Alhamdulillah, rasa syukur tak henti aku ucapkan. Menikmati malam pertama bersama Damar, sungguh sangat berkesan. Sebelumnya tidak pernah merasakan percintaan seperti yang baru saja aku alami. Damar begitu perkasa dan ... Hm ... Sulit untuk diungkapkan!Aku menoleh, memandangi wajah lelaki yang kini telah resmi menjadi suamiku. Memiringkan tubuh, membelai bulu-buku halus di sekitar wajahnya. "Jam berapa, Sayang?" Mendengar pertanyaan Damar, aku tersentak, menarik tangan, namun Damar menggenggam tanganku. Sebelah tanganku menarik selimut hingga leher, menutupi tubuh yang belum mengenakan sehelai benang pun.Melirik jam dinding, pukul tiga dini hari."J-jam tiga," sahutku dengan gugup. Perlahan, Damar membuka kedua matanya. Bibir menyunggingkan senyum, telapak tanganku ia tempelkan pada pipinya."Udah lama bangun?" tanyanya lagi, menatap sendu padaku."Tidak, baru saja.""Kenapa? Mau lagi?" Damar mengerlingkan sebelah mata. Sumpah, aku semakin
Last Updated : 2021-11-15 Read more