeira dengan ketus."Aku bantu kupas telur ya ?" Reyhan kembali menawarkan bantuan kepada Zeira."Terserah" jawab singkat Zeira, lalu membuka celemek dan meninggalkan dapur."Sayang" panggil Reyhan sambil mengikuti Zeira menaiki anak tangga menuju kamar."Par...." Suara pintu di tutup dengan kencang, untung saja tidak mengenai wajah Reyhan. Jika Reyhan mela
Read more
Bab.115
Satu bulan telah berlalu, tetapi masalah rumah tangga Zeira belum juga terselesaikan, bahkan semakin rumit. Rian yang dulunya ingin membantu Zeira, kini tiba-tiba menghilangkan bagaikan di telan bumi. Sudah berkali-kali Zeira menghubunginya tetapi nomornya tidak dapat di hubungi. Malam ini Zeira sudah membuat rencana untuk menemui Rian ke tempat kerjanya bersama Bara.Tepat pukul 7 Zeira sudah bersiap-siap untuk pergi, ia menitipkan Andrian kepada ibu mertuanya Fina. Namun saat menuruni anak tangga, ia melihat Reyhan masuk dari pintu utama."Sayang, kamu mau ke mana ?" Tanya Reyhan"Mau keluar cari angin, di rumah ini rasanya panas" sindir Zeira dengan angkuh."Apa pendingin ruangannya rusak ?" Tanya Reyhan dengan polosnya, karena tidak mengerti dengan ucapan Zeira."Cek aja sendiri" Zeira melanjutkan langkahnya menuju teras, dan masuk ke dalam mobil lalu pergi meninggalkan kediaman Nicolas.Saat tiba di kamar, Reyhan meraih remote untuk men
Read more
Bab. 116
Zeira hanya diam saja, ia hanya mengabaikan ucap Reyhan yang sudah membujuk dan merayunya berkali-kali. Ia tetap pada pendiriannya tidak akan melayani Reyhan sampai suaminya itu jujur kepadanya.Tetapi hal yang mustahil jika seorang pria menjalin hubungan dengan wanita lain lalu jujur kepada istrinya. Bahkan istrinya mengancam dengan pedang sekalipun,  mereka tidak akan mengakuinya."Sayang, berdosa loh jika seorang istri tidak melayani suaminya" Reyhan kembali membujuk Zeira."Lebih berdosa jika seorang suami menyembunyikan sesuatu dari istrinya, apa lagi yang disembunyikan itu adalah wanita. Jika memang ingin menikah lagi, seorang suami harus mendapat restu dari istrinya dulu. Jangan ingatkan aku tentang dosa" sahut Zeira."Siapa yang ingin menikah lagi ? Terus siapa yang menyembunyikan wanita lain ?" Tanya Reyhan dengan berpura-pura bodoh.Zeira belum sempat menjawab Reyhan, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.Tok....tok....tok.
Read more
Bab. 117
Dalam perjalanan menuju kediaman Nicolas, Zeira menagis tersedu-sedu hatinya pedih bagaikan teriris sembilu dan di siram dengan air garam, ia tidak menyangka Reyhan akan bermain api dengan wanita yang telah memerasnya selama ini.Dunia ini terlalu kejam baginya, ia seperti manusia yang tidak pernah beruntung. Kata-kata terakhir yang terucap dari mulut Mita selalu terngiang-ngiang di dalam telinga dan otaknya."Nyonya, anda jangan terlalu stres, ingat ada tuan muda Andrian yang membutuhkan nyonya saat ini" ucap Bara dari bangku pengemudi. Ia tidak tega melihat Zeira yang dari tadi menagis."Iya paman, aku harus kuat demi putraku" sahut Zeira sambil mengusap air matanya dengan kasar dengan kasar.Setelah tiba di kediaman Nicolas, Zeira berlari menaiki anak tangga menuju kamarnya sambil menagis histeris.Fina dan Vivi yang saat itu sedang duduk di ruang tamu, refleks bangkit dari duduknya lalu melangkah mengikuti Zeira ke dalam kamar."Apa yang
Read more
Bab. 118
Satu malam Zeira tidak bisa tertidur, ia berkali-kali menghubungi Bara, untuk menanyakan, Reyhan pergi meninggalkan kediaman Nicolas atau tidak. Walaupun saat ini ia benci dan marah kepada Reyhan, tetapi ia juga tidak bisa membohongi perasaannya, kali ia tidak rela jika Reyhan pergi menemui Mita malam ini apa lagi sampai menginap di sana.Zeira diam-diam keluar dari kamar, ia berpura-pura ingin mengambil air hangat ke dapur, ia memutar matanya untuk mencari keberadaan Reyhan di ruang tamu dan ruang keluarga, namun hasilnya nihil, Reyhan tidak ada di sana. Setelah mengambil satu gelas air hangat, ia melangkah menaiki anak tangga menuju ruang kerja Reyhan yang berbeda di lantai tiga mansion megah itu.Saat tiba di lantai tiga, ia melihat pintu ruang kerja Reyhan tidak tertutup rapat, Zeira dengan pelan melangkahkan kakinya agar tidak mengeluarkan bunyi. Mata birunya melihat Reyhan tertidur di atas sofa yang ada di ruang kerja Reyhan dari sela-sela pintu yang tidak tertut
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
24
DMCA.com Protection Status