Home / CEO / Istri Bohongan CEO / 11. Kau Monster Yang Mengerikan!

Share

11. Kau Monster Yang Mengerikan!

Author: Butiran_Debu
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Membiarkan Patricia terus mengatakan keburukan Megan, tentunya akan membuat Rainer semakin membenci ibu kandungnya sendiri. Dan sebagai orang yang mengambil peran menjadi ibu anak ini, Valerie akan mendapat kesulitan jika hubungannya dan Rainer menjadi semakin runyam.

Berpikir untuk mundur dan menarik ucapannya? Tidak! Valerie tidak akan melakukannya, demi pengobatan Nicky ke depan nanti. Bahkan jika dia harus menjadi musuh bagi semua orang di rumah ini, gadis itu akan menunjukkan bahwa dia bisa lebih baik daripada Megan yang mereka kenal dulu. Tak akan dia biarkan hidupnya berakhir sia-sia di tangan Jupiter, menanggung semua tuduhan yang bukan kesalahannya.

Lantas, tanpa peduli dengan tatapan tajam dari Rainer, Valerie memberanikan diri berbicara.

“Rainer, mungkin aku buruk di mata semua orang. Aku tahu ada yang salah dengan masa lalu kita, tapi akan kubuktikan bahwa aku adalah ibu yang baik,” ucapnya yakin.

Melihat Rainer yang bersifat menge

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Sesilia Seny Ndruru
gillaaaaaaa bab nya pendek amat ...️
goodnovel comment avatar
Kiky Virlin
ceritanya seru tapi babnya dirasa terlalu pendek
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Bohongan CEO   12. Dia Putraku!

    Keteguhan hati Valerie sudah bulat untuk mendapatkan kepercayaan dari Rainer. Sejak tadi malam dia terus berpikir bagaimana akan membujuk anak itu, sehingga Rainer menjadi baik dan bisa menerimanya. Valerie sampai tidak tidur satu malaman oleh pikiran yang terus mencari ide sehingga ketika di subuh harinya, akhirnya dia mendapatkan gagasan baik untuk mendekati anak itu. Ya, Valerie sudah mengatur rencananya dan akan dia tunjukkan pada Jupiter bahwa dia lah yang akan memenangkan hati Rainer.Pagi-pagi sekali dia sudah bangun dan bersegera menuju kamar Rainer. Dia bangunkan anak itu tanpa mempedulikan jika Rainer yang mengomel atau bahkan melemparnya lagi.“Rainer, bangun. Ini sudah siang dan kau harus berangkat ke sekolah,” kata Valerie, menarik selimut yang menutupi tubuh anak itu.Rainer mendengarnya dan mendecih kesal, lalu bergumam kesal. “Jangan mengusikku jika kau tak ingin kuusir.”Valerie menahan hatinya mendengar perk

  • Istri Bohongan CEO   13. Aku Ibunya Rainer.

    Kelas sangat riuh oleh suara anak-anak yang baru saja memasuki ruangan. Valerie berdiri di balik jendela kaca untuk mengawasi putranya yang duduk sendiri di sebuah meja. Tak satu pun anak yang datang ke tempatnya, bahkan seorang anak lelaki lainnya memilih duduk di meja yang sudah diduduki dua anak lain. Terdengar kebisingan dari anak yang bangkunya direbut paksa oleh si lelaki bertubuh gendut. “Ini mejaku, kau tidak boleh merebutnya begitu saja,” kata anak perempuan yang mengenakan kipang rambut berwarna hijau. “Tapi aku ingin duduk di sini. Kau bisa pergi jika tidak senang.” Si gendut mengotot dan mendorong anak perempuan, membuatnya menjerit. Guru wanita yang baru saja masuk datang melerai kebisingan itu, memberi pengertian pada si anak gendut. “Jean, kau tidak boleh mendorong anak perempuan, oke? Berikan kursi milik Lalita, dan pindah lah ke mejamu,” kata si guru wanita berkaca mata bulat itu. Si gendut yang dipanggil Jean, segera menggele

  • Istri Bohongan CEO   14. Kau Tidak Akan Membuangku Lagi, 'kan?

