Sang tabib hanya menundukkan wajah, tak berani berbicara. Dan Zhang Yuan pun mulai menebak-nebak dengan pikirannya sendiri, tapi tetap saja hanya dibalas dengan gelengan kepala. “Paling lama satu bulan, panglima Zhang,” ucap sang tabib membuat Zhang Yuan terbungkam. Bukannya dia takut dengan kematian, tapi malu terhadap ayah, kakak, dan jenderal Jing Lei yang telah meninggal karena berjuang menghancurkan Dong Shuo. Kalau dulu dia akan pasrah jika maut menjemputnya, tapi berbeda dengan sekarang. Ada janji yang harus ditepati, ada rakyat yang harus dia jaga, ada kerajaan yang harus dia pertahankan, dan ada musuh yang sampai sekarang belum berhasil dikalahkan. Meski pun perkataan sang tabib adalah isyarat dari dewa kematian, tapi Zhang Yuan telah bertekad untuk melawan mautnya sendiri. Dia tidak akan menerima kematian sebelum dendam nyawa terbayarkan. “Tabib, a
Read more