Home / CEO / Istri Bohongan CEO / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Istri Bohongan CEO: Chapter 11 - Chapter 20

125 Chapters

11. Kau Monster Yang Mengerikan!

Membiarkan Patricia terus mengatakan keburukan Megan, tentunya akan membuat Rainer semakin membenci ibu kandungnya sendiri. Dan sebagai orang yang mengambil peran menjadi ibu anak ini, Valerie akan mendapat kesulitan jika hubungannya dan Rainer menjadi semakin runyam.Berpikir untuk mundur dan menarik ucapannya? Tidak! Valerie tidak akan melakukannya, demi pengobatan Nicky ke depan nanti. Bahkan jika dia harus menjadi musuh bagi semua orang di rumah ini, gadis itu akan menunjukkan bahwa dia bisa lebih baik daripada Megan yang mereka kenal dulu. Tak akan dia biarkan hidupnya berakhir sia-sia di tangan Jupiter, menanggung semua tuduhan yang bukan kesalahannya.Lantas, tanpa peduli dengan tatapan tajam dari Rainer, Valerie memberanikan diri berbicara.“Rainer, mungkin aku buruk di mata semua orang. Aku tahu ada yang salah dengan masa lalu kita, tapi akan kubuktikan bahwa aku adalah ibu yang baik,” ucapnya yakin.Melihat Rainer yang bersifat menge
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

12. Dia Putraku!

Keteguhan hati Valerie sudah bulat untuk mendapatkan kepercayaan dari Rainer. Sejak tadi malam dia terus berpikir bagaimana akan membujuk anak itu, sehingga Rainer menjadi baik dan bisa menerimanya. Valerie sampai tidak tidur satu malaman oleh pikiran yang terus mencari ide sehingga ketika di subuh harinya, akhirnya dia mendapatkan gagasan baik untuk mendekati anak itu. Ya, Valerie sudah mengatur rencananya dan akan dia tunjukkan pada Jupiter bahwa dia lah yang akan memenangkan hati Rainer.Pagi-pagi sekali dia sudah bangun dan bersegera menuju kamar Rainer. Dia bangunkan anak itu tanpa mempedulikan jika Rainer yang mengomel atau bahkan melemparnya lagi.“Rainer, bangun. Ini sudah siang dan kau harus berangkat ke sekolah,” kata Valerie, menarik selimut yang menutupi tubuh anak itu. Rainer mendengarnya dan mendecih kesal, lalu bergumam kesal. “Jangan mengusikku jika kau tak ingin kuusir.”Valerie menahan hatinya mendengar perk
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

13. Aku Ibunya Rainer.

Kelas sangat riuh oleh suara anak-anak yang baru saja memasuki ruangan. Valerie berdiri di balik jendela kaca untuk mengawasi putranya yang duduk sendiri di sebuah meja. Tak satu pun anak yang datang ke tempatnya, bahkan seorang anak lelaki lainnya memilih duduk di meja yang sudah diduduki dua anak lain. Terdengar kebisingan dari anak yang bangkunya direbut paksa oleh si lelaki bertubuh gendut. “Ini mejaku, kau tidak boleh merebutnya begitu saja,” kata anak perempuan yang mengenakan kipang rambut berwarna hijau. “Tapi aku ingin duduk di sini. Kau bisa pergi jika tidak senang.” Si gendut mengotot dan mendorong anak perempuan, membuatnya menjerit. Guru wanita yang baru saja masuk datang melerai kebisingan itu, memberi pengertian pada si anak gendut. “Jean, kau tidak boleh mendorong anak perempuan, oke? Berikan kursi milik Lalita, dan pindah lah ke mejamu,” kata si guru wanita berkaca mata bulat itu. Si gendut yang dipanggil Jean, segera menggele
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

