“Raena, ada apa, Sayang? Kenapa kau terus menangis, hem?”Valerie menepuk-nepuk pelan bokong putrinya yang tiba-tiba saja terbangun dan menangis. Belum sampai lima menit sejak Raena terlelap, bahkan Valerie masih memeluknya di dalam dekapan dan tiba-tiba dia terbangun dan menangis sangat kencang. Sebagai ibu baru, tentunya Valerie menjadi panik, apalagi di dalam ruangan itu hanya ada dia bersama putrinya. “Sayang, kau merindukan ayahmu? Astaga, ayah baru saja pergi belum sampai setengah jam, bagaimana jika dia harus bekerja seharian?” kata Valerie lagi, memasang senyum untuk mengusir sedikit kepanikan.Bayi kecil itu masih terus menangis. Apakah dia mungkin haus? Tapi sepertinya tidak mungkin, mengingat Valerie masih baru menyusuinya beberapa menit yang lalu.Benar bukan? Ketika Valerie menyodorkan ASI untuk Raena, anak itu menolak dan terus saja menangis.“Sayang, cup, cup, cup... sudah, ya, ibu akan menggendon
Last Updated : 2024-10-29 Read more