Home / Romansa / Mr. Radhika / Kabanata 21 - Kabanata 30

Lahat ng Kabanata ng Mr. Radhika: Kabanata 21 - Kabanata 30

49 Kabanata

21. Masa Depan

Malam ini Radhika pulang ke rumahnya bersama Senja. Awalnya dia berniat kembali ke kantor setelah mengantar Senja pulang, tetapi Senja merengek dan berkata ingin menghabiskan waktu bersamanya, dengan alasan mereka akan sulit bertemu sebulan ke depan, karena dia harus kembali ke tempat kostnya. Padahal tempat kost Senja tidak jauh dari sini, dan tidak jauh juga dari rumah orang tuanya. Memang dasar bocah ini, dia bilang ingin mandiri seperti teman-temannya. Tapi pada kenyataannya, Senja masih manja.Tadi saat Om Budi sebenarnya menawarkannya untuk menginap di sana. Namun, Senja menolak. Dia bilang ingin berdua saja dengan Radhika. Walaupun sudah di bujuk oleh ayah dan ibunya, dia tetap saja bersikeras."Abang, kamu harus bahagia," ucap Senja tiba-tiba. Mereka kini sedang berada di balkon kamar Radhika. Karena Senja bilang ingin berbicara di sini.Radhika tersenyum tipis. Ia mengelus puncak kepala Senja. "Kamu kenapa? Sakit?" ejeknya.Senja menyingkirkan ta
last updateHuling Na-update : 2021-09-05
Magbasa pa

22. Tidak Bisa Kehilangan

Tasya berguling di atas kasurnya. Dia tidak bisa tidur. Radhika itu benar-benar tidak waras. Otaknya sudah rusak. Bisa-bisanya dia melakukan itu padanya. Kepalanya selalu panas jika mengingatnya. Tasya mengubah posisi menjadi duduk, dia mengambil bantalnya.“Radhika gelo!” Tasya memukul bantal tadi beberapa kali. “Sableng!” Tasya melempar bantalnya ke sembarang arah.Tasya sempat berpikir mengirim santet untuk Radhika. Namun, ia urungkan. Tasya masih ingat dosa. Dia tidak ingin menambah pekerjaan malaikat Atid, dosanya sudah banyak dan Radhika dengan kurang ajar menambah daftarnya. Tasya tahu dirinya bukan orang suci, dia masih banyak kekurangan. Namun, yang dilakukan Radhika itu salah.Jika masih sebatas berpegangan tangan Tasya masih bisa memaklumi. Beberapa waktu lalu, Radhika tiba-tiba memeluknya, dia mencoba untuk tidak marah. Namun, kali ini Radhika sudah keterlaluan. Bisa-bisanya dia menciumnya.
last updateHuling Na-update : 2021-09-06
Magbasa pa

23. Belum Membaik

Pagi ini Tasya tidak ingin berajak dari kasurnya. Masa bodoh dengan pekerjaanya, toh dia tidak punya pekerjaan yang berarti. Untuk saat ini dia tidak ingin berangkat ke kantor. Karena dia berniat menghindari orang yang bernama Radhika. Setelah kejadian kemarin, Tasya mengurung diri di kamarnya, dan keluar saat makan malam saja. Setelah itu dia kembali ke kamarnya dan meringkuk dibalik selimut tebalnya.Ayahnya sempat khawatir dan bertanya mengenai keadannya. Tasya menjawab jika dia sedang tidak enak badan, lalu sang ayah menyuruhnya untuk beristirahat.“Ayah bawain sarapan buat kamu.” Sang Ayah membawa nampan berisi bubur dan susu vanilla.“Maaf, jadi ngerepotin Ayah.” Tasya bangkit dari posisinya lalu duduk bersandar pada sandaran ranjangnya. Dia sebenarnya merasa tidak enak hati pada ayahnya karena sudah berbohong. Tapi dia juga tidak mau bertemu Radhika sekarang.“Kamu
last updateHuling Na-update : 2021-09-07
Magbasa pa

