Rasa sakit kembali mengingatkan perkataan ibunya kalau semuanya akan baik-baik saja. Adegan di mana kakinya harus dirawat karena berlutut di lapangan militer sang ayah. “Apa yang kau lakukan, Zhang Yuan?” “Kakek Wang, aku bisa merasakan sakitnya.” Wang Yi menatapnya keheranan sebab orang yang kesakitan bukannya merintih malah tersenyum. “Astaga, apa kau sudah gila,” gumam Wang Yi membuka kembali perban di kaki Zhang Yuan dan merawat luka baru lagi. “Kata ibuku, kalau masih merasakan sakit maka semuanya akan baik-baik saja,” ucap Zhang Yuan mempertahankan senyumannya. “Benar sekali. Ini adalah pertanda bagus, perkembangan pemulihanmu sangat cepat.” “Kakek, apa sebelumnya kau seorang tabib terkenal?”
Baca selengkapnya