Semua Bab Pelampiasan Pria Angkuh: Bab 41 - Bab 50

52 Bab

41. Cerai

Malam hari, Edrick dan Cindy pergi ke supermarket untuk membeli bahan makanan dan kebutuhan rumah lainnya. Cindy tak menyangka akan sedekat ini dengan seorang Edrick. Dia menatap punggung pria itu tampak kokoh dan gagah. Edrick di mata Cindy adalah sosok yang sempurna, mustahil dirinya tidak jatuh hati pada Edrick.Edrick melirik pada Cindy. "Mau cari apa lagi, nih?""Oh iya, aku hampir lupa. Kak Vianca katanya ingin stock chiken NuGet dan sosis. Lalu dia juga butuh saus tiram dan saus teriyaki.""Oke, kita ke arah sana." Edrick maju ke bagian sosis dan NuGet, Cindy mengikutinya di belakang lalu mengambil sesuai kebutuhan. Cindy gemetar saat tangannya mengambil sosis di rak tersebut. Karena saat ini, mereka bagaikan suami istri yang sedang berbelanja kebutuhan dapur.Cindy menepuk jidatnya, dia merasa konyol atas lamunannya karena dia berpikir hal semacam itu padahal dia masih sekolah.Edrick tercengang atas sikap Cindy yang seperti it
Baca selengkapnya

42. Jual Rumah

Zeva keluar dari perusahaan ayahnya, dan memulai semuanya dari nol. Sebenarnya, dia memiliki bisnis lain, tapi omsetnya tidak melejit. Mungkin, pendapatan dia perbulan akan berkurang lebih dari setengahnya. Dia pakai uang pesangon dari perusahaan untuk mengembangkan lagi bisnisnya itu, karena tadinya memang hanya sebagai sampingan semata.Dia malam ini berdoa setelah selesai shalat tahajud, supaya diberi kemudahan atas segala masalah-masalahnya. Ayahnya memang benar, tanpa bantuan dari keluarga dia hanya mantan napi yang Luntang-lantung tidak jelas. Dia sadar akan hal itu, ada rasa takut tak bisa membahagiakan Vianca secara finansial.Dia akhirnya beristirahat jam tiga malam, esok pagi harus mengurus berkas-berkas. Setelah itu, baru sore hari menemui Vianca dan anaknya. Sekilas, dia nampak tidak peduli dengan Vianca, tapi sedikit banyak dia mulai bergerak membuat situasi menjadi lebih baik. Salah dirinya adalah, dia kurang komunikasi dengan Vianca. Tidak menceritakan d
Baca selengkapnya

43. PHP

Zeva memulai harinya yang baru. Dia pamit bekerja dari rumah yang di tempati Vianca lalu pulang dengan tepat waktu. Sebelum tidur, dia menemani dulu anaknya walau sekadar duduk di samping putranya yang masih bayi yang lemah. Semua berjalan lancar beberapa hari ini, dan ternyata hidup seperti ini membuatnya lebih tenang."Cindy ikut kita aja, dia bisa nemenin kamu. Biar dia sekolah di sini, biar dekat juga sama kamu," kata Zeva"Maunya, sih kaya gitu. Tapi ibu punya kesibukan lain, setelah anakku agak besaran mereka akan kembali ke rumah ibu," jawab Vianca.Sekarang akhir pekan, Edrick datang berkunjung. Namun, dia melihat mobil Zeva berada di garasi itu artinya Zeva sedang berada di rumah ini.Edrick mengucap salam dan masuk ke dalam rumah setelah sebelumnya dipersiapkan masuk oleh pembantu. "Bang Zev, gua kira gak ada lo di sini. Gua ke sini buat menawarkan bantuan, tapi kalau lo ada di sini, mungkin gua gak lagi dibutuhkan.""Lo ngomong apa, sih,
Baca selengkapnya