24. Alasan

“Ayo kita bicara.” Radhika kini berdiri di depan meja Tasya.Tasya menatap Radhika dengan malas. Dia sudah kehilangan mood untuk membahasnya. “Seperti yang Anda katakan sebelumnya … mari kita lupakan saja.”Radhika menghela napas. Astaga kenapa ini menjadi sangat rumit? “Saya akan jelaskan-”“Pak Dhika, sudah Saya bilang lupain aja.” Tasya memotong ucapan Radhika. Dia berdiri dari kursinya, “sebaiknya saya mulai bekerja. Saya akan menyiapkan teh untuk Bapak.” Tasya berjalan meninggalkan Radhika yang kini merasa bingung dengan situasi mereka sekarang.Radhika melonggarkan ikat dasinya. Kepalanya seakan mau meledak, Tasya benar-benar tidak bisa ia tangani dengan mudah. Radhika kembali ke mejanya, ia berniat untuk menyelesaikan pekerjaannya yang sempat tertunda.Sebenarnya game ini sudah selesai, hanya saja ada beberapa hal yang menurutnya kurang sesuai dan
last updateHuling Na-update : 2021-09-08
Magbasa pa

25. Pacaran?!

"Kalau dengan cara seperti itu bisa buat kamu tetap di samping saya. Jadi, kamu boleh anggap saya suka sama kamu."Tasya segera membuka mata dengan cepat lalu bangkit dari tidurnya. Ya ampun, kata-kata itu masih terngiang-ngang di telinganya, bahkan dia masih bisa membayangkan ekspresi wajah Radhika saat mengatakannya. Ini benar-benar gila, dia tidak mengerti, mengapa hal itu masih tidak mau hilang dari pikirannya.Radhika memang orang yang tidak bisa menjelaskan apapun dengan benar. Dan tadi setelah dia mengatakan hal itu dia pergi begitu saja. Dia hanya berkata kita akan membahasnya lagi nanti. Benar-benar minta di-tabok.Tiba-tiba ponselnya bergetar, Tasya mengambil ponsel yang ia taruh di bawah bantal. Sebuah nomor asing meneleponnya. Tasya mengernyitkan keningnya. Pikirnya mungkin ini adalah nomor perusahaan yang memintanya datang untuk interview, tapi sekarang sudah pukul delapan malam itu sepertinya tidak mungkin. Alhasil Tasya
last updateHuling Na-update : 2021-09-09
Magbasa pa

26. Hmm...

Tasya melotot mendengarnya. “Kenapa?.”“Karena saya suka kamu.”Tasya terkejut, dia mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali, lalu menggelang. “Radhika, ini enggak lucu, ya.”“Saya serius.”Tasya menghela napas. “Radhika, dengerin ya! Aku tau kamu pasti punya maksud tertentu, tapi aku enggak tau apa itu. Alasan kamu itu bener-bener enggak masuk akal … kamu pikir aku bakal percaya gitu aja? Nyamuk sekali pun, enggak akan percaya! Kalau kamu mau mainin perasaan aku, karena masih punya dendam, jangan kaya gini. Enggak lucu!”Radhika hanya diam.Tasya tersenyum sinis, sudah dia duga. Tidak mungkin Radhika suka padanya. “Jujur aja, apa yang lagi kamu rencanain?”Radhika masih diam.Tasya menhalihkan pandangannya ke arah jalan. “Oke, kalau kamu enggak mau ngomong. Aku-”Perkataan Tasya terpotong karena Radhika tiba-tiba menarik tubuhny
last updateHuling Na-update : 2021-09-10
Magbasa pa

27. Makan Malam

Makan malam di kediaman keluarga Raka berlangsung meriah, padahal di meja makan hanya ada tiga orang saja. Tante Hera memasak banyak sekali makanan, mulai dari sayur, tumisan juga daging sapi semua lengkap tersedia di meja, pokoknya 4 sehat 5 sempurna. Tasya dan Raka hanya bisa menggelengkan kepala, mereka tidak yakin bisa menghabiskan semua ini. Dan benar saja, mereka telah selesai makan namun makanan masih tersisa. “Gimana kalau kalian nikah aja?” Tasya hampir menyemburkan air yang sedang ia minum. Untung saja dia masih bisa menahannya sehingga dia tidak kehilangan muka di depan ibu dari sahabatnya ini, cukup Raka saja yang melihat semua keburukannya orang lain jangan sampai. “Kenapa Ibu tiba-tiba nanya kaya gitu?” Raka bertanya. Dia sama terkejutnya seperti Tasya. “Kalian kan udah kenal lama. Dan kalian masih single sampai sekarang. Kayanya kalau kalian nikah, bakal cocok.” Raka hanya terdiam. Dia sebenarnya senang jika ibunya berpi
last updateHuling Na-update : 2021-09-11
Magbasa pa

