Home / Romansa / After That Night / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of After That Night: Chapter 31 - Chapter 40

51 Chapters

HMT 31 - PARIS DAN DILEMANYA

Darren yang geram segera menghampiri Julie yang baru saja bangkit dari lantai. Gadis itu mengerang kesakitan sembari memegangi pinggangnya.Darren segera memutar tubuhnya membelakangi wanita tanpa busana itu. Sebagai pria normal, Darren tak ingin berahinya terpancing. "Gadis aneh, cepat pakai pakaianmu dan tinggalkan apartemen ini!" perintah Darren tak berani menoleh pada Julie yang sedang mengenakan pakaiannya. "Pria munafik! Kau kejam sekali, Darren. Padahal aku baru saja memberimu kenikmatan," serang Julie tampak kesal sembari mengenakan bra dengan warna merah pasta. Darren mengepalkan jemarinya."Tutup mulutmu dan lekas pergi dari sini! Aku sama sekali tidak tertarik padamu. Wanita sinting!" Darren segera berjalan cepat menuju kamar mandi. Dia harus menetralkan kembali kejantanannya yang masih berdiri. Julie tersenyum nakal lalu berkata, "Untuk apa kau melakukannya dengan sabun, tampan? Jika ada gadis menggairahkan yang siap melayanimu d
Read more

HMT 32 - JULIET ROSE

Darren baru saja menarik knop pintu kamarnya dari luar. Stelan jas warna navi melekat di tubuhnya, dengan lapisan kemeja warna hitam di dalamnya dan dasi dengan warna dark blue. Rambut dark brownnya tampak licin dengan jambul yang menjulang. Wajahnya tampak cerah sore ini dengan wangi parfumnya yang maskulin. Darren tersenyum tipis mendapati Jeremy yang baru memasuki apartemen. Pria lebih tua darinya dua tahun itu tampak sangat bahagia. Darren bisa melihatnya dari cara Jeremy berjalan sembari bersiul riang. Ah, apakah pria berkaki panjang itu telah menemukan seorang gadis? Darren menggelengkan kepalanya sembari tersenyum tipis. "Wah, anda tampak keren sekali sore ini, Bos. Anda kelihatan seperti akan pergi ke pesta dansa saja," goda Jeremy sembari menggelengkan kepalanya, takjub akan penampilan Darren. "Aku akan menemui Xavia. Kau keluarlah untuk makan malam atau mengencani seorang gadis. Sepertinya aku akan pulang telat malam ini," balas Darren sembari merap
Read more

HMT 33 - GEJOLAK

Xavia masih terdiam. Sedangkan Darren masih menunggu jawabannya. Pasal hubungan Xavia dan adiknya, Harry. Darren sungguh sangat ingin tahu."Darren, ayo minum. Kau pasti haus," ucap Xavia lalu meraih kaleng soft drink dan menyesapnya usai membuka penutupnya lebih dulu.Darren masih terdiam sembari memandangi gadis di sampingnya itu. Kenapa Xavia tidak menjawab pertanyaannya tadi?"Xavia, kau masih belum menjawabnya. Ada hubungan apa kau dengan Harry? Dan apa yang sudah Harry lakukan padamu tadi? Kenapa kau menangis?" Darren yang sangat penasaran akhirnya menyerang Xavia dengan banyak pertanyaan.Xavia menoleh pada Darren lalu menelan salivanya. Sebenarnya dia sangat tak ingin bercerita tentang hubungannya dengan adik mantan tunangannya itu. Terlebih perbuatan Harry yang sangat membuatnya kesal tadi."Xavia, katakanlah. Aku tak pernah menganggap hubungan kita telah berakhir. Bagiku kau tetaplah tunanganku, calon istriku. Dan aku bertanggung jawab penu
Read more

