Semua Bab Di Penghujung Waktu: Bab 21 - Bab 30

67 Bab

20

*** Fikri melangkahkan kaki menuju kelas kebanggaan nya, setelah pertemuannya dengan Via beberapa waktu lalu dan membicarakan perihal Nayra, Fikri malah semakin dibuat penasaran dengan sosok perempuan bernama Nayra tersebut.  Beberapa kali bertemu dengan Nayra, Fikri melihat sesuatu yang berbeda. Waktu pertama kali bertemu, telinga nya mendengar cibiran dan kata panggilan yang tidak pantas didengar dan diucapkan untuk kalangan anak SMA. Belum lagi sikap Nayra yang sedih dan kecewa saat tanpa sengaja Fikri berlindung dibalik tubuh Nayra kala itu. Fikri seperti melihat, yang di bicarakan oleh murid lain itu bukan lah sosok yang ada di depan nya, tapi dia tidak buta, bahwa kata tak senonoh itu memang ditunjukan untuk Nayra.Fikri tak habis fikir, kenapa anak jaman sekarang selalu mencampuri urusan orang lain, bahkan pribadinya pun selalu diungkit didepan khalayak, padahal itu bukan hak mereka. Seharusnya pemerintah membuat undang-undang tentang dilarang
Baca selengkapnya

21

***Lonceng tanda istirahat sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Guru mata pelajaran lebih dulu keluar dengan berbagai ekspresi. Ada yang biasa saja, ada yang kesal karena anak muridnya yang tidak teratur atau lalai tak mengerjakan tugas, ada juga yang merajuk karena dipermainkan anak didiknya sendiri. Jangan salah, anak jaman sekarang terlalu banyak gaya, jika satu tidak mau belajar, jiwa iblis mereka akan berkelana menghasut sisa manusia yang sedang taat. Tak heran jika mereka melakukan berbagai tingkah, kalau ditanya ya pasti jawab, mumpung masih bebas, belum kelas duabelas,  kenangan diperbanyak untuk diceritakan dimasa reuni nanti.Masa remaja jangan sampai disia-siakan, harus dinikmati. Belum tentu nanti setelah lulus bisa merasakan kembali masa yang sama. Bertemu saja akan dipertanyakan kapan bertemu dan kapan berkumpul.Setelah pertemuan, perpisahan pasti terjadi. Setelah itu entah akan di pertemukan dengan apa. Kerja? Jodoh? &
Baca selengkapnya

22

***Hari sudah sore, Nayra baru saja datang dengan beberapa bingkisan yang dibawanya. Memasuki rumah dengan senyum senang walau tampak raut wajah kelelahan begitu kentara.Clau dan Via yang sedang santai menonton tv seraya makan cemilan Pun tiba-tiba melotot melihat kedatangan Nayra."Lo bener kerja Nay?" celetuk Via antusias dengan mata yang tak beralih dari penampilan Nayra yang cukup kusut itu.Nayra mengangguk. Kakinya melangkah mendekati mereka."Kerja apa?" tanya Clau."Cuci piring, tapi gajinya lumayan, sampe gue bisa beli banyak barang-barang buat besok sekolah!" jawab Nayra jujur.Via dan Clau diam saling menatap."Oh iya, ini untuk kalian. Sorry enggak bisa ngasih banyak, cuman ini yang bisa gue kasih sebagai ucapan terimakasih gue!"  Nayra memberikan bingkisan pada Via dan Clau. Nayra mendudukkan dirinya di kursi single, tubuhnya ia sandarkan senyaman mungkin pada sofa, mencoba menghilangkan penat yang dirasakan
Baca selengkapnya