    "Kau ... kau ibu anak itu?" Si wanita bertubuh gempal bertanya ragu. "Bagaimana bisa? Jangan bercanda, Nona, kau terlihat seperti seseorang yang belum memiliki anak." Sindirnya lagi, menatap Valerie dari atas sampai ke bawah."Apakah aku menyuruhmu untuk mengomentari tubuhku? Jelaskan kenapa kau sangat tega menyakiti hati seorang anak kecil!" kata Valerie tegas.Wanita si tubuh gempal terlihat gugup beberapa saat, tapi kemudian dia mengangkat wajahnya dengan berani. Matanya menatap Valerie dengan sorot menghina sebelum kalimat pedas itu keluar dari mulutnya."Oh, jadi kau ibu anak itu? Ah ... baik lah, karena kau sudah ada di sini, maka aku akan mengatakan padamu bahwa anakmu sangat tidak terdidik! Dia tidak pantas berada di kelas ini, dan membuat semua anak takut padanya! Bawa lah anakmu pergi dari sini agar tidak menyakiti anak lainnya!"Tajam. Kalimat itu sudah di luar batas, membuat Valerie tidak bisa mengendalikan kemarahan. Dia mem

  • Istri Bohongan CEO   15. Perkelahian Dua Wanita.

    “Kau tidak harus menjawabnya,” ucap anak itu kemudian. Nada kecewa menyelimuti kalimat yang terucapkan sangat pelan. Rainer menginginkan Valerie terus di sisinya, tapi tidak berani mengutarakan apa yang ada di dalam hati. Dia takut kecewa jika menaruh harapan pada wanita yang dia yakini adalah ibunya.Sebelum Valerie menemukan jawaban yang tepat untuk Rainer, mereka didatangi Kepala Sekolah yang sudah berusia sepuh. Pria berpakaian rapi itu meminta mereka ikut ke kantor untuk menyelesaikan masalah yang tadi sempat heboh. Di sana, terdapat wali murid juga sedang duduk di atas sofa menunggu kedatangan mereka. Si wanita bertubuh gempal mencibirkan bibir melihat Valerie dan Rainer duduk di depannya.“Maaf, Nyonya, tolong meminta maaf lah pada Rainer, seperti yang dikatakan Nyonya Lemanuel,” katanya Kepala Sekolah itu kemudian.Tentu saja si wanita gempal tidak rela. Menurutnya sangat tidak wajah seorang dewasa harus meminta maaf pada seorang

  • Istri Bohongan CEO   16. Benarkah Dia Megan?

    “Lepaskan, Perempuan Gila! Dasar keluarga gila!” teriak si wanita yang rambutnya masih Valerie jambak, membuat gadis itu semakin geram mendengarnya.Valerie menarik rambut itu lebih keras lagi sehingga si wanita bertubuh gempal terjatuh di atas lantai. Valerie benar-benar menggila, dia sangat tidak bisa menerima hinaan yang keluar dari mulut wanita itu. Wanita si tubuh gempal memegangi pinggangnya, sakit oleh benturan yang baru saja dia rasakan.“Apa kau memang gila?! Bagaimana jika kepalaku yang terbentur ke atas lantai?” Si wanita berteriak lagi.Hingga detik ini Valerie belum melihat kedatangan Jupiter di ambang pintu. Dadanya naik turun menatap si wanita di depannya, dan gadis itu membalas dengan nada pelan yang anggun.“Mungkin memang lebih bagus jika aku membenturkan kepalamu ke atas lantai, agar bisa kulihat apakah kau memiliki otak atau tidal.” Dia benar-benar geram melihatnya. Lalu, Valerie mengarahkan matanya

  • Istri Bohongan CEO   17. Boleh Kupanggil Kau Ibu?

    Jupiter masih termangu mendengar perkataan mantan istrinya, sehingga dia hanya berdiri di balik kursi taman tempat ibu dan anak itu duduk memunggunginya. Dan setelahnya, dia mendengar Rainer berbicara lagi.“Apakah kau membenciku dan ayahku?”Tentu saja pertanyaan itu membuat Jupiter kesal. Bibirnya sinis mengingat bagaimana dulu Megan mengatainya lelaki lumpuh dan tak berguna. Megan juga terang-terangan di depannya berkata dia hanya mencintai uang milik Jupiter. Tapi, entah kenapa Jupiter sangat penasaran ingin mendengar jawaban dari wanita yang dulu pernah sangat dia puja.Sementara Valerie yang mendapat pertanyaan itu sampai tergugup dibuat anak ini. Apa yang akan dia jawab? Jelas saja dia tidak mencintai Jupiter dan justru membenci lelaki yang mencambuknya dengan sabuk pinggang. Tapi, jika dia berkata tidak mencintainya, apakah itu tidak akan melukai perasaan anak ini? Rainer akan berpikir ibunya akan kembali pergi meninggalkan mereka. Jadi, Vale

  • Istri Bohongan CEO   18. Usir Perempuan Itu!

