Semua Bab Istri Manja Dokter Garang: Bab 121 - Bab 130

138 Bab

S2| Rezan, Ratu, Reyandra

Rezan dan teman-teman dokternya berjalan memasuki lift, mereka baru selesai melakukan operasi penting terhadap orang paling penting di kota ini. pasien sempat kritis, kemungkinan selamat hanya tinggal 10% lagi. Denyut jantungnya bahkan sempat berhenti, Rezan dan tim langsung melakukan berbagai penanganan dengan hati waswas namun mereka dipaksa tetap tenang. Setelah detik-detik menegangkan berlalu, mereka bisa mengela napas sedikit lega. Operasi dilanjutkan dan berhasil dilaksanakan dengan baik. Rezan menjadi bintang bersinar yang tak henti menuai pujian. “Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika operasi tadi gagal. Mungkinkah kita semua akan diusir dari kota ini?” ucap salah seorang pria kaukasoid berkacamata. Terlihat gurat letih di matanya, menandakan betapa menguras energinya momen operasi yang beberapa saat lalu dia lakukan. “Bukan hanya diusir tapi mungkin kita akan dipenjara juga karena telah dianggap mal praktik. Kau tidak lihat tadi ada berapa ajudan
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-28
Baca selengkapnya

S2| Perang Dingin

Suasana dalam mobil terlalu hening untuk penghuni tiga orang. Apalagi ada Ratu dan Reyandra yang biasanya akan ceriwis sepanjang jalan tanpa henti. Membicarakan apa saja yang bisa memicu perdebatan, candaan, dan tawa lebar. Tapi kali ini berbeda, Ratu terus memalingkan wajahnya ke arah jendela. Menyaksikan langit yang beranjak menggelap. Lampu-lampu yang mulai dinyalakan dan orang-orang yang berhamburan keluar dari berbagai tempat. Ini jam pulang kerja, suasana dan pemandangan khas yang selalu mereka dapati setiap harinya. “Rey kenapa diam saja?” akhirnya Rezan membuka obrolan setelah sepuluh menit menguji ketahanan istri dan putranya. “Ley malah sama Papa,” jawab Rey sedikit menyentak, ekspresinya masih cemberut. Cara bicaranya cadel, sampai usianya empat tahun dia
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-29
Baca selengkapnya

S2| Perubahan Rezan

“Yeee, Papa sayang Mama, ya?”“Sayang dong.”“Sama Leyan sayang?”“Lebih sayang.”“Oh, lebih sayang anaknya daripada istrinya?” sindir Ratu judes sekali.“Syukurlah, masih bisa bicara ternyata. Kupikir kamu sudah jadi patung tadi,” balas Rezan menggoda.“Ih!” Ratu memukul  keras lengan atas suaminya dan hal itu sontak memicu respons Reyandra.“Mama jangan pukul Papa!”“Ah, Rey tangan Papa sakit. Bagaimana ini?” canda Rezan terus mengusili istrinya. Dia ingin sang putra berpihak padanya.“Jangan percaya Rey, Papamu cuma pura-pura!”“Tidak, Papa beneran sakit, tuh lihat, tangan Papa merah.”Rezan menarik lengan kemejanya ke bagian yang tadi ditampar sang istri, memang ada bekas merah yang kontras dengan warna putih kulit pria itu.“Mama nakal. Papa sakit halus d
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-29
Baca selengkapnya

