Home / Pernikahan / Selingkuhan Ayah Tiri / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Selingkuhan Ayah Tiri: Chapter 21 - Chapter 30

44 Chapters

Part 21

Vote dan like tinggalkan komentar setelah membaca... "Kau siapa?" Tanya Wanita itu pada Elica. "Kau sendiri siapa?" Tanya Elica balik. "Aku Evelyn, kenapa kau ada disini. Siapa kau sebenarnya. Dan dimana Alex?" Manik itu melihat Elica dengan wajah bingung nya, dan kedua nya pun sama-sama saling bertatapan seolah pikiran mereka bisa terbaca lewat tatapan mata. Hal yang sangat Elica kejutkan karena bertemu dengan wanita yang misterius ini. "Aku... Anak tiri Alex" Dapat Elica lihat wanita itu lebih terkejut setelah dirinya mengatakan hal tersebut. "Anak tiri? Jadi kau, anak dari mantan istri Alex?" "Ya" "Bukankah mereka sudah pisah rumah, kenapa kau bisa di sini?" Tanya Evelyn penasaran. "Alex yang meminta ku kesini" jawan Elica jelas, dan berhasil membuat Evelyn lebih ingin tahu
Read more

Bab 22

Info tentang Update bisa kalian Follow Instagram : @akiokokoru_69 terimakasih..... Jangan lupa vote dan tinggalkan komentar setelah membaca...... ******************** "Daddy, apa yang Daddy lakukan" teriak Elica berdiri dari duduknya dan berusaha menjauhkan ayah nya dari hadapan ibu nya. Mata ayah Elica mendelik ke arah Hilda, mantan istrinya tersebut. Dan wanita itu menangis memegangi pipi nya yang terasa perih karena tamparan yang di berikan mantan suaminya itu. Tidak jauh berbeda dengan ibu nya, Elica pun juga ikut menangis melihat apa yang dilakukan ayah nya tadi. Dia bingung harus membela siapa. "KAU. DIMANA OTAK MU HILDA, BISA-BISA NYA KAU MEMBIARKAN ANAK MU DISENTUH OLEH LELAKI KEPARAT ITU"Ucap Ayah Elica dengan menunjuk-nunjuk didepan wajah Hilda. "Maaf.." ujar Ibu Elica. "Maaf kau
Read more

Part 23

Jangan lupa vote dan tinggalkan komentar setelah membaca.. Sudah hampir dua minggu Elica tinggal dengan Ayahnya. Mereka menghabiskan waktu bersama setiap hari, entah itu memasak, membantu ayahnya membuat kerajinan dari kayu, dan berbelanja bersama. Seakan ayah nya sedikit demi sedikit menutupi luka yang ada di dalam hati Elica perlahan. Dan pelan-pelan Elica juga mulai belajar untuk menerima kenyataan, mencoba untuk melupakan sejenak masalah nya. Sampai detik ini pun, Alex tidak mengusik nya sama sekali. Seakan pria itu membiarkan Elica untuk memberikan nya waktu. Namun hati manusia tidak bisa di bohongi, meskipun dirinya selalu tertawa saat dengan ayah nya, hatinya merasa kosong. Seperti ada sesuatu yang hilang, apalagi saat sunyi datang ditengah malam. Hatinya merasa nyeri karena merindukan sosok seorang yang sangat dia benci. Ya, orang itu adalah Alex. Konyol memang jika dikatakan. Tapi Elica tidak bisa memungkirinya,
Read more

Part 24

Alex dan Elica tenggelam dalam ciuman penuh rindu itu. Seakan keduanya sama-sama merasakan rasa yang tengah ada di dalam hati mereka. Beda nya kali ini, Alex memperlakukan Elica dengan sangat lembut dan penuh perasaan, detik berikutnya Elica merasakan sesuatu yang asin pada bibi nya yang ternyata berasal dari air mata Alex. Pria itu menangis, untuk pertama kalinya Elica melihat sisi lain dari seorang Alexander Dawson. Keduanya pun melepaskan pautan bibir tersebut, dan Alex menempelkan kening nya pada kening Elica. Dapat Elica lihat pria itu menangis dengan mata yang terpejam. Sebenarnya Elica tidak percaya apakah yang ada di depan nya benar-benar Alex yang selama ini dia kenal? "Kau menangis??" Tanya Elica pelan sambil mengusap pipi Alex. Pria itu pun terlihat mengangguk. "Ku mohon jangan pergi Elica. Bahkan aku akan menemui ayah mu untuk merestui hubungan kita. Tolong beri aku kesempatan sekali lagi untuk memperbaiki se
Read more

Part 25

"apa kau benar-benar mencintai nya, Elica?" "Daddy aku tidak tau .... dengan perasaan ku saat ini. Aku sangat membenci nya tapi disisi lain aku..." tangis Elica pecah saat mengungkapkan perasaannya tersebut. Hingga diapun tidak mampu melanjutkan ucapannya. Elica sangat takut dengan perasaan nya itu, Seolah dia telah melakukan kesalahan yang sangat buruk. Yah, mencintai mantan ayah tiri nya sendiri, sesuatu yang sangat menjijikkan jika orang lain tau. Apalagi jika ditambah dirinya sedang hamil anak pria itu, seluruh dunia pasti akan menatap Elica dengan tatapan tercela. Tapi sebuah Cinta yang tumbuh di hati manusia bukanlah sebuah kejahatan bukan, karena Elica selalu menepis pemikiran tersebut. Ayah Elica melihat putri nya dengan tatapan nanar. Dia sangat kasihan pada Elica saat ini, ditambah jika tuan Albert sudah mengetahui perasaan Elica yang sebenarnya pada pria itu. Dia pun bingung harus membawa Elica pergi atau memb
Read more

