Home / Sci-Fi / Tafsir Waktu / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Tafsir Waktu: Chapter 21 - Chapter 30

102 Chapters

Chapter 21

Kota berbalut malam. Tanpa bulan. Hanya salju perlahan turun diatas kota, buram, sunyi tertoreh. Lara terasa mengendap. Dan Belinda, sejak sore betah merangkul tanganku.  Tak lama kami sampai di bar, tetapi ketika baru saja masuk aku tersentak ada dua orang pria besar yang menghampiriku ketika itu, mereka dengan sigap menarikku membuatku berjarak dengan Belinda saat ini. Aku mencoba memberontak tapi mereka memegang kedua tanganku dengan kuat."Hey! siapa kalian lepaskan aku!!" Kemudian dari kejauhan Bernanrdo datang mendekati Belinda, saat pertama datang ia masih dengan sikap tenangnya bertanya dengan Belinda, "Hey! sayang dari mana saja kau, aku sudah menunggumu sejak tadi." katanya sambil mengelus wajah Belinda dengan tangannya. Belinda terlihat menunduk, sepasang matanya menangis. Bahkan saat ia ingin menahan tangisannya. Air dimata itu tetap saja mengalir, bukan seperti gerimis, tangisan yang sangat dalam. "Ku mohon lepaskan dia, aku hanya meminta
last updateLast Updated : 2021-08-18
Read more

Chapter 22

Aku tahu banyak lelaki berlari membawa luka dalam dirinya. Dan mungkin bagiku, aku harus berlari dengan lubang dalam diriku. Bagaimana pun juga, hidup harus berjalan. Barangkali rencana terbodoh dalam hidupku adalah membunuh waktu. Karena aku sadar sebagai manusia biasa pasti sulit untuk melakukan itu. Aku tidak bisa menyentuh jemari panjangnya yang terjulur hingga puncak langit tertinggi. Padahal dia sangat dekat denganku. Akan tetapi, aku tidak pernah menemukan celah untuk mengalahkannya. Gelap merundung hidupku yang kosong. Kehampaan semakin memenuhi akhir hidup. Hening menyeruak dalam jiwa. Nyala lampu jalan yang bergoyang-goyang ditiup angin itu, redup cahayanya dibendung oleh kabut. Ketika sampai di rumah aku langsung pergi kekamar mandi, untuk membersihkan sisa darah dan memar di wajahku. Saat melihat wajahku yang babak belur didepan cermin, aku kembali jengkel tangaku terkepal lalu memukul dinding kamar mandi. Di dalam kamar, kubaringkan tubuh
last updateLast Updated : 2021-08-18
Read more

Chapter 23

"Agen waktu? apa maksudmu prof, dan siapa dia yang telah mati." tanyaku karena belum paham dengan apa yang dia katakan. "Aku mengenal ayahmu dia adalah agen waktu Akira, kini dia sudah mati dibunuh oleh suruhan seseorang." katanya membuatku terkejut seketika. "Ayahku seorang agen waktu prof? bukankah dia seorang pelaut. Dan siapa orang yang membunuhnya!!!" geram aku karena mendengar pernyataan tersebut, aku tidak terima kalau memang ayahku di bunuh oleh seseorang yang belum aku ketahui. "Benar!! dia adalah agen waktuku. Memang sebelum itu dia seorang pelaut, tapi setelahnya dia bekerja bersamaku. Soal yang menyuruh berandalan kemarin untuk membuhuh ayahmu, aku pun tidak tahu siapa sebenarnya dia? tapi aku pernah bilang kepadamu sebelum ini banyak ilmuwan yang membuat mesin waktu tapi tidak semua dari mereka orang yang baik. Mereka bekerja pada seseorang yang mendanai penelitiannya." profesor menjelaskan kejadian yang sebenarnya terjadi padaku. Perasaa
last updateLast Updated : 2021-08-19
Read more

