All Chapters of Sang Dewa Perang: Chapter 691 - Chapter 700

Matthew berbalik dan menatap Kolibri. Dia tampak bingung. “Kolibri, bagaimana mungkin kau yang kalah? Jelas-jelas, Thomas menggunakan trik kotor. Dia tidak menang dengan hormat!" Ekspresi Kolibri tampak dingin ketika dia bertanya, "Apa Thomas meletakkan mobil Larry yang mati di sana?"Matthew menggelengkan kepalanya dengan canggung."Itu benar. Thomas tidak mengaturnya, jadi bagaimana kau bisa bilang kalau dia tidak menang secara terhormat?” Kolibri menghela napas panjang. “Kondisi jalan untuk kami berdua sama, jadi tidak masalah siapa yang memainkan trik yang lebih kotor atau siapa yang lebih terhormat.“Thomas menggunakan kondisi jalan dan dia lebih mempertimbangkan aspek detilnya daripada aku. Dia menang dengan terhormat.“Thomas bahkan jelas-jelas mengendarai Ferrari 458 yang performanya lebih buruk, sedangkan aku diuntungkan dengan performa mobilku. Namun, aku masih kalah dalam kondisi ini. Kenapa aku harus masih mencoba mencari alasan?”Kolibri mengucapkan kata-katanya den

Caleb Nickleson dari Real Estat Glory?Ben mengerutkan kening. Dia tidak ingat interaksi apa pun dengan Real Estat Glory. Dia tahu dari gaya Caleb yang memaksa kalau dia tidak datang ke sini untuk melakukan diskusi yang menyenangkan.Dia takut kalau mungkin ada sesuatu yang terselubung. Caleb mungkin mencari masalah dengan Thomas!Ketika Ben memikirkannya, dia segera menjadi lebih waspada. Dia bertanya dengan suara serak, "Thomas Mayo? Aku tidak mengenal orang ini. Apa kau datang ke orang yang salah?"“Kau tidak mengenalnya?”Caleb adalah orang yang cerdas, jadi dia bisa tahu dengan satu tatapan bahwa Ben berbohong.Bagaimanapun, Ben adalah orang jujur ​​yang tidak tahu bagaimana caranya berbohong. Ketika dia berbohong, dia secara tidak sadar akan mengungkapkan kelemahannya, jadi sulit untuk tidak ketahuan. Caleb terkekeh."Tuan Caspian, Thomas hanyalah staf di perusahaanmu. Kenapa kau begitu protektif padanya?“Ceritakan tentang dia dan hal-hal lain tidak ada hubungannya d

Malam luar biasa dingin.Thomas tetap diam, dan dia tidak bertanya apa-apa lagi. Pria itu mengenal karakter Ryan. Jika Ryan tidak menerima kepastian 100%, dia tidak akan memberi tahu Thomas tentang hal itu.Karena Ryan telah memberitahunya tentang hal itu, itu pasti benar.Jadi, Thomas tidak perlu bertanya lagi.Dewa Perang adalah orang yang tangguh. Pada saat ini, matanya memerah, dan ingus keluar dari hidungnya. Pukulan kehilangan anggota keluarga sangat menegangkan sehingga membuatnya tak bisa bernapas."Bos? Bos, apa Anda baik-baik saja? ”"Di mana Paman Ben sekarang?"“Rumah Sakit Umum Southland Pertama.”Titi! Panggilan berakhir dan Thomas mengangkat kepalanya untuk menghentikan air matanya agar tidak jatuh.Sebenarnya, dia juga tahu sejak lama jika kesehatan Ben buruk dan dia akan segera meninggal. Sebagai seorang dokter, dia tentu mengetahui kondisi Ben saat ini.Meski begitu, Thomas merasa tak berdaya.Dia tahu Ben akan meninggal suatu hari nanti, tetapi dia masih m

Pada saat itu, hati Thomas dipenuhi amarah dan kesedihan. Belum pernah ada saat seperti ini di mana dia sangat ingin membunuh seseorang!"Ada apa?"Anna menghapus air matanya. Dia juga ingin mendekat dan menonton video itu, tetapi Thomas menghentikannya."Bukan apa-apa. Cuma kejahilan seorang teman. Sungguh waktu yang tak tepat.” Thomas dengan santai mematikan ponselnya tanpa meninggalkan jejak.Sudah cukup dia yang menderita kesedihan seperti itu sendirian.Jika Anna melihat video ini dan tahu kakeknya tidak mati dengan tak sengaja, tetapi disebabkan oleh orang lain, dia akan sangat sedih dan putus asa.Bahkan dia mungkin melakukan sesuatu yang salah yang sulit dibayangkan.Thomas akan menanggung kesedihan sendirian.Thomas juga akan memikul tanggung jawab sendirian.Pada saat ini, Ryan berjalan ke arah Thomas dan berbisik, “Bos, saya menyadari beberapa orang diam-diam mengawasi kita. Saya curiga merekalah yang mengirim kartu memori itu.”Tomas mengangguk. “Temukan semua ora

Thomas jelas berusaha membuat keributan di sana saat dia memainkan lagu pemakaman di hari bahagia seperti ini.Pada saat itu, orang idiot pun dapat mengetahui jika ada sesuatu yang salah. Tingkah Thomas yang mengesankan membuatnya terlihat seperti ingin bertengkar hebat.Oleh karena itu, beberapa orang pergi dengan alasan ke toilet."Pak Parkinson, permisi, saya harus ke toilet.”"Ada sesuatu yang terjadi di rumah saya, jadi saya harus pergi dulu."“Perusahaan saya menandatangani kontrak. Pak Parkinson, lain kali kita lanjutkan pestanya.”Setiap kali dua pihak yang kuat bertarung satu sama lain, satu pihak pasti akan terluka. Orang-orang ini melarikan diri sejak awal agar tidak terluka, dan mereka menontonnya dari luar hotel.Mereka juga tidak terburu-buru untuk pergi. Sebaliknya, mereka bersikap seolah mereka menonton pertunjukan dan tidak takut ikut campur. Mereka sebenarnya berharap kedua pihak akan bertarung.Ketika lebih banyak yang pergi, hampir setengah dari seratus meja