HMT 34 - RENCANA BURUK HARRY

Darren membukakan pintu mobilnya untuk Xavia saat keduanya tiba di parkiran apartemen Xavia. Darren sangat senang bisa mengajak Xavia untuk dinner. Bahkan dirinya sudah memesan meja VIP khusus untuk Xavia.Ya, meski mood nya sedikit ambruk karena Xavia telah bersama Harry. Namun Darren tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk dinnernya bersama Xavia. Terlebih dia selalu merasa bersalah jika teringat kejadian malam itu. Dimana dirinya menyebut-nyebut nama Angela saat sedang bercinta dengan Xavia."Xavia, apa kau sudah memaafkan diriku?" tanya Darren setelah duduk di bangku mobil samping Xavia. Tangannya mulai berpegangan pada kemudi mobilnya, dengan wajahnya yang menoleh pada Xavia.Xavia sedikit kaget mendengar ucapan Darren. Dia terdiam sejenak lalu membasahi bibirnya, "Darren, semuanya sudah berubah. Aku minta jangan bahas itu lagi. Dan lagipula kini diriku telah bersama Harry. Aku tak masalah bila kau kembali pada Angela," ucap Xavia terdengar iklas namun
Read more

HMT 35 - KEMENANGAN HARRY

"Xavia, ikut aku sekarang!" Harry segera meraih lengan Xavia lantas menyeretnya pergi.Darren sangat geram melihat Harry berlaku kasar pada Xavia. Namun tampaknya Xavia begitu takut pada Harry. Gadis itu menurut saja saat Harry menyeretnya. Karena mencemaskan Xavia, akhirnya Darren putuskan untuk menyusul mereka.Mobil Lamborghini Huracan merah milik Darren melaju kencang mengejar mobil BMW hitam milik Harry. Mau kemana Harry membawa Xavia? Darren mulai panik karena Harry mengemudikan mobilnya sangat kencang."Harry, kau mau aku mati? Pelankan mobilnya!" teriak Xavia yang sudah sangat ketakutan karena Harry terus menambah kecepatan mobilnya."Kau sudah membuatku kesal, Xavia! Aku akan memberimu hukuman!" Harry hanya menoleh satu kali pada Xavia, dan selanjutnya menambah kecepatan mobilnya lagi.Xavia tampak ketakutan. Dia menatap Harry sambil menggelengkan kepalanya. Ternyata pria di sampingnya itu memang bukan pria baik-baik. Hanya saja Harry pern
Read more

HMT 36 - SAD

Darren menggendong Xavia di dadanya sembari berjalan menuju pintu kamar mandi. Darren mendorong pintu kaca di sana dengan sikunya, lalu merebahkan tubuh Xavia pada bathub yang tampak masih kosong."Aku akan menyalakan air hangat untukmu. Berendamlah, agar kau lebih segar." Darren segera berbalik badan, lalu menyalakan keran air hangat untuk Xavia berendam.Perlahan Xavia melepaskan selimut yang membalut tubuh polosnya. Air hangat mulai merendam tubuhnya. Darren masih berdiri membelakangi Xavia. Dia ingin menemani Xavia di kamar mandi. Namun dia tak ingin melihat tubuh polos mantan tunangannya itu secara langsung.Darren tak ingin setan yang ada dalam hatinya ikut mendorong hasrat gilanya pada Xavia yang sedang tak berdaya itu."Hm, Xavia. Apakah aku harus menunggu di luar?" tanya Darren tanpa berani menoleh ke arah Xavia yang sedang berendam pada bathub di belakangnya."Tak usah, Darren. Aku ingin kau di sini menemaniku." suara Xavia terdengar sera
Read more

HMT 37 - SIAPA MEREKA

Mobil Lamborghini Huracan, dengan cat warna merah menepi di basemen apartemen Xavia. Darren segera keluar dari mobil dan berlari menuju pintu dimana Xavia masih duduk manis di dalamnya. Dia membukakan pintu mobil dengan mengangkatnya ke atas agar Xavia bisa keluar. Wajah gadis itu tampak masih bersedih. Darren bisa melihatnya dari gurat wajah Xavia yang tampak murung dan tak ada senyuman untuknya sama sekali. "Pulanglah, Darren. Aku ingin segera beristirahat." Xavia berkata seolah melarang Darren untuk mengantarnya menuju unit apartemen. "Baiklah, tapi izinkan aku untuk mengantarmu sampai pintu unit apartemenmu, Xavia. Aku sangat mencemaskanmu," ucap Darren penuh harap. Xavia terdiam sejenak. Ternyata dugaannya salah. Darren masih perduli padanya. Dia pun mengangguk kemudian. Dan mereka pun mulai berjalan saling bersisian. Tak ada obrolan di antara mereka. Darren atau pun Xavia tampak saling merangkai kata dalam hati. Langkah keduanya akhirnya
Read more