Chapter 24

Ini adalah masa dimana teknologi semakin marak tidak terkendali, beberapa ilmuwan mulai berpikir untuk menciptakan planet baru selain bumi sebagai tempat untuk kehidupan manusia. Sana sini berita mulai heboh menjalar tentang ‘planet’ dan ‘alat canggih’, dua hal itu seakan berlomba-lomba ingin menunjukkan keesistensiannya dan kehebatannya sebagai suatu yang paling menakjubkan di abad ini. "Ada dimana kita sekarang prof?" tanyaku yang masih terperana melihat sekitar. "Ini adalah tahun dimana tempat aku tinggali sekarang, selamat datang dimasa depan Akira. Kau harus biasakan dirimu dengan dunia ini." ucap profesor Javier. "Hey! prof apakah kau pernah ke jaman dinosaurus hidup?" tanyaku bergurau. "Tentu pernah! tapi hanya sekali, jika kau kesana, aku pastikan kau tidak akan pernah ingin lagi ke tempat seperti itu!" katanya membuatku penasaran dengan apa yang ia maksud. "Memangnya kenapa prof? kau tidak suka dengan tempat itu!?" tanyaku. "I
last updateLast Updated : 2021-08-19
Read more

Chapter 25

Setelah beberapa saat kami sampai disebuah bangunan besar yang kokoh dengan benda-benda unik mengelilingi halaman sekitar. Itu adalah robot-robot ciptaan profesor Javier, untuk membantu pekerjaannya profesor menciptakan robot yang super canggih. Aku menengadahkan kepalaku menatap ujung pintu yang tinggi.  Bagaikan akan menyibak awan menembus langit tak terbatas. Pintu gerbang berbahan logam nampak jelas terlihat di hapadapanku. “Waw”. Itulah satu-satunya kata yang keluar dari mulutku ketika aku terkesima memandangi pintu logam nan gagah yang ada di hadapanku sekarang ini. Aku berada sekitar jarak 3 meter dari gerbang yang rapat tertutup. Ketika kaki ini mulai melangkah satu dengan kaki kananku, terdengar sebuah gerakan yang membuatku terkejut. Suara yang berasal dari gerbang besi berwarna gelap itu. Suara berdecit saat pintu itu otomatis terbuka sendiri. “Grek…..grek……..grek………..”. Belahan dari pintu gerbang mulai terbuka. Aku mengerutkan kedua dahiku. B
last updateLast Updated : 2021-08-19
Read more

Chapter 26

Tidak mau melewatkan momen langka sekaligus aneh ini, hingga aku beranikan diri berjalan menuruni tangga dan menuju ruang tengah lalu bertemu dengan seseorang pria, gemuk, gelap yang sedang merunduk ia seperti dirundung pilu dengan kesedihannya. Tidak ada suara-suara selain suara malam yang menyahut pertanyaan konyol yang keluar dari dalam mulut ini. "Si.. siapa dia, orang atau apa!?" Malam makin dingin dan angin tidak lagi memberikan kompromi. Sementara itu, bintang-bintang dan cahaya rembulan sudah tertutup awan. Entah sejak kapan. Hanya sebuah atau sesosok gelap yang sedang duduk diatas sofa itu.  Aku berusaha mendekatinya. Jantungku kembali berdegup. Degupan dahsyat yang memompa adrenalin. Kuriositasnya bekerja. Aku tidak ingin membuang waktu berada di tempat ini dengan semua hal aneh ini. Sepasang mata dan seutas senyum di bibir tergambar pada sebuah wajah melalui pantulan cahaya kilat yang menyambar baru saja. Sebuah ekspresi yang sulit tergambarkan d
last updateLast Updated : 2021-08-19
Read more

Chapter 27

Aku menatap minuman tersebut dengan penuh kehati-hatian. Sebenarnya aku tidak ingin mudah percaya begitu saja, siapa yang tahu kalau minuman itu sudah berisi racun di dalamnya. Mungkin saja pria ini masih menaruh kecurigaannya padaku, siapa yang mudah percaya pada orang yang baru saja ingin membunuhmu. "Apa ini kau buat sendiri? kau hanya tinggal sendiri di rumah ini!?" tanyaku mencoba mengalihkan pembicaraan. "Sebenarnya.. sebelum ini aku tinggal bersama anak permpuanku, tapi...??" tiba-tiba saja dia ragu untuk mengutarakan apa yang ingin ia katakan. "Tapi kenapa tuan?" tanyaku dengan penasaran. "Ahh.. sudalah, sebaiknya kau minum dulu sekarang!" sekarang dia memaksaku untuk mencoba teh buatannya, tapi aku masih ragu untuk meminumnya. Aku memegang cangkir itu dengan penuh rasa ragu, memang benar aku baru saja mendapatkan kemampuan yang tidak terduga. Tapi apabila racun yang ada di dalam minuman ini masuk kedalam tubuhku tetap saja pasti aku akan mati
last updateLast Updated : 2021-08-20
Read more

