Beranda / Romansa / Cinta Penuh Luka / Bab 21 - Bab 30

Semua Bab Cinta Penuh Luka: Bab 21 - Bab 30

48 Bab

Malam yang Indah

Seperti yang telah Fajar katakan tadi, Harsya menunggunya di ruang tamu dan dirinya yang akan memasak. Keahlian Fajar dalam memasak tidak perlu di ragukan lagi, lelaki yang berusia 26 tahun itu memang sangat ahli dalam memasak, ia dapat membuat hidangan tradisional dan internasional dengn baik.Keahlian memasak yang Fajar punya membuat dirinya sekali lagi memiliki nilai plus di mata para gadis, entah sihir apa yang melekat di diri Harsya hingga gadis itu tidak jatuh ke dalam pesona lelaki matang itu. Keahliann yang Fajar punya di wariskan dari ibunya karena sejak kecil Fajar sangat dekat dengan sang ibu. Ibunya fajar juga merupakan seorang chef, ia memiliki beberapa restoran yang tersebar di beberapa tempat di indonesia.Perusahaan keluarga Fajar memang bukan hanya bergerak di bidang digital namun perusahaan ayah Fajar juga bergerak di bidang properti, untuk saat ini yang mengawasi bisnis keluarganya adalah adiknya satu-satunya yang bernama Faro Herdian. Sedangkan Faja
Baca selengkapnya

Bahaya

Fajar POVHari ini sangat penuh kejutan untukku, tadi pagi hatiku begitu gundah namun siapa sangka malam hari hatiku begitu berbunga-bunga. Aku bukan anak ABG namun entah mengapa rasanya hatiku begitu melayang seperti anak SMA yang tengah kasmaran, rasanya aku ingin tersenyum selalu hingga bibirku robek.Di peluk seperti tadi ah rasanya sungguh tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata, gadis itu tidak pernah menunjukkan perasaannya kepadaku namun tadi mengatakan semuanya. Bolehkah aku merasa bahagia? aku tahu ia hanya menganggapku sebagai saudara laki-lakinya namun entah mengapa ia menganggap keberadaanku saja itu sudah membuatku sangat bahagia seperti saat ini. Aku sangat bahagia dapat memasak makanan untuknya, terakhir kali ia memakan masakanku itu adalah SMA. Masa dimana ia masih menjadi gadis yang begitu hangat bukan menjadi gadis beku seperti saat ini.Ah rasanya aku ingin berlama-lama di bawah pancuran air ini namun aku yakin gadis itu sedang menunggu ku,
Baca selengkapnya

Sepasang Kekasih.

"Maya kamu lagi sibuk gak?" Sapa Dana kepada orang yang ada di seberang sana."Enggak Dan, ada apa?" Jawab seseorang yang di telfon Dana tersebut."Sini ke Cafe di jalan Melati, kita makan bareng." Ajak Dana dengan nada bahagia, ia ingin meneraktir sahabat wanitanya itu."Yaudah aku siap-siap dulu, 10 menit lagi sampai, bye." Ujar wanita yang di panggil Maya oleh Dana itu sambil mematikan sambungan telfon di antara mereka Dana memang menganggap Maya sangat penting di hidupnya karena hanya seorang Maya yang mengerti dirinya yang tidak pernah memanfaatkan dirinya, hanya Maya yang tulus kepadanya.Dana telah menganggap Maya sebagai adiknya yang paling ia sayangi, ia terkadang heran dengan gadis itu, ia cantik namun tidak memiliki pasangan padahal usianya sudah 25 tahun, di mana wanita seusianya pasti sudah heboh mencari calon suami. Tapi tidak dengan gadis bernama Cherna Lasmaya itu, nampaknya Maya sangat senang dengan kesendiriannya.Ban
Baca selengkapnya