    Setelah anak itu sudah puas menumpahkan perasaannya di pelukan Valerie, dia meregangkan pelukannya dari tubuh kecil Rainer. Valerie mengusap wajah anak lelaki itu untuk menghilangkan jejak air mata yang sejak tadi membasahi pipinya. Rainer sampai menunduk, mungkin dia malu setelah selama ini menolak Valerie, tapi ternyata dia sendiri yang datang ke dalam pelukan wanita itu.“Kau sudah merasa lebih baik?” tanya Valerie, dan Rainer mengangguk pelan. “Kalau begitu ... kita sudah bisa pulang? Ayahmu mungkin sudah menunggu di mobil.”Pelan dia tuntun Rainer turun dari kursi besi tempat mereka duduk. Tak lupa Valerie genggam pergelangan anak lelaki itu untuk mengajaknya menuju parkiran mobil yang tidak terlalu jauh dari sana. Tapi ketika Rainer bisa melihat mobil ayahnya di depan sana, buru-buru dia menarik tangannya dari genggaman Valerie.“Bisa kita bersikap seperti biasa saja? Mungkin ayahku tidak akan senang jika melihat

  • Istri Bohongan CEO   19. Kita Tidak Pernah Bercerai!

    “Tidak ada yang bisa mengusirku keluar dari rumah ini!” Suara Valerie pelan namun cukup tegas didengar semua telinga yang ada di sana. Patricia sampai terkejut mendengar kalimat yang dikatakan oleh Valerie, yang dia sendiri pun bingung dari mana mendapat keberanian berkata demikian. Tapi sudah terlanjur, Valerie akan menunjukkan pada semua orang bahwa dirinya tidak lah segampang yang mereka pikirkan. “Jupiter, kau dengar kata wanita gila ini?” Patricia berbicara dengan nada yang sangat dibuat-buat, untuk mempengaruhi pikiran Jupiter. “Dia bahkan berani menantangmu? Astaga ... aku tak mengerti kenapa kau harus membawanya kembali ke sini. Piter, usir lah perempuan ini sebelum membuat nama keluarga kembali buruk! Kau tak mungkin lupa bagaimana menderitanya kita dulu, kan? Karena dia, keluara bahkan hampir bangkrut!” Patricia menambahkan. Tentu Jupiter masih mengingat bagaimana perusahaannya goyah karena kelakuan mantan istrinya. Hampir semua klien menarik kerja

Latest chapter

  • Istri Bohongan CEO   125. Ekstra Bab.

    “Aku mencintaimu.”Jupiter memberi kecupan di bibirnya istrinya, memeluk wanita berambut panjang itu. Dia tatap mata indah Valerie, mata yang baginya adalah lautan yang mampu menenggelamkan. Mata itu bagaikan samudra, membuat Jupiter ingin terus berlama-lama tenggelam di sana.“Aku lebih mencintaimu, Suamiku. Tapi, cepat lah ambil bekalnya, anak-anak pasti ingin memakan sesuatu.” Dia dorong dada Jupiter menjauh, mengingatkan suaminya akan pekerjaan yang belum dilaksanakan.“Oh, aku hampir lupa. Wajahmu begitu indah sampai membuatku melupakan segalanya,” puji Jupiter.Valerie memutar matanya. Sejak berapa tahun mereka menikah, lelaki di depannya itu memang sangat senang menggoda dan menggombal. Dia sudah paham tabiat Jupiter tetapi entah kenapa wajahnya selalu bersemu .“Dasar tukang gombal.”“Tidak, aku tidak begitu. Aku sangat menyukai wajah istriku dan itu tidak berbohong,”

  • Istri Bohongan CEO   124. Ending.

