MelvianoRasanya tidak percaya besok aku dan Sasi akan menikah. Masa duda yang telah dilewati selama lima tahun, segera berakhir. Dalam dua minggu ini, kami cukup sering bertemu. Ternyata dia orang yang menyenangkan juga. Paling tidak, kami bisa bekerjasama dengan baik setelah menikah nanti.“Besok udah nggak jadi duda lagi lo, Mel,” celetuk Franky saat duduk di sofa kamarku. “Yakin nggak mau nomor ponsel dokter operasi plastik yang gue rekomendasikan kemarin?”Hingga detik ini, aku belum menceritakan bahwa Sasi adalah wanita yang bersamaku waktu itu. Franky juga belum tahu bagaimana wajah asli calon istriku. Biarkan saja dia terkejut melihatnya besok.“Nggak perlu, Frank. Lagian pernikahan kami cuma di atas kertas aja, nggak beneran,” tanggapku menahan taw
Read more