Bara benar menepati janjinya, pergi kerumah Kiara, meminta maaf, dan meminta Kiara kembali padanya. Tentu saja Kiara sudah memaafkan, toh, ini salahnya juga karena sudah gegabah mengucapkan kata perpisahan padahal hatinya enggan. Oke, Bara, mari kita bawa Kiara kembali kepelukanmu.Seperti kini, Bara selalu memberi pesan ke Kiara, memberikan perhatian atau sekedar kata-kata penyemangat. Kiara merasa déjà vu kini, ia suka, ia suka diperlakukan seperti ini, lagi, oleh Bara.“Lho, ngapain tiba-tiba disini?” Terkejut, tentu saja Kiara terkejut saat melihat Bara tiba-tiba berada didepan sekolahnya.Bara suka dengan wajah Kiara yang cemberut seperti ini, lucu, katanya. “Mau jemput tuan putri”Kiara sebenarnya sudah tersenyum mengingat tuan putri yang dimaksud Bara adalah dirinya, tetapi, tidak boleh Kiara, ingat harga diri. “Yaudah, sana. Mau jemput pacarmu kan? Gak boleh parkir disini tau” Ujar Kiara sembari me
Baca selengkapnya