Semua Bab Sang Panglima Perang: Bab 101 - Bab 110
290 Bab
Misteri Kematian Sang Kakak
    “Putri, kenapa kau menolongku?”     “Untuk pertukaran.”     Sementara Zhang Yuan menatap bingung, Yinping menjelaskan apa maksud dari perkataan itu. Dengan bantuan kali ini, Yinping berharap Zhang Yuan tidak mendendam kakaknya lagi. Dia hanya memiliki seorang kakak yang benar-benar tulus memperlakukannya sebagai keluarga.     “Heh! Bukankah kau masih memiliki kaisar yang sangat menyayangimu? Urusanku dengan Huan Kang jangan kau campuri, putri Yinping.”     Sorot mata Yinping menjadi sendu. Dia kembali menjelaskan kalau ayahnya bukan menyayangi, tapi menjaga salah satu asetnya yang berharga. Di mata kaisar Yinping bukanlah anaknya melainkan alat untuk kejayaan kerajaan.     Tahun itu, saat kerajaan Song akan menyerang kerajaan mereka di bawah pimpinan jenderal muda Zhang Fei, kaisar Huan mengirimkan upeti perdamaian dengan menawarkan pernikahan Yinping
Baca selengkapnya
Transaksi Rahasia
    Tengah malam di jalur perdagangan laut, Dong Shuo dan kepala pedagang Barat sedang mendiskusikan tentang transaksi besar mereka. Sesuai dengan kesepakatan, sang pedagang tidak akan mencampuri urusan Dong Shuo dan tidak peduli apa yang dilakukan olehnya. Sekian banyak peledak menjadi target transaksi terpenting bagi Dong Shuo.    “Tuan Dong Shuo, dalam transaksi ini, aku tidak mau melibatkan diri dalam masalah kerajaan kalian. Selama kau menguntungkan bagi bisnisku, maka aku akan tetap bekerja sama denganmu. Tapi jika kau melibatkan aku juga dalam konflik kerajaan kalian, maka aku akan memutuskan perjanjian bisnis kita berdua.”    Dong Shuo menatap datar seorang lelaki yang duduk berhadapan dengannya. Jika bukan karena lelaki itu masih berguna bagi Dong Shuo, maka tak mungkin ungkapan pengancaman itu bisa dia dengarkan. Hanya untuk mencapai keinginannya, Dong Shuo rela bersabar menerima keso
Baca selengkapnya
Hal Penting Dari Xiao Ge
    Liu Bai semakin bingung dengan sikap Zhang Yuan, “Tuan, apa kau yakin ingin membiarkan mereka? Ini adalah kesempatan kita untuk mengungkapkan kejahatannya.”    “Liu Bai, coba kau pikir. Apa alasan mereka bertiga menolakku secara terang-terangan, dan hubungkan masalah ini dengan pengawasanmu pada malam hari itu.”    Liu Bai terdiam sambil memainkan bola matanya ke kiri dan ke kanan, tapi semakin keras dia mencoba berpikir, semakin bingung dia menebak rencana dari Zhang Yuan. Tak ingin lagi menguras otaknya untuk memikirkan maksud dari Zhang Yuan, dia mengangguk cepat, berpura-pura mengerti dan mengikuti perintah Zhang Yuan.    Setelah kepergian Liu Bai, Zhang Yuan segera mempersiapkan diri untuk menemui Dong Shuo. Rencananya kali ini hanya untuk memprovokasi Dong Shuo agar dia tahu kalau Zhang Yuan telah masuk ke dalam jebakannya.    Pintu gerbang ked
Baca selengkapnya
Pertemuan Rahasia
    Kereta yang mereka tumpangi berhenti di gerbang istana, tapi Xiao Ge justru membawanya masuk melewati pintu belakang istana. Situasi ini jelas memberitahukan kalau tindakan yang mereka lakukan sangat rahasia.    Begitu sampai di gerbang belakang, Xiao Ge dihadang kedua pengawal istana dengan tombak menyilang mereka, tapi saat token ditunjukan, dengan cepat mereka mengizinkan Xiao Ge dan Zhang Yuan masuk ke dalam sana.    Melalui jalan rahasia yang tidak pernah dilewati oleh siapa pun, Xiao Ge berhasil membuka pintu setelah lorong jalan sempit mereka lalui.    Pandangan pertama yang terlihat setelah pintu terbuka, adalah halaman istana sang kaisar. Zhang Yuan hanya mengikuti Xiao Ge dari belakang dengan dugaan tepat kalau orang penting yang dia maksud pasti kaisar.    Jauh di sana, sang kaisar telah menunggunya. Kewibawaan kaisar terlihat meski tanpa baju kebesarannya. Kedua
Baca selengkapnya
Konflik Di Aula Istana
    “Zhang Yuan! Dengarkan titahku!” Suara kaisar Qin Huan yang tegas dan lantang membuat Zhang Yuan sontak berlutut dan menjura, menunggu perkataan selanjutnya.    “Temukan semua bukti-bukti kejahatan para pengkhianat kerajaan dan bawah mereka padaku!” Qin Huang mengeluarkan token berwarna emas dan menyodorkannya ke hadapan Zhang Yuan.    Dengan adanya token dari sang kaisar, siapa pun yang melihat benda itu sama seperti melihat kaisar. Zhang Yuan mendongak dan mengulurkan tangan untuk mengambilnya. Dia berdiri kembali setelah diizinkan oleh kaisar.    Mendapatkan kepercayaan dari kaisar bukanlah hal yang mudah. Dia juga harus bertindak secara rahasia agar semua rencananya tidak melibatkan kaisar secara langsung. Para pejabat jahat itu akan berusaha mencari kesalahannya dan membingungkan kaisar untuk menetapkan keputusan jika mereka tahu kalau Zhang Yuan telah menjadi pion pe