HMT 38 - CUMBUI AKU

"Darren, ada apa? Kenapa wajahmu penuh luka-luka?" Xavia tampak cemas melihat keadaan Darren."Aku baik-baik saja, Xavia. Aku hanya ingin bermalam di sini. Apa boleh?" jawab Darren tampak menahan sakit pada pelipisnya yang memar."Masuklah," jawab Xavia segera memapah Darren masuk. Xavia tampak sangat cemas akan Darren. Padahal pria itu tidak mengalami luka yang serius. Bahkan Darren masih sanggup menghajar beberapa orang bandit lagi. Namun perhatian Xavia padanya telah membuatnya ingin bermanja pada mantan tunangannya itu."Duduklah. Aku akan mengambil kotak obat untukmu," ucap Xavia sembari membantu Darren mendaratkan bokongnya pada sofa."Terimakasi, Xavia." Darren tersenyum tipis. Dia sangat senang akan perlakuan Xavia padanya. Ah, gadis itu tampak sangat cantik dengan balutan lingerie tipisnya. Seketika naluri lelakinya mulai menegang.Xavia berjalan menuju dapur untuk mengambil kotak obat. Darren menoleh m
Read more

HMT 39 - GAIRAH FRUSTASI

Darren menelan saliva mendengar ucapan Xavia. Apa yang ada dipikiran gadis itu? Kenapa dia berkata yang sungguh sangat membuatnya kaget. Tidak mungkin Xavia bersungguh mengatakan itu. Dia baru saja diperkosa oleh Harry. Mana mungkin Xavia memintanya untuk melakukan hal yang seperti 'itu padanya. "Darren," desah Xavia dengan pendar matanya yang tampak memohon. Gadis itu sedang sangat frustasi sekarang. Xavia pikir mungkin dengan bercinta bersama Darren, maka ia dapat melupakan sentuhan Harry padanya. Ya, sentuhan Darren akan membuatnya melupakan pria bejat itu. "Xavia, apa kau sadar dengan apa yang barusan kau katakan? Kau ..." Darren tak habis pikir. Dia tak bisa melanjutkan ucapannya. Itu bisa saja menbuat Xavia kembali teringat pada Harry. Darren menundukkan kepalanya lalu memalingkannya ke sembarang arah. "Darren, aku bersungguh. Lakukanlah, kumohon. Aku ingin kau membersihkan ingatanku dari pria bejat itu dengan sentuhanmu. Aku sangat bing
Read more

HMT 40 - MARRY ME

Esoknya Darren mengajak Xavia ke apartemennya. Xavia sangat senang, ia pun meminta Darren berhenti di sebuah super market untuk membeli beberapa bahan makanan. Xavia berkata; jika dia ingin memasak sesuatu untuk mereka makan malam nanti di apartemen Darren.Tentu saja Darren sangat senang. Dia mengantar Xavia berbelanja, memilih beberapa kebutuhan dapur yang ia butuhkan. Mereka tampak seperti sepasang suami-istri saja saat ini."Xavia, kau ingin berapa anak dariku? Jika boleh berpendapat, aku ingin dua anak darimu." Darren mengikuti Xavia yang sedang memilih buah sembari mendorong troli belanjaan."Kau ini, kita bahkan belum menikah, dan kau sudah membahas anak," balas Xavia tanpa menoleh pada pria dengan kemeja hitam di sampingnya itu. Sepasang netranya tampak asik mengamati satu persatu buah yang diraihnya.Darren mengulas senyum gemas. Ya, mereka memang belum menikah, namun percintaan semalam bisa saja membuat Xavia mengandung anaknya, bukan?"X
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status