44. Semua Orang Layak Bahagia

Vianca sudah menunggu Cindy di depan pintu. Saat Cindy tiba dengan menggunakan mobil Edrick, Vianca sangat heran karena wajah adiknya itu murung sambil buru-buru masuk kamar tanpa ucap salam."Edrick, katanya kamu mau pulang sore, tapi malah pulang semalam ini.""Sorry, Vi. Aku keterusan mainnya.""Lain kali jangan gitu, lalu kenapa Cindy kelihatan kesal? Apa yang kamu perbuat padanya.""Aku tidak melakukan apa-apa. Mungkin dia lelah.""Oh, gitu.""Ya." Edrick tertunduk, takut ketahuan bohong. "Ya, sudah, aku pulang dulu, Vi.""Hati-hati di jalan.""Oke."Vianca berjalan menuju kamar Cindy. Dia melihat Cindy berbaring di kasur dengan selimut menutupi perut."Udah mau tidur? Udah cuci kaki dan cuci muka belum? Atau kamu mau mandi air hangat?""Aku lagi bete, mau tidur aja.""Jangan gitu, dong jorok, tahu.""Bodo amat, lagi bete.""Emang kesal sama siapa, sama Edrick!""Ya sama sia
Baca selengkapnya

45. Toxic

Vianca melihat istri Melvin membawa kado yang besar. Tadinya dia tidak fokus pada kado yang keluarga itu bawa. Vianca menjadi lega, sepertinya kedatangan Melvin bukan untuk hal yang jahat, tapi untuk berkunjung layaknya saudara."Vianca, ini untuk anak kamu!""Makasih banyak, kak!"Siapa namanya anakmu itu.""Namanya Rafael Nichole. Panggilannya Rafael atau Rafa, tapi kadang aku panggil aja Dek Fael."Lucu banget panggilannya."Cindy masuk ruangan tamu sambil membawa Rafael. "Wah, ada Kak Melvin di sini. Ya, ampun, kak Melvin kemana aja, gak pernah mudik. Ibu sama aku hampir lupa punya kakak cowok.""Iya, maafin Kaka Cindy. Sini bawa dedeknya, kakak mau lihat wajahnya mirip Vianca atau Zeva.""Wajahnya mirip tantenya, dong hahaha." Cindy mendekat ke arah Melvin.Melvin menatap Rafael dengan lekat. "Ganteng banget, mirip gua ternyata.""Huhuuuuu ...." Cindy bersorak meledek Melvin."Saat lahiran berapa kilo?
Baca selengkapnya

46. Tempat Pulang

Savana meletakan ujung pena untuk menandatangani surat gugatan cerai dari Zeva. Tangannya bergetar, air matanya berderai. Dia tak pernah mengira nasibnya akan menjadi janda di usianya yang sangat muda. Apa kata orang nanti?Apalagi, saat ini dirinya masih di atas kursi roda. Ingin mendapat perhatian malah dapat celaka yang berkali lipat.Keluarga Savana begitu terpandang dan disegani. Hal itu semakin membebani batin Savana. Dia kembali terisak mengingat bagaimana nanti reaksi ibunya yang mengetahui kejadian ini.Savana tak sanggup menandatangani kertas itu. Surat tersebut malah dibanjiri air mata dan Savana segera meletakan kembali surat itu ke nakas.Dia menelepon Adam, pria yang pernah menenangkan jiwanya walaupun statusnya adalah suami orang.Adam mengangkat telepon. Dan sepertinya mendengar rintihan Savana. "Hallo, Savana! Kamu menangis?"
Baca selengkapnya

47. Ditampar Ibu Mertua

Di rumah baru ini, Vianca melewati berbagai hal. Terutama menyaksikan tumbuh kembang anaknya yang sudah mau satu tahun. Anak nya sudah bisa jalan, sering menggapai benda-benda bahaya disekitar. Vianca kewalahan dan kecapean akan hal itu, tapi itu adalah hal yang menyenangkan dalam hidupnya. Saat melihat canda tawa Rafael, Vianca merasa hidupnya sempurna. Rafael pun tak pernah kekurangan kasih sayang ayahnya. Zeva saat pulang bekerja selalu mengajak anak itu bermain baik di rumah maupun di taman dekat rumah. Mengajak Rafael mandi bola dan yang lainnya. Vianca selalu sibuk di sore hari menyiapkan hidangan kesukaan Zeva. Namun memang, hasil masakan Vianca tidak mengecewakan. Zeva selalu lahap bahkan sampai nambah dua kali sangking bersemangatnya menyantap hidangan dari istrinya itu. Yang kurang dari hidup mereka adalah. Tidak adanya restu dari orang tua mereka. Terlebih Savana pergi ke luar negeri dengan alasan berobat, dia
Baca selengkapnya