    “A-apa yang kau katakan, Piter?” Megan kelabakan sekarang, tetapi dia masih mencoba mengelabuhi lelaki yang ada di depannya. Wanita itu menyentuh lengan Jupiter mencoba merayu. “Apakah kau demam, Piter? Aku istrimu, kenapa kau menanyakan ke mana aku pergi? Astaga... kau sangat mencintai istrimu sampai mengigau” katanya.Jupiter bukan orang bodoh. Ya, anggap lah dia sudah bodoh satu minggu ini sehingga tak bisa menyadari siapa yang ada di dekatnya. Jika saja Jupiter tidak terlalu mencintai Valerie, dia pasti bisa melihat betapa bodohnya dia kemarin.Ketika Piter bertanya kenapa Raena diberi susu botol, kala itu dia curiga melihat dada istrinya yang berbeda. Itu tidak seperti pucuk dada milik seseorang yang menyusui. Tapi Jupiter terlalu takut istrinya akan tersinggung, sehingga mengabaikan keganjilan yang dilihatnya. Piter juga curiga akan keanehan Valerie yang sama sekali tidak mempedulikan Rainer. Dia ingin bertanya, tetapi rasa cinta ter

  • Istri Bohongan CEO   123. Di Mana Istriku?

    “Ah sial!” Umpatan tak bisa dihindarkan keluar dari mulutnya. Segera Jupiter menghubungi nomor kakaknya untuk mengawasi Valerie di rumah. Jika benar perempuan itu bukan Valerie, dia tidak akan melepaskan Megan kali ini.Siapa lagi jika bukan Megan? Hanya mantan istrinya itu lah satu-satunya orang yang selalu megusik hidupnya selama ini.“Jelny, awasi Valerie di rumah. Jangan biarkan dia pergi sebelum aku tiba di rumah.” Piter berpesan, lalu mematikan ponselnya bahkan sebelum Jelny menyahut dari ujung sana. Lantas dia memacu jalan mobilnya untuk segera kembali ke mansion.**Malam semakin larut membuat pemandangan lebih gelap. Valerie masih berlari di tengah suara hewan malam yang terus memenuhi telinga. Sesekali dia terjatuh, ketika kakinya tidak mampu berlari lagi.“Arh!” Valerie menjerit saat kakinya masuk ke dalam lubang, dan dia menjadi jatuh. “Aw...” eluh

  • Istri Bohongan CEO   122. Dia Bukan Valerie?

    “Valerie, kau belum tidur?”Jelny muncul dari arah lain, mengejutkan Megan yang tengah mengendap-endap keluar dari kamar. Mata gadis itu tertuju pada kantong hitam yang tengah Megan bawa.“Apa yang kau bawa?” tanya Jelny lagi, membuat Megan ingin memecahkan kepala kakak iparnya itu.‘Bukan urusanmu, brengsek! Kenapa kau tidak tidur saja?’“Valerie? Kau mendengarku?”“A-apa?” Megan terkesiap.“Kenapa kau sangat terkejut? Astaga... aku hanya bertanya apa yang kau bawa di kantong hitam itu.”“Ini kotoran Raena,” sahut Megan cepat. “Ya, kotoran Raena. Baunya tidak sedap jika dibiarkan di dalam kamar, jadi aku ingin membuangnya.” Ada saja alasan yang didapat wanita pembohong ini.“Oh, itu. Kenapa kau tak menyuruh pelayan atau pengasuh saja? Valerie, kau baru melahirkan, tidak baik sering-sering naik turun tangga.”&ldqu

  • Istri Bohongan CEO   121. Ini Tentang Ibu.

    ‘Bagaimana uangku? Kau tidak ingin aku mengirim gambar ini pada Jupiter, kan?’ sebuah pesan Marius kirimkan dari ponselnya.Tak sampai dua menit, dia sudah menerima balasan untuk pesan itu.‘Datang lah sekarang, aku akan meletakkan uangmu di tempat sampah depan mansion.’Lelaki itu segera bangkit dari duduknya. Valerie yang tengah berbaring di atas dipan kayu, ikut bangkit melihat lelaki itu.“Ke-kenapa?” tanya Valerie, bingung melihat eskpresi tak biasa yang Marius tunjukkan.Marius menghela napas panjang, matanya menatap Valerie tidak tega. Tapi dia tak punya pilihan sekarang, dia harus menjemput uang yang Megan janjikan agar segera bisa pergi membawa Valerie.“Aku akan pergi membeli makanan.”“Ka- kau meninggalkanku sendiri?” Valerie balik bertanya dan tampak ket

  • Istri Bohongan CEO   120. Kebebasan Bagi Valle?