S2| Caralyn

Pagi itu Ratu bangun lebih dulu saat sinar matahari tepat menyibak gorden di kamarnya. Ia masih mengenakan pakaian tidur yang semalam membuat Rezan semakin tergila-gila padanya. Benar saja, hadiah aniversarry pernikahan mereka diberikan di kamar itu. Sebuah kalung berlian seharga puluhan juta dollar dan romansa malam yang begitu menyenangkan bagi keduanya.Memasuki tahun kelima ini mereka memang masih terlihat mesra seperti pasangan yang baru menikah. Entah kondisi ini normal atau hanya dialami oleh pernikahan Rezan dan Ratu saja, yang jelas mereka bersyukur masih saling mencintai di tahun pernikahan yang kata orang-orang rawan.Mereka bukan pasangan sempurna, beberapa kesalahpahaman pernah terjadi. Cekcok sampai tak bertegur sapa pun pernah dialami. Apakah mereka berakhir dengan saling membenci dan menyalahkan? Bagusnya tidak, mereka sadar betul bahwa emosi itu hanya sementara.Perkara siapa yang memicu api pertengkaran lebih dulu, itu tidaklah penting bagi ked
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-08
Baca selengkapnya

S2| Harapan Ratu

“Morning Mas,” sapa Ratu ketika sang suami membuka mata dengan sempurna.Rezan tersenyum tipis, ia beringsut maju dan mengecup kening istrinya.“Tumben masih di kasur, biasanya jam segini aku sudah dianaktirikan. Memangnya lelaki idamanmu belum bangun?” sindir Rezan.Ada beberapa momen di mana Rezan cemburu pada putranya sendiri karena perhatian Ratu pada Reyan seperti mengalahkan perhatian wanita itu pada suaminya. Ratu terkadang heran, kenapa suaminya memiliki sifat semacam itu. Dia baru tahu fakta tersebut di tahun kedua pernikahan mereka. Saat pertumbuhan Reyandra sedang lucu-lucunya, Rezan seperti tersudut ke sisi yang sukar Ratu sentuh.Nayla bahkan tidak percaya ketika sang kakak bercerita sisi Rezan yang sering cemburu pada Rey. Bayangkan saja, seorang Rezandra Mahadewa, dokter yang dikenal sebagai pangeran es batu—yang cueknya bukan main—ternyata kalau sudah bucin kelakuannya melebihi anak remaja. Semu
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-08
Baca selengkapnya

S2| Keusilan Rezan

“Mama ... Papa ...”Suara si kecil terdengar, pintu yang memang tidak dikunci terbuka karena anak itu. ia mengucek matanya dan berdiri di ambang pintu. Rezan dan Ratu kompak duduk di atas ranjang.“Wah, anak Mama sudah bangun, sini sayang!”Rey berjalan ke arah ranjang orang tuanya, ia berusaha naik namun kesulitan karena ranjang itu terlalu tinggi untuknya. Rezan tersenyum geli, ia kemudian menghampiri sang putra dan memangkunya ke atas ranjang.“Tumben jagoan Papa tidak teriak-teriak setelah bangun,” goda Rezan sambil memeluk Rey dalam pangkuannya.“Kata Papa anak laki-laki tidak boleh lewel jadi Ley enggak mau teliak-teliak lagi.”“Ih, pintarnya anak Mama.”“Iya dong Ley emang pintel.” Sifat Ratu mengalir deras dalam DNA Rey untuk yang satu ini—terlalu percaya diri.“Coba kalau Rey beneran pinter, ikuti kata-kata Papa ya.”&ldquo
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-08
Baca selengkapnya

S2| Janji Temu

Sebenarnya hari ini Caralyn tidak ada jadwal tugas di rumah sakit. Dia sengaja datang untuk memenuhi ajakan makan siang yang dikirim Rezan tadi pagi. Sejak lima belas menit lalu gadis itu menunggu di tempat makan yang tak jauh dari rumah sakit. Rezan tak kunjung membalas pesannya, mungkin dia sedang dalam perjalanan menuju sana. "Sabar Cara, sabarlah. Kau tahu bukan dokter Rezan memang seperti ini. Kesabaranmu harus sangat tebal jika kau ingin mendapatkannya." Caralyn meneguk minuman untuk menghalau semua perasaan tak nyaman dan asumsi jelek tentang Rezan. Sepuluh menit barlalu lagi, Rezan tak kunjung datang. Caralyn mulai risau, ia pun memutuskan untuk menghubungi Rezan dan berhasil. Panggilan itu terhubung. "Halo dokter Rezan?" "Iya?"sahut pria itu singkat. "Dokter, aku sudah ada di tempat janjian kita. Kau di mana ya?" "Janjian?" "Iya, tadi pagi bukannya kau sendiri yang mengajakku bertemu di sini?"
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-09
Baca selengkapnya

