Home / Pernikahan / Selingkuhan Ayah Tiri / Chapter 41 - Chapter 44

All Chapters of Selingkuhan Ayah Tiri: Chapter 41 - Chapter 44

44 Chapters

Chapter 41

"Elica..." Ucap Alex "Hm" "Bisakah kedepan nya kita hidup bersama menjadi satu keluarga?"  Keduanya saling bertatapan cukup lama,  karena Elica juga tertegun dengan ucapan Alex baru saja. Elica lah yang memutuskan kontak mata dengan Alex, dia tersenyum seraya melihat kearah perut nya yang sudah besar itu.  Dia mengelus perut nya sendiri dengan lembut, layaknya dia tengah menyentuh calon buah hati nya secara langsung. "Kau sering mengatakan hal itu Alex, dan kau pasti tau jawabannya." Ujar Elica dengan tenang. "Tapi kau tidak memberi ku kesempatan apapun Elica." Sahut Alex Elica menatap lagi Alex dengan tatapan hangat. "Bukankah kita bisa mengasuh anak ini bersama-sama, tanpa harus ada pernikahan. Apakah itu bukan suatu kesempatan bagi mu?" Tanya Elica yang mulai serius. "Tidak cukup
Read more

Chapter 42

Curang itu adalah salah satu cara dari permainan, yang terpenting adalah menang. Permainan ini sangat lah melelahkan. Bukan hanya diri ku tapi hati ku juga merasakan hal yang sama. Perasaan ku bagi mu seolah hanyalah sebuah tali, yang kadang kau tarik dan kadang kau ulur kembali.  Jika kehadiran ku hanya untuk melihat sandiwara, harus nya kau juga bisa bersandiwara untuk tidak mengetahui keberadaan ku.  ********  "apa?"Elica menggelengkan kepalanya tegas, tentu saja dia sangat menolak hal tersebut. "Tidak. Dia anak ku Alex, kau tidak bisa mengambil nya." Alex terlihat berdiri dari duduknya. Pria itu menghampiri Elica yang kini terlihat berantakan dan lagi bekas air mata di pipi nya yang masih belum menghilangkan sempurna. Menggambarkan jika perempuan itu sedang panik. "Aku akan memberi mu pilihan. Tinggalkan
Read more

Part 43

Alex menghentikan laju mobil di depan sebuah gedung yang cukup tinggi. Pria itu membawa koper yang biasa dibawa untuk bekerja, dan kemungkinan didalam nya terdapat dokumen yang sangat penting.Berjalan menghampiri meja resepsionis yang menyambutnya dengan sapaan sopan. Setelah Alex mengatakan jika dirinya telah memiliki janji dengan sang pimpinan, si resepsionis tersebut pun mengantar Alex menuju ke ruangan yang bertuliskan "Direktur".Mengetuk pintu ruangan tersebut satu kali dan tidak lama terdengar suara dari dalam yang mengizinkan nya untuk masuk."Tuan Andrew" sapa Alex sesaat setelah membuka pintu dan masuk keruangan itu."Oh Alex, kau datang. Silahkan duduk" ujar Tuan Andrew yang tidak lain adalah ayah dari Bianca.Kedua orang tersebut memang sudah memiliki janji untuk melakukan kerja sama antar perusahaan. Tuan Andrew seorang pemilik Hotel berkelas di kota New York, yang meminta agar Alex bisa bekerja sama dengan perusahaan miliknya. Karena pria paruh baya itu sangat mengingi
Read more

Chapter 44

Elica POV.Entah sampai berapa lama aku akan bertahan. Disakiti oleh orang yang sama dalam waktu yang berulang-ulang. Sakit, adalah hal paling akrab dengan ku akhir-akhir ini, seperti luka yang basah dan selalu di beri garam saat aku bersuara.Kau, bukankah dulu pernah mengatakan mencintai ku. Ucapan mu bagaikan angin yang berhembus ke telinga ku, terdengar meyakinkan tetapi cepat berlaluJika memang takdir tidak mengizinkan ku bahagia, lalu mengapa aku selalu berikan rasa sakit oleh dia. Aku lelah, bagaikan pasir putih yang diterpa ombak laut, aku ingin menghilang. Terkadang aku berpikir, Kenapa Tuhan memberikan ku seorang malaikat kecil, yang kini berada di perutku. Aku bahkan tidak bisa menjaga diri ku, tetapi kenapa Tuhan menitipkan nya pada ku. Aku sungguh tidak mampu, maafkan aku."Kepala ku pusing sekali" aku membuka mata ku seraya memegangi kepala ku, dan tersadar jika semalam aku tertidur di samping ranjang dengan posisi terduduk.Aku ingat jika aku menangis sangat lama dan
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status