28. Coba Dulu

Radhika masih berkutat dengan komputernya, karena tadi saat Tester masih ada beberapa bugs, namun tidak fatal. Dia masih memikirkan hasil rapat terakhirnya. Terlalu lancar, dan itu menjadi sebuah tanda tanya besar. Karena biasanya mereka selalu bertingkah dan mempersulitnya. Namun kali ini, mereka tidak berkomentar apa-apa. Bahkan saat mereka tahu kalau masih ada bugs, mereka hanya memintanya menyelesaikannya malam ini. Hal ini patut dicurigai.Radhika melirik jam di layar komputernya, sekarang sudah pukul sepuluh kurang. “Kalian pulanglah, udah malem.”“Enggak usah, Pak. Ini biar kita aja yang beresin,” ucap salah satu tim programmer bernama Rendi. “Iya kan, guys?” lanjutnya bertanya pada rekan-rekannya.Rekan-rekan kerja Rendi mengangguk.“Kita enggak masalah tidur di sini, Pak.” Kali ini Taufik yang berbicara.“Iya, Pak. Kita udah biasa,&
last updateHuling Na-update : 2021-09-12
Magbasa pa

29. Awal Yang Manis

Hari ini Tasya datang lebih pagi karena ayahnya memintanya membawakan sarapan untuk Radhika. Ayahnya bilang, dia khawatir pada Radhika. Karena kemarin Tasya bilang Radhika sakit, sehingga dia bisa pulang cepat dan pergi ke kedai karena merasa bosan di rumah.Kemarin Radhika langsung mengantarnya pulang, dia bilang bisa merawat dirinya sendiri. Tasya awalnya menolak dan mengatakan tidak mau turun dari mobil, ketika mereka sampai di depan rumahnya. Namun, Radhika memaksanya. Dia menariknya keluar dari mobilnya, setelah itu langsung pergi tanpa mengucapkan apa-apa. Sangat tidak sopan!Radhika sangat keras kepala, padahal dirinya sudah berbaik hati berniat untuk merawatnya. Namun, ditolak mentah-mentah. Tasya harus mulai terbiasa. Dia harus mulai memaklumi semua tingkah abnormal si Sableng.Tasya tiba di depan ruangan Radhika. Seharusnya Radhika sudah ada di dalam karena sebelum berangkat, Tasya bertanya apa Radhika masuk kerja atau tidak. Karena jika dia tidak beke
last updateHuling Na-update : 2021-09-13
Magbasa pa

30. Main Game = Kerja

Tidak biasanya Radhika terlambat. Sekarang sudah pukul sembilan lebih, tetapi dia masih belum datang juga. Hari ini dia tidak ada jadwal meeting di pagi hari, jadi Tasya bingung kenapa dia masih belum datang. Yoga juga bilang, kalau dia belum mendapat kabar dari Radhika.  Apa mungkin sakit lagi?Sebaiknya dia segera meneleponnya. Khawatir sesuatu terjadi seperti beberapa waktu lalu. Buru-buru Tasya mengambil ponselnya lalu menelepon Radhika. Tasya bersyukur teleponnya tersambung, berarti ponsel Radhika aktif. Tasya menunggu karena Radhika tak kunjung mengangkat telepon darinya.“Ada apa?” tanya suara di seberang.“Itu ….” Tasya bingung harus mengatakan apa, dia tidak ingin Radhika tahu kalau dirinya sempat khawatir. Nanti dia merasa di atas angin. “Kenapa Pak Dhika belum datang?”“Saya udah datang.”“Udah datang?” tanya Tasya bingung.
last updateHuling Na-update : 2021-09-14
Magbasa pa
PREV
12345
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status