48.I bu Mertua Galau

"Kamu wanita playing victim. Yang sebenarnya korban adalah anak saya, Savana." Ibunya Savana mulai berkata-kata lagi, tapi saat ini dengan intonasi yang pelan. Dia pun takut anaknya Vianca menangis lagi."Saya tahu, tapi Savana korban dari kelakuan Zeva. Saya tidak tahu menahu kisah Zeva dan Savana seperti apa. Yang saya tahu, Mas Zeva sudah putus dari Savana sebelum menikah dengan saya.""Berarti Zeva dan Savana putus gara-gara kamu, kamu biang kerok semua masalah.""Mas Zeva bilang, saat itu Savana dan Adam kakaknya Zeva ada hubungan, maka dari itu Zeva kesal.""Jangan so tahu kamu. Malah fitnah anak saya."Ibunya Vianca berkata kembali. "Kamu, wanita murahan! Jangan pernah sekali-kali mencoba memfitnah menantu kesayangan saya. Kamu mau melahirkan berapa belas anak pun dari Zeva, tetap saja kamu wanita murahan yang tidak akan mendapat tempat di kehidupan saya."Ibunya Zeva emosi saat melihat teman akrabnya sekaligus besannya sakit hati ole
Baca selengkapnya

49. Pelakor Viral

Savana mendapat pesan 'WA dari ibunya. Dia merasa terharu ternyata ibu dan ibu mertuanya sangat sayang padanya. Hingga rela melabrak wanita yang sudah dia ketahui bernama Vianca itu. Awalnya, dia posting di sosial media untuk mencari perhatian orang lain. Setelah berhasil menjadi selebgram dengan kisah cinta yang rumit, rupanya dia mendapatkan kenyamanan. Hal itu dikarenakan, apapun yang dia posting selalu mendapat dukungan.Terbersit dalam hatinya untuk mengunggah video ini. Apalagi jika dia menambahkan soundtrack lagu yang menyayat hati. Pasti setiap orang yang melihat akan iba akan kisah cintanya.Savana tanpa ragu melakukan hal itu. Toh, apapun yang dia lakukan tidak akan membuat Zeva kembali padanya. Dia kini benar-benar menyerah, dan hanya ingin balas dendam pada Vianca. Jika dirinya tak bahagia, maka Vianca juga harus mendapatkan luka yang sama.Akhirnya, video itu berhasil terkirim ke publik dengan judul. "Penggerebegan pelakor mantan suamik
Baca selengkapnya

50. Istri yang Pergi

Keadaan rumah dikunci dari luar. Zeva membuka gerbang dengan kunci cadangan yang dia bawa. Rumahnya sepi, asisten rumah tangga sudah jelas sedang mudik. Namun, istrinya juga tidak ada di rumah. Zeva hanya berpikiran bahwa Vianca sedang pergi ke mini market membeli sesuatu.Namun, sang rumah menampakan kesunyian pula. Seolah dia pun merasakan sedih ditinggal sang nyonya rumah. Sementara itu, tuan rumah tak memiliki prasangka apapun karena merasa baik-baik saja dengan istrinya.Vianca baik, menerima semua kekurangan Zeva, tak mungkin Vianca pergi sembarangan. Kecuali wanita itu sudah berada di puncak kelelahan. Zeva membersihkan badan, mandi di bawah guyuran shower dan merasakan setiap rintik air yang menetes ke tubuhnya dalam kegalauan. Dia terbayang wajah Vianca.Vianca selalu ada di rumah ketika Zeva pulang. Zeva tak menuntut Vianca selalu menyambutnya. Namun, rasanya berbeda saat wanita itu sudah tak melakukan ritual sederhana. Yaitu, hanya sekadar senyum meny
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status