Penculikan Harsya

Setelah selesai sarapan, Harsya dan Fajar memutuskan untuk kembali, Fajar meninggalkan mobilnya di pulau itu dan mereka kembali dengan mobil milik Harsya. Soal mobil yang tinggal di pulau, Fajar tidak risau karena nanti ada anak buahnya yang akan membawa mobil tersebut. Fajar memberhentikan mobil yang ia kemudikan di sebuah pom bensin karena mobil yang ia kendarai memang hampir kehabisan bensin. "Jar aku ke toilet sebentar ya." Pamit Harsya kepada Fajar, gadis itu memang sedang ingin ke kamar mandi.  "Hati-hati entar di culik loh." Kelakar Fajar ke Harsya. "Siapa coba yang mau nyulik aku di jam 8 pagi ini? Penculiknya masih tidur kali." Jawab Harsya membalas candaan milik Fajar, lagian dengan bela diri yang ia punya. Ia yakin bisa melindungi dirinya sendiri dengan aman. Situasi kamar mandi pom bensin cukup lengang, Harsya segera menuntaskan rasa ingin buang air kecilnya, seperti perempuan lain setelah buang air kecil Harsya mencuci tangan
Baca selengkapnya

Kau Ingin Memuaskan Ku?

"Anak buah ku berhasil mendapat rekaman dari sebuah toko kecil, sepertinya mobil yang di curigai membawa Harsya pergi ke arah kota XY." Jelas Fajar melihat laporan yang telah di temukan anak buahnya. "Baik, saya juga berusaha melacak di mana keberadaan anak saya." Ujar Aldrich dengan dingin, ia langsung mematikan telfonnya dan langsung berusaha mencari tau keberadaan di mana putrinya kini berada. "Tolong lacak rekaman CCTV yang aku berikan, aku tidak mau bagaimana pun caranya kalian harus menemukan keberadaan putriku, bila kalian tidak mampu menemukan di mana keberadaan putriku dalam waktu 1x 24 jam, siap-siap kepala kalian akan lepas!" Titah Aldrich tidak main-main karena baginya putrinya yang utama, buat apa ia mengerjakan orang mahal-mahal bila tidak mampu menemukan di mana keberadaan putri semata wayangnya itu. "Baik bos." Ucap anak buah Alridch di dalam dunia mafia dengan kompak, sedari awal mereka memasuki dunia mafia. Mereka sudah siap dengan semua resikonya lagian uang yang
Baca selengkapnya

Ancaman

Harsya POVAhh kepalaku sangat sakit, mereka begitu tega membangunkan diriku dengan seember air dingin dan kini aku tidak dapat berbuat apapun, mereka tidak hanya mengikat kaki dan tanganku namun juga menutup mataku serta menyumpal mulutku dengan sebuah lem, ahhh sialan aku begitu tidak berdaya.Sepertinya penculikku kali ia begitu pintar, dulu waktu SD aku pernah di culik namun tidak sampai 2 jam keluargaku mampu melacak ku namun kini sudah beberapa jam berlalu namun belum ada tanda-tanda mereka menemukan jejak diriku.Gadis yang tampak lemah hingga membuat aku terkecoh itu sangat pintar, ia membuang telfon yang ada di saku bajuku padahal itulah harapan ku agar bisa di selamatkan dengan cepat. Cihhh... Di dunia ini sangat penuh dengan kamuflase dan dengan bodohnya aku terperangkap di dalamnya, di mana Harsya yang selalu waspada. Ahhh aku benci keadaan ini!Arrggghhh aku merasa jijik dengan sentuhan pria itu, ia mengatakan semua kata yang memuakkan. Andai
Baca selengkapnya

Berusaha kabur

"Di mana gadis itu?" Tanya seorang pria kepada lelaki yang memiliki bekas luka di bawah matanya."Gadis itu ada di dalam tuan." Jawab lelaki yang memiliki bekas luka itu."Buka pintunya!" Teriak lelaki itu dari balik pintu dan seketika beberapa anak buah yang ada di dalam ruangan yang bersama Harsya langsung membuka pintunya."Selamat datang tuan." Dengan serempak anak buah lelaki yang memiliki luka di bawah matanya itu langsung menyapa lelaki bersetelan rapi itu dengan sopan.Lelaki paruh bayah itu dengan sombong memasuki ruangan itu sambil memandang jijik ke arah tawanan mereka."Tidak ku sangka putri semata wayangnya keluarga Pradigta sangat mudah untuk ku culik, cih mereka terlalu memandang orang dengan rendah." Ujar lelaki paruh Bayah yang memakai jas hitam itu."Buka penutup matanya cepat!" Titahnya kepada para bawahannya dan dengan sigap para bawahannya pun membuka penutup mata milik Harsya."Sekarang kau sudah bisa melihat buk
Baca selengkapnya