    ‘Tidak... aku tidak mau tertangkap. Tidak mungkin, hidupku tidak boleh berakhir seperti ini.’Megan tak bisa mengatakan apa-apa. Mulutnya kaku, otaknya tak mampu berpikir selain mungkin rahasianya sudah terbongkar sekarang. Dia ingin menutup panggilan itu dan melarikan diri sebelum Jupiter lebih dulu menemukannya.Megan bahkan berpikir untuk kabur menggunakan uang penjualan perhiasan milik Valerie, agar tidak tertangkap oleh Jupiter.“Valerie, kau mendengarku?”Bagaimana ini? Megan mendengarnya, tetapi dia tidak bisa berbicara. Otak kotornya tengah digunakan memikirkan rencana busuk untuk melarikan diri.“Maafkan aku, Valle, aku menyesal.”A-apa itu? Apakah Megan tidak salah mendengar? Jupiter baru saja meminta maaf dan dia berkata menyesal? Megan masih tetap terdiam, ragu mungkin lelaki itu hanya brsandiwara.“Aku memang bodoh, aku tidak memikirkan istriku yang baru menghadapi masa sulit mela

  • Istri Bohongan CEO   119. Kau Di Mana?!

    Jupiter termenung di ruang kerjanya. Otaknya berputar keras mengingat Valerie yang terasa aneh belakangan ini. Bukan, dia tidak sibuk seperti yang dia katakan pagi tadi. Jupiter ke kantor hanya ingin menenangkan pikiran dari gangguan istri yang sungguh tidak biasanya.Sekembalinya Valerie dari rumah sakit itu dirasa sangat aneh. Dia tidak seperti Valle yang Piter kenal sabar dan selalu bersikap santai. Menurut Jupiter, Valerie yang sekarang justru sangat berbalik seratus delapan puluh derajat.Bayangkan saja. Seorang wanita yang baru melahirkan, apakah wajar terus-terusan menempel di selangkangan? Valerie adalah gadis yang bersifat manis, penyabar dan dia bukan seseorang yang hanya memikirkan tentang seks. Tapi belakangan ini tangannya terus saja menyentuh milik Jupiter seakan takut benda itu akan hilang begitu saja. Bukankah dia masih berdarah? Bagaimana jika Piter tidak mampu menahan hasrat lalu memaksanya berhubungan intim?Jangan sampai. Piter tidak akan mem

  • Istri Bohongan CEO   118. Ibu Yang Mencurigakan.

    “Aku harus mendapatkan uang, aku harus mendapatkan uang.”Megan berputar-putar di dalam kamar. Kepalanya sudah terasaa akan pecah mencari ide untuk mendapat uang sesegera mungkin. Dia tidak akan membiarkan Marius mengirimkan gambar-gambar itu pada Jupiter, sehingga hidupnya akan berakhir hari ini juga.“Sial! Kemana aku akan mencari uang yang sangat banyak?” umpatnya penuh emosi.Satu juta dolar, dan itu bukan lah jumlah yang sedikit. Dia saja tidak memiliki bahkan seperempat yang diminta oleh lelaki itu, bagaimana bisa dia mengirimkannya dalam waktu singkat? Megan frustasi, rencananya menjadi hancur karena orang yang dia anggap bodoh justru sekarang mengancam dirinya."Orang bodoh itu, kenapa juga aku bisa lalai padanya?" gerutu Megan tak percaya.Ketika dengan Sammy, Megan bisa membuat lelaki itu benar-benar bodoh. Tetapi Marius ternyata berbeda. Lelaki itu hanya menginginkan Valerie sehingga tunduk padanya selama in

  • Istri Bohongan CEO   117. Kenapa Valerie Berbeda?

    “Sayang, apa yang kau berikan pada baby Raena?”Megan sangat terkejut mendengar suara Jupiter di belakangnya. Lelaki itu baru selesai mandi dan berdiri tepat di pintu kamar mandi. Alisnya mengerut melihat botol susu yang tengah dia berikan pada bayi di dalam pangkuannya.“Kau memberinya susu formula?” Sekali lagi, Piter bertanya dari ujung sana, lalu berjalan sangat cepat menuju sofa yang diduduki oleh Megan. “Kenapa kau memberinya susu formula?”‘Sialan... kenapa, sih, dia sangat cepat datang?’ umpat Megan kesal. Dia harus memutar kepalanya sebelum Jupiter bertanya lebih banyak lagi.“Sayang, ini ASI. Sebenarnya aku memerahnya sejak tadi malam, dan memberikan pakai botol untuk Raena. Itu... put.ngku perih, aku tidak tahan,” ucapnya, membuat wajah sedih dan merasa bersalah.Sejak dua hari ini mereka sudah kembali ke rumah. Megan terus menyamar sebagai Valerie, dan harus berpura menyu

DMCA.com Protection Status