Chapter 28

Di tempat aku menemukan sang rusa tadi, sekarang di hadapanku ada jalan setapak. Jalan itu berwarna cokelat dan dikelilingi warna-warna gelap. Meski waktu tak kuketahui sekarang sudah siang hari atau apa, warna gelap yang dingin itu begitu nyata. Aku merasakan basah pada bagian bawah celana dan sepatu yang kukenakan.  Aku berjalan sepanjang jalan setapak yang membentang pada penglihatanku. Aku mengikuti alurnya. Hingga pada suatu tempat, aku berhenti dan terlihat olehku pantulan cahaya yang sedemikian terang sehingga tubuhku terlompat "Sialan!!! apa itu disana!?" Seperti muncul makhluk-makhluk mengerikan sedang mengerubutiku. Makhluk dengan sepasang mata merah menyala, jari-jari berkuku tajam berlumur darah dan seolah siap menerkamku! Suara-suara mengerikan terdengar, apakah itu binatang-binatang yang menghuni hutan ini. Ada suatu perasaan yang aneh dan degup jantungku mulai gemetar lagi. Semakin mendekati cahaya, semakin aku merasakan suatu perasaa
last updateLast Updated : 2021-08-20
Read more

Chapter 29

Aku tidak bisa lagi mengendalikan diriku. Tangan yang besar monster itu terus berayun untuk menghajar diriku. Aku mencoba mengelaknya, untuk menyelamatkan diri. Tetapi cengkeraman itu begitu kuat dan terlalu keras sehingga dengan mudahnya monster itu berhasil memukul diriku hingga terpelanting. "Arggh!" aku shock seketika terkapar lemas setelah tubuhku menyusur ditanah akibat terlempar oleh monster itu.  Aku mengernyitkan dahi, memperhatikan sekeliling. Mataku membias, yang terlihat monster itu sekarang sedang menghampiriku. Nafasku dipenuhi rasa hampa. Suara yang terdengar ditelingaku mengiang menyambut kedatangannya. “Sampai kapan pun, kau tidak akan pernah bisa melawanku,” tiupan angin membelai rambutku. “Aku tidak pernah takut untuk melawanmu,” tantangku. “Hahaha… itu adalah sebagian kecil dari kekuatanku. Rasakanlah!” suara yang sama terdengar di tengah-tengah keributan angin. "Sialan!!" Kalau begini aku tidak mungkin bisa melawannya
last updateLast Updated : 2021-08-20
Read more

Chapter 30

“Akira.. Akiraa.. Akira..” terdengar suara Belinda dalam mimpiku“bangunlah Akira!” sontak aku terkejut dan terjaga dari tidurku.Mataku mengerjap-ngerjap mencari titik fokusnya.  Aku mengernyitkan dahi, memperhatikan sekeliling. lalu tubuhku sontak terasa kembali perihnya dengan perban terpasang hampir disekujur tubuh tetapi aku memaksakan diriku untuk terbangun dari ranjang tempatku berada sekarang."Dimana aku sekarang ini?" aku terbaring lemas. Begitu hening. Begitu ganjil. Seakan-akan kehidupan menjadi sebuah ruang kosong yang telah lama ditinggalkan penghuninya.  Aku menghela napas, pelan-pelan ingatanku kembali. Disitu aku baru ingat terakhir kali aku habis bertarung hebat dengan monster dan masuk ke lorong waktu untuk kembali ke masa depan, mungkin sekarang aku sedang berada dikamarnya dokter Javier. Di jantung sebuah dinding, jarum jam terus bergerak, menunjuk angka dua, dini hari. Dingin bertambah dingin. Hening bertambah hening.
last updateLast Updated : 2021-08-21
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status