S2| Ingin Kembali

“Astaga Ratu ... lu bener-bener enggak ada akhlak, ya! Jam berapa ini woy! Ngapain lo nelpon gue malem-malem, sih?”Suara Surya melengking saat panggilan terhubung, Ratu menjauhkan ponsel karena tidak ingin telinganya mendadak tuli karena suara mantan narapidana itu. Ya, lima tahun berlalu akhirnya Surya kembali menghirup udara bebas. Dia menebus semua kesalahannya sesuai dengan peraturan dan berjanji tidak akan tenggelam dalam dunia hitam lagi. Saat ini, Surya sedang merintis usaha kafe kekinian dengan Ratu sebagai investornya.“Baru jam satu siang, rewel banget lu!”“Jam satu siang pale lu! Di sini udah dini hari pea!”“Ya udah sih, gue mau cerita sesuatu sama lu, Kuya. Jadi sekarang mending lu diem terus simak cerita gue baik-baik.”Surya terdengar menggeram di seberang sana, Ratu yakin sekarang pria itu sedang guling-guling di kasur meratapi nasib malangnya memiliki teman penggan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-10
Baca selengkapnya

S2| Cukup Satu Ratu

“Aku sedang tidak menerima panggilan dalam bentuk apa pun pagi ini,” kata Rezan begitu panggilan dengan seseorang terhubung.“Mati kamu kalau menutup panggilan ini!” ancam Sesilia setengah berteriak, khawatir adiknya memutus panggilan yang langka terjalin itu.“Aku benar-benar sibuk, kamu tahu kan aku sedang di rumah sakit?”“Iya, aku paham, Zan, makanya aku menyempatkan meneleponmu karena ada masalah darurat. Tadi aku juga sudah sempat menghubungi Ratu dan dia menyuruhku berbicara langsung padamu.”“Sesilia, berhentilah mengabarkan hal-hal yang tidak penting pada Ratu. Dia tidak perlu tahu bagaimana kondisi kehidupanmu di sana.”“Dasar kurang ajar! Memangnya kalian mau selamanya tinggal di negara orang, hah? Lagian kamu itu egois tahu, Zan, Ratu kelihatan banget kangen pulang ke Indo tapi kamu enggak pernah sekali pun mengajak dia ke sini selama lima tahun tera
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-11
Baca selengkapnya

S2| Mengejar Restu Dermawan

Keesokan harinya, Sesilia memasuki ruangan pribadi kakek Dermawan. Pria tua itu memang menjalani perawatan di rumah saja dengan cara memanggil dokter ahli ke rumahnya setiap tiga kali seminggu. Kondisi kesehatan Dermawan memang menurun drastis seperti yang dikabarkan Sesilia kemarin pada adiknya. Dia sangat ingin bertemu dengan cucu dan cicit terkasihnya yang kini tinggal jauh dari jangkauannya. Namun, masih sulit bagi pria tua itu untuk menerima Ratu. Baginya, perempuan itulah yang telah menghancurkan keharmonisan hubungannya dengan Rezan.“Bagaimana Sesilia, apa sudah ada jawaban dari adikmu?”“Dia masih belum menyerah, Kek, entahlah aku harus membujuknya sampai kapan agar dia mau pulang dan menjenguk Kakek.”“Mungkin Kakek harus mati dulu baru dia akan berkunjung ke sini. Kakek sudah tidak punya apa-apa, memangnya salah kalau Kakek ingin bertemu dengan cucu dan cicit kesayangan Kakek?”Sesilia mengela napas berat, ia
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-12
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status