Home / Romansa / Istri Manja Dokter Garang / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Istri Manja Dokter Garang: Chapter 41 - Chapter 50

138 Chapters

Bab 41

"Hhh, cewek gila! Emosi gue kalau lihat dia." "Gimana, lo udah urus apa yang gue minta?" Rezan membuka pembicaraan serius di antara mereka. Melupakan sejenak gangguan yang ditimbulkan istrinya sejak mereka datang ke sana. "Udah, lo tenang aja, gue udah konfirmasi ke pihak rumah sakit di sana perihal rekruitment lo. Cuma ya itu, kalau masalah ngurusin Green Card lo bicarain aja langsung sama lawyer yang bantuin lo nanti, emang lo yakin mau stay  selamanya di sana?" "Lo tahu kan gue udah lama mau pergi tapi susah karena Sesilia terus buntutin gue ke mana pun. Dulu aja pas gue mau dinas di Singapura setahun langsung dia gagalin, makanya gue minta bantuan lo buat ngurusin se
last updateLast Updated : 2021-10-16
Read more

Bab 42

"Sungguh hari yang melelahkan," ujar Ratu seraya menghempaskan tubuhnya ke sofa. Ia melempar high heels-nya sembarangan sampai tak sengaja mengenai perut Rezan yang baru masuk ke ruangan itu. Pria itu memunguti high heels istrinya lalu mengetukkan ujung heels tersebut pelam pada kening Ratu. "Aw, sakit!!!" rengek Ratu sambil duduk dan mengusap keningnya. "Sudah saya bilang simpan barang pada tempatnya, jangan asal lempar saja." "Iya kan nanti juga dirapihin, aku mau istirahat dulu, capek setelah seharian ngintilin kamu." "No excuse ya, saya tidak suka kalau tempat tinggal saya kotor dan berantakan. Jangan jorok kalau mau hidup sama saya!" Rezan terus saja mengomel, ceramah tentang pentingnya kebersihan dan hidup sehat. Ratu angguk-angguk kepala tanpa berniat memasukkan petuah pria itu ke dalam kepalanya apalagi hatinya. Terserah dia mau bilang apa. Mata Ratu sudah berat, dia mengantuk namun Rezan bel
last updateLast Updated : 2021-10-16
Read more

Bab 43

"Pagiii suamiku sayang, ganteng banget sih hari ini," puji Ratu ceria, tidak ada angin tidak ada hujan gadis itu bersikap begitu manis pada suaminya. Rezan menatap penuh curiga sambil memegangi sendok dan garpu. Di hadapannya sekarang sudah ada nasi goreng kecap lengkap dengan lauknya yang tampak menggiurkan. "Aku udah buatin nasgor kesukaan kamu, telur mata sapi setengah matang, kecapnya agak banyak, sedikit garam, tanpa micin, dan yang terpenting enggak berminyak. Cobain deh!" Ratu duduk menghadap suaminya, menopang dagu dengan wajah berseri bahagia. Rezan menurunkan pandangannya pada nasi goreng, ia mengalihkan semua kebingungan yang dari benaknya. "Gi
last updateLast Updated : 2021-10-17
Read more

Bab 44

"Permisi Dok, pasien di bangsal Kasih sudah siap untuk cek darah," kata seorang suster sembari memberikan rekam medis pasiennya. "Oke, lima menit lagi saya ke sana." "Baik, Dok, permisi." Rezan memeriksa beberapa dokumen sebelum melanjutkan pekerjaannya. Ia menandai hal yang sudah ia lakukan dan hal apa yang akan ia lakukan setelah memeriksa darah pasien di bangsal Kasih. Tok tok tok! Ketukan pintu terdengar, Rezan mempersilakan masuk dan sedetik kemudian dia langsung menyesal menyuruh orang itu masuk. "Sepertinya Anda salah ruangan Nyonya, ini bukan tempat periksa kandungan," kata pria itu menyindi
last updateLast Updated : 2021-10-17
Read more

Bab 45

Berita hangat tersebar hari di kampus hari ini, Geva dan Raina--ketua Menwa yang begitu terkenal dikabarkan resmi berpacaran. Untaian patah hati mengalir deras dari para penggemar Geva. Mereka masih tidak rela jika ada perempuan yang berhasil memiliki hati Geva sepenuhnya. Satu di antara puluhan mahasiswa yang sedang dilanda sakit hati adalah  Brenda, bucin sejati Gevariel sejak semester pertama. Gadis itu merengek sambil memakan sukro yang dibelikan Nicole. Di sana juga ada Nayla, yang dengan sekuat tenaga menahan emosinya untuk tidak terpengaruh dengan kabar yang beredar. Mati-matian ia berusaha untuk tidak cemburu karena sampai kapan pun Geva tidak pernah menganggapnya ada. Nayla hanya boneka yang akan dimainkan ketika Geva ingin, tidak lebih tidak kurang. "Sakit banget ya ampunnn, kenapa bisa sama Raina sih? Enggak terduga banget, kapan coba kak Geva dekat sama Raina? Mereka kan sama-sama sibuk, kok bisa ketemu. Hancur-hancur hancurnya ini hati, huaaa."
last updateLast Updated : 2021-10-17
Read more