14. Kau Tidak Akan Membuangku Lagi, 'kan?

"Kau ... kau ibu anak itu?"  Si wanita bertubuh gempal bertanya ragu. "Bagaimana bisa? Jangan bercanda, Nona, kau terlihat seperti seseorang yang belum memiliki anak." Sindirnya lagi, menatap Valerie dari atas sampai ke bawah."Apakah aku menyuruhmu untuk mengomentari tubuhku? Jelaskan kenapa kau sangat tega menyakiti hati seorang anak kecil!" kata Valerie tegas.Wanita si tubuh gempal terlihat gugup beberapa saat, tapi kemudian dia mengangkat wajahnya dengan berani. Matanya menatap Valerie dengan sorot menghina sebelum kalimat pedas itu keluar dari mulutnya."Oh, jadi kau ibu anak itu? Ah ... baik lah, karena kau sudah ada di sini, maka aku akan mengatakan padamu bahwa anakmu sangat tidak terdidik! Dia tidak pantas berada di kelas ini, dan membuat semua anak takut padanya! Bawa lah anakmu pergi dari sini agar tidak menyakiti anak lainnya!" Tajam. Kalimat itu sudah di luar batas, membuat Valerie tidak bisa mengendalikan kemarahan. Dia mem
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

15. Perkelahian Dua Wanita.

“Kau tidak harus menjawabnya,” ucap anak itu kemudian. Nada kecewa menyelimuti kalimat yang terucapkan sangat pelan. Rainer menginginkan Valerie terus di sisinya, tapi tidak berani mengutarakan apa yang ada di dalam hati. Dia takut kecewa jika menaruh harapan pada wanita yang dia yakini adalah ibunya.Sebelum Valerie menemukan jawaban yang tepat untuk Rainer, mereka didatangi Kepala Sekolah yang sudah berusia sepuh. Pria berpakaian rapi itu meminta mereka ikut ke kantor untuk menyelesaikan masalah yang tadi sempat heboh. Di sana, terdapat wali murid juga sedang duduk di atas sofa menunggu kedatangan mereka. Si wanita bertubuh gempal mencibirkan bibir melihat Valerie dan Rainer duduk di depannya.“Maaf, Nyonya, tolong meminta maaf lah pada Rainer, seperti yang dikatakan Nyonya Lemanuel,” katanya Kepala Sekolah itu kemudian.Tentu saja si wanita gempal tidak rela. Menurutnya sangat tidak wajah seorang dewasa harus meminta maaf pada seorang
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

16. Benarkah Dia Megan?

“Lepaskan, Perempuan Gila! Dasar keluarga gila!” teriak si wanita yang rambutnya masih Valerie jambak, membuat gadis itu semakin geram mendengarnya.Valerie menarik rambut itu lebih keras lagi sehingga si wanita bertubuh gempal terjatuh di atas lantai. Valerie benar-benar menggila, dia sangat tidak bisa menerima hinaan yang keluar dari mulut wanita itu. Wanita si tubuh gempal memegangi pinggangnya, sakit oleh benturan yang baru saja dia rasakan.“Apa kau memang gila?! Bagaimana jika kepalaku yang terbentur ke atas lantai?” Si wanita berteriak lagi.Hingga detik ini Valerie belum melihat kedatangan Jupiter di ambang pintu. Dadanya naik turun menatap si wanita di depannya, dan gadis itu membalas dengan nada pelan yang anggun.“Mungkin memang lebih bagus jika aku membenturkan kepalamu ke atas lantai, agar bisa kulihat apakah kau memiliki otak atau tidal.” Dia benar-benar geram melihatnya. Lalu, Valerie mengarahkan matanya
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

17. Boleh Kupanggil Kau Ibu?

Jupiter masih termangu mendengar perkataan mantan istrinya, sehingga dia hanya berdiri di balik kursi taman tempat ibu dan anak itu duduk memunggunginya. Dan setelahnya, dia mendengar Rainer berbicara lagi.“Apakah kau membenciku dan ayahku?”Tentu saja pertanyaan itu membuat Jupiter kesal. Bibirnya sinis mengingat bagaimana dulu Megan mengatainya lelaki lumpuh dan tak berguna. Megan juga terang-terangan di depannya berkata dia hanya mencintai uang milik Jupiter. Tapi, entah kenapa Jupiter sangat penasaran ingin mendengar jawaban dari wanita yang dulu pernah sangat dia puja.Sementara Valerie yang mendapat pertanyaan itu sampai tergugup dibuat anak ini. Apa yang akan dia jawab? Jelas saja dia tidak mencintai Jupiter dan justru membenci lelaki yang mencambuknya dengan sabuk pinggang. Tapi, jika dia berkata tidak mencintainya, apakah itu tidak akan melukai perasaan anak ini? Rainer akan berpikir ibunya akan kembali pergi meninggalkan mereka. Jadi, Vale
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