23

***" Duluan Nay!" seorang pemuda bername tage Farhan melambaikan tangannya pada Nayra yang sedang mengemas buku-buku nya. Nayra mengangguk. Kini didalam kelas hanya tersisa Nayra seorang, sisanya sudah pulang lebih dulu. Nayra selesai berkemas, menjinjing tas nya asal dan melangkahkan kakinya keluar dari kelas.Tangan Nayra terulur menarik kenop pintu untuk menutupnya. Hingga sebuah suara mengagetkan nya." Nayra "Dia Via, sedang berjalan cukup cepat kearahnya. Nayra terkadang heran, kenapa Via harus selalu menyusulnya, apa susahnya gadis itu menunggunya di luar sekolah atau di parkiran. Kelas nya dan Via itu cukup jauh, Nayra IPS sedangkan Via, IPA."Nay, lo pulang bareng gue kan?" kata Via dengan nafas yang ngos-ngosan.Nayra menggerlingkan matanya malas " Bisa gak sih, lo nungguin di parkiran aja? "Via menunjukkan deretan giginya, tangan nya bergerak memilin ujung hijabnya " gabut kalau nungguin lo, mending kan nyamperin lo biar
Baca selengkapnya

24

***Tok..tok..tok..Sebuah ketukan membuat wanita paruh baya yang tengah membaca laporan terkejut."Masuk!" ucap bu Tiara lantang agar di dengar oleh si pelaku pengetuk pintu.Pintu terbuka, Muncul seorang laki-laki dengan tubuh tegap, tak lupa dengan jas yang dikenakannya."Maaf bu saya menganggu, tapi ini sangat penting dan juga genting!" ujarnya sedikit was-was.Bu Tiara menatap laki-laki itu fokus " hal penting dan genting apa Firman?" tanya bu Tiara pada laki-laki yang merupakan maneger cafe miliknya tersebut.Laki-laki itu menelan ludahnya dengan susah payah "penyanyi di  cefe kita tidak dapat hadir karena sakit bu, sedangkan tidak ada yang siap untuk menggantikannya!" jelasnya dengan kepala tertunduk. Terlihat tubuh tegap itu menegang, takut jika atasan nya akan marah dan kecewa. Seharusnya dia memeriksa hal sekecil apapun sebelum cafe buka.Bu Tiara terdiam."Bagaimana ini?.. sedangkan cafe ini sangat butuh
Baca selengkapnya

25

***Diharap untuk memutar lagu.LAuKANATSUMMA UMMI****"Sebenarnya kita mau nongkrong dimana sih?" tanya Via yang sengaja menghentikan motornya di pinggir jalan.Raya dan Nia pun ikut menghentikan motornya."Gue tahu Cafe yang menyediakan konsep islami, kayak resto, tapi cafe, kalian pasti suka deh!" ujar Nia dengan semangat."Jauh enggak nih?" tanya Via dengan wajah lelah nya "gue capek nih!""Bentar lagi juga nyampe Vi, jangan capek dulu dong, biar nanti pas udah nyampe lo enggak badmood kayak sekarang, jadi enggak seru kalau gitu!" ucap Raya yang malah menyuruh Via untuk mengkensel rasa lelah gadis itu."Iya deh, semoga aja enggak mengecewakan!" balas Via dengan malas."Oke, yuk lanjut jalan!" ajak Raya dan diangguki oleh teman yang lain.Mereka kembali melajukan motor untuk segera sampai ke cafe yang mereka tuju.---"Mamah kenapa lama banget sih?" cicit seorang pe
Baca selengkapnya

26

***Semua orang terpukau .Bahkan Ada yang mengatakan "MASYAA ALLAAH.."Ada juga yang menggelengkan kepalanya, mereka begitu menyukai lagu yang dibawakan Nayra.Nayra tersenyum Karena para pengunjung sangat menikmatinya. Ia merasa senang, tak menyangka para pengunjung akan berekspresi seperti itu.Gadis itu mulai menarik nafasnya lagi, ia akan menyanyikan lagu kedua.Lagu yang mungkin akan membuatnya Rindu akan seseorang.-tsummal ummii.semua orang mulai kembali terdiam.Mereka penasaran, lagu apa lagi yang akan dibawakan gadis itu.Nayra tersenyum kepada para pengunjung.Gitar mulai kembali mengalun indah.-Ummii..-Tsumma ummil haddi akhir yaumfa'umri..-Hubbi min awwil haya tiwhammuhammi..-Illi kattar khoir badan khoir jadi dammi wa'aishfi...Nayra mulai merasakan sakit didalam dadanya, ia teringat semua tentang uminya.Ia sama sekali tak dapat menahan rindu it
Baca selengkapnya

