Alena melepaskan rangkulannya di leher Pram. Otaknya mulai bekerja ekstra. Dadanya bergemuruh. Ia benci harus berbohong. Ia benci merasakan perasaan kikuk, bingung dan merasa bersalah takkala sebuah kebohongan terungkap. Alena menelan ludah kering."Pram, sebenarnya masih ada yang aku sembunyikan darimu," lirih suara Alena.Pram diam, menunggu kelanjutan ucapan Alena."Aku minta maaf, aku bingung. Pram!""Katakanlah, apa yang selama ini masih kau sembunyikan dariku hingga kau berani membohongiku," sahut Pram pelan."Tapi, aku pernah bilang padamu, kita saling menghargai privacy kita, bukan?" tanya Alena hati-hati."Kita adalah suami isteri. Pernikahan kita bukan sandiwara ataupun hubungan bisnis. Kau dan aku saling menyukai. Aku berhak tahu kenapa kau berbohong!""Biarkan aku menemui mamamu, setelah itu kita bicara di kamar," mohon Alena.
Last Updated : 2021-10-06 Read more