18. Usir Perempuan Itu!

 Setelah anak itu sudah puas menumpahkan perasaannya di pelukan Valerie, dia meregangkan pelukannya dari tubuh kecil Rainer. Valerie mengusap wajah anak lelaki itu untuk menghilangkan jejak air mata yang sejak tadi membasahi pipinya. Rainer sampai menunduk, mungkin dia malu setelah selama ini menolak Valerie, tapi ternyata dia sendiri yang datang ke dalam pelukan wanita itu.“Kau sudah merasa lebih baik?” tanya Valerie, dan Rainer mengangguk pelan. “Kalau begitu ... kita sudah bisa pulang? Ayahmu mungkin sudah menunggu di mobil.”Pelan dia tuntun Rainer turun dari kursi besi tempat mereka duduk. Tak lupa Valerie genggam pergelangan anak lelaki itu untuk mengajaknya menuju parkiran mobil yang tidak terlalu jauh dari sana. Tapi ketika Rainer bisa melihat mobil ayahnya di depan sana, buru-buru dia menarik tangannya dari genggaman Valerie.“Bisa kita bersikap seperti biasa saja? Mungkin ayahku tidak akan senang jika melihat
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

19. Kita Tidak Pernah Bercerai!

“Tidak ada yang bisa mengusirku keluar dari rumah ini!” Suara Valerie pelan namun cukup tegas didengar semua telinga yang ada di sana. Patricia sampai terkejut mendengar kalimat yang dikatakan oleh Valerie, yang dia sendiri pun bingung dari mana mendapat keberanian berkata demikian. Tapi sudah terlanjur, Valerie akan menunjukkan pada semua orang bahwa dirinya tidak lah segampang yang mereka pikirkan. “Jupiter, kau dengar kata wanita gila ini?” Patricia berbicara dengan nada yang sangat dibuat-buat, untuk mempengaruhi pikiran Jupiter. “Dia bahkan berani menantangmu? Astaga ... aku tak mengerti kenapa kau harus membawanya kembali ke sini. Piter, usir lah perempuan ini sebelum membuat nama keluarga kembali buruk! Kau tak mungkin lupa bagaimana menderitanya kita dulu, kan? Karena dia, keluara bahkan hampir bangkrut!” Patricia menambahkan. Tentu Jupiter masih mengingat bagaimana perusahaannya goyah karena kelakuan mantan istrinya. Hampir semua klien menarik kerja
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

20. Membenci Dan Merindukanmu.

Ketika Jupiter berniat kembali ke kantor, Patricia mendatanginya di tangga rumah. Wanita tua itu menunjuk kolam ikan yang ada di sisi kiri rumah dan mengatakan banyak hal.“Jupiter, kau tidak terpengaruh oleh perkataan perempuan itu, kan? Kalian memang belum bercerai, tapi kau bisa mengusirnya dari rumah ini. Kau tidak takut jika Rainer menjadi peduli padanya? Lihat, Megan semakin mendekatinya, dan bisa kau pikirkan sendiri apa yang akan terjadi pada putramu ke depan nanti.” Patricia berbicara dengan nada yang sangat khawatir.“Aku akan mengusirnya,” sahut Jupiter acuh dan kembali melangkahkan kaki ke bawah.Tapi Patricia bukan lah orang yang puas dengan jawaban ambigu seperti itu. Sebelum Jupiter betul-betul mengusir wanita itu, dia tidak akan pernah tenang. Sehingga itu dia terus berusaha mempengaruhi pikiran Jupiter.“Sampai kapan? Kau menunggu dia lebih dekat lagi pada Rainer? Lihat,” katanya, menunjuk kolam ikan di
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status