Part 26

Maaf kalo ada Typo, Semoga suka sama ceritanya.... "Ya. Aku memang tidak pernah di didik dalam hal tersebut" ucap Alex terkesan dingin "Tidak heran jika sifat mu seperti iblis" Alex terlihat menyunggingkan senyuman saat mendengar perkataan Elica. Dia menatap wanita itu dengan sikap tenang nya. Padahal jika orang lain yang mengatakan hal tersebut, mungkin Alex sudah melenyapkan nya saat ini juga. Tapi karena wanita yang dihadapannya adalah Elica, Alex menganggap hal itu sebagai pujian. "Dan jangan lupa sayang, kau juga sedang mengandung anak iblis yang ada dihadapan mu sekarang" desis Alex di telinga Elica yang berhasil membuat bulu kuduk Elica berdiri. Kenyataan nya memang benar bukan. Elica sedang mengandung benih dari Alex, meskipun jika mengingat kejadian menjijikkan itu membuat Elica seperti di tertawakan oleh takdir, seolah dia wanita lemah saat bersama pria itu. Namun Elica
Read more

Part 27

Sudah dua hari Elica tinggal di rumah Bryan. Karena ayahnya memberitahu jika dia tidak pulang tepat waktu dikarenakan salju turun menutupi seluruh jalanan. Bryan yang khawatir meninggalkan Elica sendirian di rumahnya pun memutuskan untuk membawa Elica ke rumahnya. Dan juga ibu Bryan sangat senang jika Elica menginap di sana. Mereka sudah menganggap Elica seperti keluarga walaupun kenyataannya Bryan dan ibunya adalah tetangga yang telah lama pergi. Hal yang membuat hati Elica sakit yaitu ketika orang lain menganggap nya sebagai keluarga, namun keluarga yang dia miliki terasa seperti orang lain.Elica berharap semua masalah ini segera berakhir, entah nanti kedua orang tua tidak akan kembali bersatu, Elica sudah ikhlas menerima kenyataan tersebut tanpa lagi ada dendam di hati nya kepada orang lain. "Kau belum tidur?" Tanya Bryan saat masuk ke kamar yang ditempati Elica, karena pintu nya sedikit terbuka dan lampu pun masih menyala. Jadi B
Read more

Part 28

Banyak orang yang bilang, usia 20 tahun adalah masa indah seorang perempuan. Dimana seseorang memiliki suatu kebebasan yang dia mau. Berkencan dengan kekasih yang dicinta, bersenang-senang dengan teman-teman seusia, dan pekerjaan yang diinginkan tercapai. Sungguh hal itu terasa jauh bagi Elica. Dimana saat ini dia malah memiliki berbagai masalah dalam hidup nya, dan tepat saat dia berusia 20 tahun. Orang tua yang bercerai, ibu nya yang menikah lagi, tentang dia dan ayah tiri nya, dan kehamilan nya yang tak terduga. Gadis yang dulu sangat bersemangat dan ceria kini berubah menjadi gadis dingin dan lemah. Kehidupan indah yang dia miliki, hancur dalam sekejap mata. *** "Permisi tuan, ada James" ucap sekretaris Alex yang masuk ke ruangan nya. "Suruh dia masuk" "Baik tuan" Tidak lama datanglah seorang pria bertubuh tinggi kekar, dengan wajah tajam nya.&nbs
Read more

Part 29

Rintik hujan malam hari ini menambah suasana syahdu bagi siapapun yang menikmati nya. Seorang wanita lebih memilih menenggelamkan tubuh nya di kasur empuk nya yang terasa sangat nyaman. Bahkan lampu kamar pun sengaja tidak dia nyalakan, hingga suasana didalam sangat gelap. Elica sedari tadi hanya berbaring di kamar nya. Rasa bosan menghampiri nya, karena Elica belum mengaktifkan ponsel nya dari beberapa hari yang lalu. Sebenarnya dia sangat lapar, namun rasa malas nya ditambah suasana dingin membuat nya enggan untuk melangkah keluar dari kamar tersebut. Suara ketukan pintu akhirnya membuat Elica terpaksa bangun untuk membuka nya. Ternyata Bella lah yang melakukan nya, terlihat jika gadis itu membawa sekantung plastik yang di sodorkan pada Elica. "Makanlah, aku akan berangkat kerja sekarang" ucap Bella "Kau sudah makan?" Tanya Elica. "Sudah. Kalau begitu aku pergi dulu, jangan buka pintu jika ada oran
Read more

Part 30

Seorang pria yang mengenakan baju berjas putih memasuki sebuah kamar di rumah sakit. Pria tersebut terlihat menatap tajam kearah seorang wanita paruh baya yang sedang tertidur di atas ranjang nya. Dengan gerakan perlahan tanpa suara, pria itu menyuntikkan sesuatu ke dalam infus pasien wanita tersebut. Setelah selesai, pria yang berpakaian ala dokter itu langsung keluar meninggalkan kamar tersebut. Dan tiada yang menduga jika pria itu adalah seseorang suruhan Alex yang sengaja ditugaskan untuk mencelakai Hilda yang kini sedang dirawat dirumah sakit. Entah apa yang di masukan dalam jarum suntik tadi, namun karena kelalaian seseorang yang tidak menjaga Hilda, wanita itu kini sedang dalam bahaya. *** Di apartemen Bella. Elica sedang membereskan pakaian nya kedalam koper. Dia berniat akan pergi ke Seattle hari ini, mengingat kejadian semalam yang dilakukan Devan pada nya, membuat dia
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status