Bab 1 Arza memandang sebuah potret kecil di dompetnya. Sebuah potret yang kini kembali mengusik hatinya, lima belas tahun telah berlalu, namun hingga kini ia belum mampu menemukan pengganti pendamping hidupnya. "Andaikan aku ini banyak uang, pastilah banyak perempuan-perempuan cantik yang datang menghampiri. Tapi dalam kondisi seperti ini, jangankan menghampiri, mendekatpun mereka tak sudi. Arza mengelap keringat yang mengucur dari dahinya. Ya, laki-laki itu baru saja pulang dari bekerja. Status kuli yang ia geluti sekarang benar-benar menguras tenaganya. "Nadine, andai dulu aku tak banyak tingkah, sudah pasti sekarang kita masih hidup bahagia bersama anak-anak. Aku menyesal, Nadine." Arza mengelus poto di dompetnya. Fyuuuh, Arza menghela nafas panjang. Hatinya pilu meratapi nasibnya yang tak sejalan dengan apa yang ia inginkan. Arza termenung seorang diri. Di kamarnya yang terlihat tak terawat, dengan beberapa atap b
Terakhir Diperbarui : 2021-12-01 Baca selengkapnya