Home / Romansa / Di Penghujung Waktu / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Di Penghujung Waktu: Chapter 41 - Chapter 50

67 Chapters

40

***Nayra menyampirkan tasnya di bahu, turun dari taxi dengan wajah muram. Senyuman singkat ia berikan pada sang sopir saat memberikan bayaran.Setelah taxi itu pergi, Nayra hanya diam dengan mata menatap malas pada bangunan didepan nya. Semakin hari malah tak enak dipandang.Nayra menghembuskan nafasnya kasar. Setiap hari, setiap pagi, harus berperang dengan rasa kesal, luka dan tangis. Tempat ini jadi saksi bisu kesengsraan nya. Semua itu malah semakin menjadi. khayalan dan halusinasi sering sekali menghampiri Nayra akhir-akhir ini.Entah ada apa dengannya, membayangkan sesuatu seperti benar-benar nyata.Berhari-hari pula Nayra hidup dalam kesendirian. Dia sengaja menyendiri. Tak ada interaksi dengan orang lain, dengan teman sekelasnya pun, Nayra lebih sering diam, apalagi kalau bukan hal penting.  Nayra tidak pergi ke kantin. Nafsu makan nya turun drastis. Padahal, sering kali dia tidak sarapan karena percekcokan nya dengan Raf
Read more

41

***Flashback. Nayra sedang duduk di sebuah halte menunggu kedatangan taxi yang sempat ia pesan beberapa menit lalu.Sambil menunggu, gadis itu menyenandungkan shalawat kesukaan nya.Mungkin tak akan ada orang yang tahu jika Nayra sering shalawat an, ya karena banyak orang sudah mencapnya buruk.Sampai ia terkejut dengan kedatangan seorang om-om dengan wajah sumringah. Pria itu terlihat begitu senang saat melihat nya, malah membuat Nayra heran sendiri.Ada rasa takut yang menghampiri.Apalagi saat bapak itu mendekatinya."Assalamualaikum!" salamnya."Waalaikumussalam!" jawab Nayra dengan was-was.Pria itu tersenyum kearah Nayra"Kamu Nayra kan?" tanya bapak itu to the point.Nayra mengangguk.Wajah bahagia kembali ditunjukkan nya.Nayra diam, ada apa dengan bapak didepannya ini."Perkanalkan nama saya bapak Rio, saya sedang mencarimu!" ujarnya.Nayra semakin
Read more

42

***Setelah kejadian beberapa waktu lalu, tentang foto Nayra bersama seorang om-om yang tersebar keseluruh sekolah, kini kenyamanan Nayra direnggut paksa atas dasar fitnah yang Santia sebarkan.Bahkan tak ada seorang pun yang menginginkan klarifikasi darinya.Dan dampaknya adalah Nayra menjadi bahan gunjingan dan bullyan di sekolah.Nayra benar-benar risih mendengar semua penghuni sekolah membicarakannya, dan itu semua membicarakan hal yang tidak benar.Kenapa banyak orang yang menerima berita mentah-mentah tanpa ingin mencari tahu kebenarannya.Bahkan menjadi seorang jurnalis saja perlu berulang-ulang kali mewawancara, apakah berita itu benar adanya atau hanya fiktif belaka.Dan ini?Mereka memakannya bulat-bulat.Mereka hanya mampu menyalahkan, tak ada yang mampu meyakinkan.Bel istirahat baru saja berbunyi, kemudian berganti dengan suara sepiker."Panggilan kepada Nayra Rahma, harap segera datang ke sumb
Read more

43

*** Setelah kejadian beberapa waktu lalu yang menimpa Nayra, Vivia dibuat termenung. Gadis itu hanya diam tak melakukan apapun. Duduk sendiri di depan kelas, beberapa teman sekelasnya sudah pergi lebih dulu. Via mengulang kembali ingatan nya, saat mata milik Nayra menatapnya sendu. Rasa bersalah semakin membuatnya buntu untuk berbuat apa. Belum lagi hinaan dan cacian yang teman-teman sekolah lontarkan pada Nayra. Via yang mendengarnya saja ikut terluka, apalagi Nayra yang mendapatkan nya secara langsung. Juga panggilan barusan, akankah Nayra mampu?. Gadis berhijab itu bingung, antara ingin bertemu Nayra, atau melanjutkan acara kecewanya. Via tahu, Nayra pasti sedang berada di titik down sekarang. Mengingat masalah Nayra yang datang silih berganti. Pergi dari rumah, kerja paruh waktu, perang dingin dengan Nia dan Raya, Via yang kecewa, dan sekarang Santia yang mencari masalah. "Vi
Read more

44

*** "Hai Nau, dari mana?" tanya seorang laki-laki berperawakan tinggi, kulit putih, dan rapih tentunya. Laki-laki itu mendekati Naura yang akan pergi ke kelasnya. Naura hanya tersenyum "dari taman Za, ada apa?" tanya Naura pada temannya yang bernama Reza itu. "Tadi gue ketemu adik kelas kita yang namanya Nayra, katanya dia nyuruh lo pergi ke deket gudang, ada yang mau di omongin !" ujar Reza pada Naura. Dengan ramahnya, dia memberikan sebuah senyuman ia jarang dia tunjukan pada temannya yang lain. Naura mengernyitkan alisnya, ia merasa bingung. Bukankah barusan ia bertemu dengan Nayra?. kenapa tak sekalian saja mengatakan apa yang mau dibicarakan, kenapa harus menyuruhnya pergi ke gudang?. Naura berfikir. Naura masih saja menyanggupi hal tersebut tanpa merasakan kecurigaan dibalik hal itu. "Ya udah, makasih ya za!. Ak
Read more