Baca selengkapnya
Laporan Catatan Pendapatan
    “Ma Jun, biarkan dia bicara … katakan apa yang mengganggu tidurmu, Zhang Yuan?” Qin Huang menyela argument dari kedua orang yang tak mau mengalah.    “Yang mulia, sebenarnya aku hanya ingin menyampaikan keluh kesah para rakyat yang ada di daerah Tongchuan, Chengdu, Shandong dan Hennan. Pajak yang diberikan pada mereka terlalu tinggi.”    Mendengar perkataan Zhang Yuan, para mentri mulai berbisik-bisik dengan asumsi mereka sendiri. Jelas sekali laporan Zhang Yuan tertuju pada kanselir Yao Chong, tapi bagi Zhang Yuan bukan hanya untuknya saja melainkan dua orang lainnya yang masih belum dia singgung.    “Penderitaan mereka sudah pernah disampaikan pada pemerintah daerah hingga sampai ke keamanan, tapi sayang hanya diabaikan begitu saja,” lanjut Zhang Yuan memancing seseorang yang menjadi targetnya untuk keluar dan membantah.    Suasa
Baca selengkapnya
Rencana Berlapis
    Setelah beberapa menit Qin Huang memeriksa catatan itu. Dia terdiam, menyayangkan nasib Zhang Yuan yang gegabah dalam bertindak. Kali ini dia tidak bisa membantu Zhang Yuan lagi untuk meringankan hukumannya.    “Zhang Yuan, kau benar-benar telah memfitnah kanselir Yao Chong. Tidak ada yang salah dalam dua buku catatan ini. Bagaimana kau menjelaskannya, hah!”    Zhang Yuan menunduk diam, membiarkan senyuman kemenangan di wajah Yao Chong. Sebentar lagi dia akan melihat bagaimana senyuman itu berubah menjadi tangisan.    “Yang mulia, aku mempunyai bukti lain. Harap yang mulia memeriksanya!” ucap Zhang Yuan mengeluarkan sebuah buku dan mengulurkannya ke depan.    Senyum di wajah Yao Chong menghilang begitu saja saat mengetahui kalau penyusup tadi malam adalah Zhang Yuan. Namun tak masalah, sebab dia telah memiliki rencana lain. Sejak seorang pelayan memb
Baca selengkapnya
Sekali Mendayung Dua Pulau Didapatkan
    Seberapa keras Yao Chong mengelak, bukti yang ada di depan mata tak bisa menolongnya. Namun kaisar Qin Huang meminta departemen penyelidikan kerajaan untuk menginterogasi masalah Yao Chong dan menyelidiki lebih jelas agar tidak lagi terjadi masalah sama yang pernah dialami kerajaan. Hal ini dilakukan kaisar bukan semata-mata tidak mempercayai perkataan dan bukti yang diberikan Zhang Yuan, tapi dia tak ingin jika semua mentri di istana menilai kalau kaisar berpihak pada Zhang Yuan.     Aula istana kembali menjadi hening dan dingin. Kaisar Qin Huang yang baru saja kembali duduk di singgasana, memejamkan matanya beriring dengan embusan napas berat. Dibukanya kembali mata yang terpejam dan langsung melihat catatan pendapatan Yao Chong. BRAAAAKH!....     Gulungan catatan itu dilemparkan kaisar tepat di kaki mentri pemerintahan—Zhao Pu. Semua membungkuk lagi dengan kemurkaan kaisar yang masih belum s
Baca selengkapnya
Menerobos Penjara
    “Karena panglima Zhang Yuan sedang menjalani hukuman dari kaisar, maka aku akan membantu kaisar mengawasimu.”    Zhang Yuan masih terdiam dalam pikirannya sendiri. Dengan adanya pengawasan seperti ini menunjukkan kalau dia memang tidak diizinkan untuk keluar dan mengganggu kejadian penting yang sebentar lagi akan terjadi.    “Kalau begitu, maaf sudah merepotkan komandan Fu Shan untuk menjaga tidur nyenyakku. Sampaikan rasa terima kasihku pada kaisar juga untuk pengawasan yang istimewa ini,” ucap Zhang Yuan tersenyum santai melihat ke sekeliling kediamannya yang telah dipenuhi oleh prajurit pengawal istana.    “Kalian! Jaga baik-baik panglima Zhang Yuan! Jangan bairkan dia melanggar hukuman dari kaisar!” Fu Shan yang kesal dengan ekspresi Zhang Yuan, membalikkan badan dan meninggalkan kediaman.    Zhang Yuan tersenyum menggelengkan kepalan
Baca selengkapnya
Kandidat Terbaik
    “Komandan Fu, siapa yang memberikanmu keberanian menerobos ruanganku?! Apa ini perintah dari kaisar juga?”    Senyum licik di wajah Fu Shan berubah ketika melihat Zhang Yuan duduk santai memegang buku. Pikirnya bayangan yang dia lihat dari luar hanya penyamaran saja untuk menutupi kalau Zhang Yuan tidak berada di dalam ruangan. Apalagi sikap Xiao Ge yang sengaja menunda waktu dan beralasan, membuat kecurigaan besar.    “Tuan, maafkan aku yang tak sanggup menghalangi komandan Fu Shan. Aku sudah mengatakan kalau kau tidak mau diganggu, tapi mereka memaksaku bahkan menerobos masuk ke dalam.” Xiao Ge akhirnya lega begitu masuk ke dalam ruangan dan melihat kalau Zhang Yuan telah kembali tepat waktu.    “Maaf panglima Zhang Yuan, aku hanya memastikan keamananmu saja.”    Zhang Yuan menarik panjang napasnya, “kalau begitu aku harus berteri
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
29
DMCA.com Protection Status