27

***Beberapa menit berlalu, lagu pun telah selesai dinyanyikan, suara merdu milik gadis itu membuat semuanya sangat terpukau, penghayatan nya membuat semua orang ikut menangis.Semua orang bertepuk tangan atas penampilannya, begitu pun dengan via, Claudia, Nia dan Raya yang ikut berdiri memberikan tepuk tangan.  Via dan yang lain kini menatap ke arah gadis itu, dia sudah turun dari panggung."Kaaak.. ayok samperin kak Rahma, aku mau foto bareng sama dia." pinta Clau dengan sikap manjanya.Via mengangguk, ia berjalan mendekat ke arah gadis berkerudung lebar di samping panggung, tak lupa dengan teman dan adiknya yang membuntut di belakangnya."Permisi?" ucap Via membuat gadis yang ada di depannya mendongak menatap ke arahnya.Gadis itu nampak terkejut saat kedatangan Via dan yang lain, tapi nampak jelas oleh Via gadis itu mencoba menormalkan kembali keterkejutannya. Nayra bahkan tak sedikit pun menyangka akan dipertem
Baca selengkapnya

28

***Seorang pemuda baru saja masuk kedalam ruangan cafe milik ibunya, duduk di sebuah bangku yang sudah disediakan untuknya dan juga ibunya.Ia dan ibunya berniat untuk menonton penyanyi yang baru saja menggantikan penyanyi yang mendadak sakit.Ia ingin tahu siapa orangnya, karena ibunya mengatakan bahwa dia adalah seorang gadis yang mungkin seusia dengan dirinya."Kok gue jadi kepo gini!" ucap Fikri sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada."Kamu kenapa?" tanya mamahnya Fikri terkejut, kemudian menggeleng.Mamahnya malah tersenyum meledek ke arahnya "kepo ya?"Fikri tak menanggapi."Udah, sini duduk bareng mamah, nanti juga nongol" mamahnya menarik Fikri agar duduk disampingnya .Fikri diam karena tiba-tiba jantung nya berdetak tak normal, ia bingung sendiri di buatnya.Akan ada hal yang terjadi, fikirnya."Nah itu dia orang nya!" seru bu Tiara - mamah Fikri dengan tatapan ke arah pan
Baca selengkapnya

29

***Nayra masuk kedalam dapur dengan keadaan hati yang tidak baik. Pertemuan dan percekcokan antara Via dan Nia serta Raya barusan membuat hatinya tidak tenang. Dirinya masih tak menyangka, teman-teman yang dekat dengan nya pun masih belum mengenalnya begitu dalam, hanya Via yang tetap bertahan disisinya.Sakit rasanya, keluarganya sudah terasa menghilang, tolong jangan mereka juga." suara lo keren banget Nay, sumpah, gue sama yang lain sampe dibuat merinding " kata Rika saat Nayra sudah berada disampingnya.Nayra hanya tersenyum, kemudian melirik kan pandangan nya kepada beberapa pegawai yang ikut nimbrung bersamanya dan Rika." Gak nyangka suara kamu sebagus itu!" kata kak Susi, seorang Chef handal disana.Pegawai yang lain mengangguk, bahkan ada yang memberikan acungan jempol untuk Nayra." Alhamdulillah, terimakasih" ucap Nayra. Malu yang kini Nayra rasakan, dia tidak terbiasa mendapat pujian seperti ini dari orang lain. Telingan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status