Carla menggeram, mengibaskan rambutnya kesal. Tak tahan dengan suhu ruangannya yang panas, Carla pun bangkit dari duduknya sambil membawa laptop di tangan. Sebelum keluar dari kamarnya, mata Carla memincing tajam ke arah AC kamarnya yang tiba-tiba saja tidak berfungsi. Gadis itu berjalan menuju sofa depan televisi, meletakkan laptopnya dengan hati-hati di atas meja lalu mendaratkan bokongnya di atas lantai, mengangguri sofa empuknya di belakang. Carla juga tidak menyalakan televisi, karena tujuannya ke ruang tengah agar ia nyaman mengerjakan tugas kuliah. Kalau televisi di biarkan menyala, mungkin konsetrasi gadis itu akan terbelah dua dan tugasnya tak kunjung rampung. Carla menghentikan aktifitasnya sejenak, melirik ke kamar Savian yang tertutup rapat, lampu di kamar itu padam, sepertinya sang pemilik kamar belum kunjung pulang. Gadis cantik itu menghela napas pelan, mendapati jarum jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, tapi tanda-tanda Savian akan pulang
Terakhir Diperbarui : 2022-02-02 Baca selengkapnya