Bab 46

“Arghhh ... Sakit ... Geo jangan tarik rambut aku terlalu keras!!!" Saat ini Ratu sedang menjadi kuda-kudaan bagi keponakan suaminya. Anak itu datang tadi sore bersama Sesilia, bukan hanya sekadar berkunjung ternyata Sesilia juga bermaksud menitipkan Geo pada Rezan dan Ratu selama dua sampai tiga hari ke depan. Wanita itu akan pergi ke luar negeri untuk menemui suaminya karena ada urusan penting yang tak memungkinkan Sesil membawa anak. "Ayo cepat jalan kudaaa ... hush hush hush!" titah anak itu sambil goyang-goyang di atas tubuh Ratu, memaksa kuda jadi-jadiannya untuk segera jalan. Ratu sudah sangat lelah, semua pekerjaan rumah terbengkalai karena kehadiran anak ini. Sungguh merepotkan. Dugaan awal Ratu benar, Geo persis seperti pamannya yang hanya bisa menyiksa Ratu. "Wah, lihat! Di sana ada monster laba-laba, ayo kudaaa, kita harus segera menangkap dan mengalahkannya. Serang!!!" teriak Geo sambil menendang bokong Ratu dengan kakinya, sudah jelas in
last updateLast Updated : 2021-10-18
Read more

Bab 47

"Heiii, jangan masukan kentangnya bulat-bulat!" omel Ratu ketika melihat Rezan memasukkan satu kentang yang sudah dikupas ke dalam panci berisi air mendidih. "Katamu tadi masukan kentangnya," kata Rezan dengan ekspresi tanpa dosa. Ratu memejam sambil memegang dadanya, menanam kesabaran lebih banyak untuk menghadapi suaminya ini. "Maksudku kentangnya dipotong dulu, baru masukan! Masa kamu mau makan kentang sebesar itu dalam sekali suap, memangnya mau?" "Nanti bisa dipenyetkan dengan dicobek, dibuat perkedel, mudah bukan?" "Tapi kita bukan mau masak perkedel ... ih, gemes. Udah sana kamu tunggu aja di meja makan."
last updateLast Updated : 2021-10-18
Read more

Bab 48

Ratu dan Rezan kembali ke ruang TV, duduk bersisian sambil memandangi televisi mati. "Ada apa?" kata Ratu membuka percakapan. "Tadi pagi Laras menemui saya," Rezan menggantungkan ucapan, "Dia memberi saya sebuah flash disk berisi video kamu," tambahnya menoleh ada Ratu. Gadis itu mengernyit. "Video apa?" "Video kamu yang sedang menelepon seseorang sambil membahas hutang. Apa ini alasan kamu meminta uang 10 juta pada saya waktu itu?" Teg! Jantung Ratu tertembak, ia khawatir Rezan akan memarahinya dan meminta kembali uang 10 juta yang sudah pria itu berikan.
last updateLast Updated : 2021-10-19
Read more

Bab 49

“Tiga miliar, hutang yang harus aku lunasi sejak tiga tahun terakhir,” kata Ratu dalam pelukan Rezan setelah ia lebih tenang, “Aku dan Nayla berusaha mencari uang untuk melunasinya tapi rasanya percuma, jumlah hutang plus bunganya semakin besar dari tahun ke tahun. Apa yang kami bayarkan tidak sesuai dengan jumlah hutang itu. Kami seperti sedang menggali gunung tertinggi dengan sendok makan, secuil demi secuil yang tak berpengaruh apa-apa.” Tangan Rezan refleks mengelus pucuk kepala istrinya, memberi ketenangan agar Ratu tidak terlalu larut dalam kesedihannya. “Hidup kami tidak pernah tenang sejak saat itu, selalu dikejar-kejar anak buah si Bandit setiap bulan ketika kami telat bayar angsuran. Aku bahkan harus mengendap-endap keluar kontrakan untuk pergi ke tempat kerja demi menghindari para rentenir itu. Pria-pria yang mengejarku di awal pertemuan kita adalah salah satu di antara mereka. Tidak terhitung sudah berapa kali kami pindah kontrakan tapi mereka selalu berh
last updateLast Updated : 2021-10-20
Read more

Bab 50

“Saya tidak sedang melucu.” “Terus apa, lagi melaci? Buat baju dong.” Rezan tersenyum lebar tanpa ragu mendengar lelucon aneh gadis di atasnya itu. “Ih, temen aku senyumnya manis banget, sih. Suka, deh.” “Apa, sih, alay kamu!” “Kamu senyum gitu bikin melting tahu, Temen. Bikin salfok pengen nidurin,” goda Ratu mencolek dagu suaminya ditingkahi kedipan genit. “Heh, mulutmu itu ya, enggak ada saringannya?” “He he, kan saringannya ini,” gadis itu lagi-lagi menyentuh Rezan namun kini di bagian bibir. Rezan mendekatkan wajahnya pada wajah Ratu dan gadis itu dengan polosnya berucap, “Tuh, kan bener mau nyium aku lagi. Bosen tahu Dok cium-cium doang, making love kali-kali.” Rezan meraup wajah cemberut Ratu dengan telapak tangan lebarnya, ia lalu membenamkan wajah gadis itu di dadanya dan menggilir tubuh Ratu turun ke samping. Sehingga kini posisinya kedua orang itu berbaring di sofa masih dalam posisi
last updateLast Updated : 2021-10-20
Read more
PREV
1
...
34567
...
14
DMCA.com Protection Status