45

***Nayra masih mematung menatap kepergian Naura dan Rafka.Nayra bingung sendiri, apa yang membuat Rafka begitu marah padanya.Dia juga sama sekali tidak tahu kalau yang ada didalam gudang itu adalah Naura, kakak nya sendiri."Cobaan apa lagi ini, yaa Allah?" batin Nayra.Nayra menghela nafasnya, semakin hari kehidupannya semakin rumit dan berat untuk dijalani.Nayra memijat pelipisnya, merasakan pening.Belum selesai masalah foto yang tersebar, sekarang masalah baru datang kembali. Siapa orang yang menjadikan Naura sebagai tumbal untuk menjatuhkan nya.Nayra tak habis fikir. Disekolah ini, tidak ada orang yang tahu jika Naura dan Nayra adalah saudara. Nayra menyembunyikan itu untuk menyelamatkan batin nya. Kalau orang lain tahu dirinya merupakan adik dari seorang Naura. Bukan tidak mungkin dirinya akan dibandingkan.Cukup dirumah saja, jangan disekolah juga.Sekarang apa yang harus Nayra lakukan. Akan seperti ap
Read more

46

***Nayra hanya tersenyum simpul, berdiri dengan penuh kecemasan "gue tahu, lo emang ga suka sama gue San. Gue juga tahu kalau Reza masih marah sama gue, tapi yang gue pertanyain, apa hubungan nya dia sama gue?" tanya Nayra menatap gadis berhijab dengan penuh tanda tanya.Merasa namanya dipanggil, gadis itu berjalan mendekat ke arah Nayra, berdiri tegak di depannya. Raut wajah tak suka terlihat jelas oleh mata Nayra. Gadis yang baru dikenal Nayra ini tidak dapat dilihat hanya dari tampilan, sesuatu dalam diri gadis ini yang harus diperhatikan."Lo belum kenal gue kan?" ucap gadis itu."Kenalin, gue Devina." gadis itu memperkenalkan dirinya dengan tatapan tak bersahabat, tak ada jabatan tangan "adik dari cowok yang hampir lo buat mati!"Nayra menegang, tubuhnya diam tak berkutik. Masih berada pada Atmosfer yang sama, tapi seolah menghilang ditelan bumi. Hatinya merasakan ngilu seketika.Nayra kembali menatap Devina " apa maksud lo?" tanya Nay
Read more

47

***Nayra masih tetap memeluk tubuhnya sendiri.Merasakan sakit dalam hatinya dan juga perih di pipinya yang mendapatkan dua kali tamparan ditempat yang sama dari orang yang berbeda.Rambutnya yang acak-acakan karena jambakan dari Devina, semakin membuat kepala nya bertambah sakit.Nayra menarik nafasnya, berharap cara itu bisa membuatnya tenang walau hanya sebentar."Kuatkan Nay yaa Allah!" gumam nya dalam hati.Nayra bangkit dengan tertatih-tatih, hari sudah menjelang sore.Nayra melewati lorong kelas yang mulai sepi, karena memang 1 jam yang lalu sekolah sudah bubar.Gadis itu berjalan dengan tubuh yang lemas, lelah dan juga sakit.Kini bukan hanya batinnya, tapi juga raganya nya.Nayra menghela nafasnya saat melihat gerbang sekolah sudah terkunci.Bagaimana ia keluar sekarang?.Nayra terdiam sejenak kemudian berjalan ke sebuah tembok tinggi. Dia memutar tubuhnya untuk pergi kebagian belakang seko
Read more

48

***"Kamu gak ada yang luka kan Nau?" tanya Rafka, fokusnya masih pada jalanan. Mobilnya melaju sedang, tidak ingin terlalu cepat karena keadaan Naura sedang benar-benar buruk. Gadis disampingnya hanya menggeleng, isakan tangisnya terus terdengar. Semakin lama malah semakin sering.Gadis berhijab itu menautkan kedua tangan nya, sesekali digesek-gesekan guna menghilangkan dingin yang dirasakan nya. Getaran ditubuhnya masih terlihat, rasa takut masih menyelimutinya hingga kini. Bayangan beberapa waktu lalu terekam jelas dalam ingatan nya. Saat dirinya menginjakan kaki kedalam gudang dengan pintu yang sudah terbuka. Langkah demi langkah kakinya masuk kedalam gudang dengan hati yang was-was, hingga sebuah tangan mendorongnya masuk jauh lebih dalam dan membuatnya terjerembab kelantai. Telinganya dengan jelas mendengar gebrakan pintu yang ditutup. Dengan cepat dirinya menoleh, dan benar saja pintu itu sudah tertutup rapat. Naura bergegas bangkit dan
Read more

49

***Di lain tempat seorang gadis tengah menangis menunggu sahabatnya yang tengah di tangani oleh dokter."Jangan tinggalin aku Nay!" lirih Via seraya menutup wajahnya menggunakan tangan.Vivia sudah menunggu hampir setengah jam, tapi dokter yang menangani Nayra belum juga keluar.Ia ingin tahu  bagaimana keadaan sahabatnya saat ini."Yaa allah, selamatkan Nayra!" do'a Vivia.Setelah lama menunggu, seorang dokter keluar dari ruangan dimana Nayra di tangani."Dengan keluarga Nayra?" ujar dokter tersebut, sigap Via berdiri dan mendekati dokternya."Bagaimana keadaan sahabat saya dok?" tanya Vivia penuh harap Nayra baik-baik saja."Nayra mengalami cidera cukup parah dibagian kepalanya, dan sekarang gadis itu sedang dalam keadaan koma. Kami sudah berusaha, kita berharap dia cepat sadarkan diri, kita hanya harus berdo'a. Jika kamu mau menemuinya, saya persilahkan setelah pasien dipindahkan, saya permisi!" ujar dokter ters
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status