Hari sabtu ditentukan oleh Bu Rima, sebagai hari bahagia putri semata wayangnya. Huri, gadis cantik berusia dua puluh tahun itu sudah siap dinikahkan dengan Elang Herlambang;pria yang sudah beristri. Bukan hanya sebagian, tetapi semua tamu yang hadir pada acara akad pernikahan itu tentu bertanya-tanya, kenapa gadis cantik, muda, kaya, dan pintar, lebih memilih suami orang sebagai pendamping hidupnya. Bukan Bu Rima namanya, jika dia harus cepak-caoek menjelaskan sebuah alasan yang menyangkut kebahagiaan sang putri. Kebaya putih sudah dikenakan Huri Hamasah dengan sangat anggun. Make up flawless sudah menyulap wajahnya yang memang sudah cantik, menjadi semakin cantik. Di depan cermin yang kanan kirinya dihiasi lampu besar, Huri memhat dirinya dengan takjub dan juga sedikit ragu. Bu Rima masuk ke dalam kamar anak gadisnya, lalu tersenyum begitu hangat. “Calon suamimu sudah tiba. Pak Penghulu juga sudah siap untuk menikahkan. Ayo, kamu turun bersama
Last Updated : 2021-07-28 Read more