Hampir tertangkap kembali

"Bos bangun bos..." Lelaki yang memiliki luka di bawah matanya berusaha membangunkan bosnya itu. "Enggghh." Kepala lelaki itu berdenyut, ia akhirnya sadar juga setelah 14 menit pingsan karena mendapat Bogeman mentah dari Harsya. "Di mana gadis itu? Aku ingin membunuhnya saat ini juga." Berang lelaki tua itu, ia terlalu memandang sepele putri dari pasangan Pradigta itu. "Maaf bos ia berhasil kabur dan kini anak buah ku berusaha menangkapnya kembali." Ucap Bambang, lelaki yang memiliki luka di bawah matanya itu. "Ahhh apa yang harus ku katakan pada bos kita," keluh lelaki tua itu Drettt... Dretttt... Dretttt... "Ah bos menelfon pula di saat tidak tepat seperti ini," Lelaki tua itu Frustasi melihat notifikasi yang masuk ke dalam hpnya. "Iya bos." "......" "Maaf bos, gadis itu begitu licik. Ia berhasil melarikan diri." "......" "Maaf bos, kami akan menangkap gadis itu." "....." "Baik bos." Tu
Baca selengkapnya

Kembali tertangkap

Hari sudah sore namun Harsya masih belum bisa keluar dari hutan tersebut, ia pun memutuskan untuk menangkap ikan dan menganggangnya karena kini perutnya sudah keroncongan. "Akhirnya aku mendapatkan mu." Ucap Hardys tersenyum puas melihat ikan yang telah ia tangkap dengan mengorbankan blazernya menjadi jaring untuk menangkap ikan. Untung saja ia di sekitar sungai itu terdapat ranting-ranting pohon yang kering jadi bisa ia buat menjadi api unggun kecil. Harsya membersihkan ikannya dengan telaten dan menggunakan dedaunan dan tumbuhan yang ada di sekitar sungai untuk menjadi penyedap ikan yang akan ia bakar. Sedari kecil Harsya telah di latih untuk dapat bertahan hidup di sebuah hutan kecil tempat pelatihan keluarganya. "Wah baunya sangat nikmat." Harsya memuji hasil kerja kerasnya, sudah lama ia tidak memasak seperti saat ini. "Sangat manis mungkin karena langsung di tangkap." Komentarnya sambil menikmati semua seekor ikan yang telah ia t
Baca selengkapnya

Melacak Keberadaan Harsya

"Setelah menggabungkan semua informasi yang kita peroleh, sepertinya Harsya di bawa ke kota XY di sana juga terdapat pegunungan yang terkadang di kunjungi pendaki namun sudah 2 tahun ini banyak binatang buas yang menyerang para mendaki menyebabkan hanya sedikit pendaki yang mau mendaki ke sana dan laporan yang anak buah saya peroleh dari gunung tersebut adalah banyak orang beberapa hari ini mengunjungi gunung tersebut dengan alasan mendaki namun mereka tidak seperti pendaki pada umumnya." Jelas Fajar panjang lebar, lelaki itu berusa menganalis semua data yang ia dapatkan. Fajar tidak dapat gegabah untuk saat ini karena bila ia gegabah sedikit saja maka nyawa Harsya akan menjadi taruhannya. "Malam ini juga pa kita ke sana." Ucap Arora khawatir dengan keadaan sang putri karena hampir seharian anak semata wayangnya tidak di temukan. "Tanpa persiapan yang matang hanya akan membuat kondisi Harsya lebih membahayakan ma." Aldrich berusaha memberikan penjelasan kepada istrin
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status