Xavier hanya bisa terdiam seraya mengerutkan dahi, ia menatap Aurora dengan tatapan tidak percaya, bagaimana bisa wanita ini memasang ekspresi kesal, dan enggan, ketika ia melihat dirinya, sementara dia rela meninggalkan kesibukannya, hanya karena menghawatirkan wanita ini. "Aurora, istirahatlah dengan baik, jangan terlalu berani!" Tegas Xavier. Seketika Xavier berlalu pergi, meninggalkan kamar tersebut dengan ekspresi kesal yang tergambar jelas di wajahnya. Aurora hanya bisa menunduk pasrah, ia tahu dengan sangat jelas, apa yang dimaksud ucapan Xavier terhadap dirinya. "Nona, sebaiknya anda istirahat dengan baik, saya pamit terlebih dahulu." Dokter itu hanya bisa menghela napas panjang, seraya meninggalkan kamar tersebut. Disebuah ruangan pribadi milik sahabatnya, ia mengetuk pintu secara perlahan, ketika ia mendapati Xavier dengan wajah yang sangat masam, ia sedikit terkekeh tak percaya. "Hei, apakah kau sedang kesal, ayol
Read more