Share

Bab 68

Penulis: Silla Defaline
last update Terakhir Diperbarui: 2021-12-03 17:01:00

Bab 68

Di kamarnya, Nadine masih saja terbayang akan kejadian yang menimpanya tadi siang.

"Tunggu saja kau Arza akan kulaporkan kau kepada pihak yang berwajib!" Nadine berkata seorang diri.

"Berani-beraninya kau bersikap terlalu kurang ajar padaku!"geramnya lagi.

Tidak terkira bagaimana besarnya kebencian yang Nadine rasakan atas perlakuan buruk Arza.

Tengahnya dalam kekesalannya, sebuah notifikasi muncul di atas layar ponsel.

Nadine mengernyitkan dahi.

"Nomor siapakah ini? Tidak tersimpan dalam kontak telepon." Nadine bingung. Perasaan malas membuatnya mengabaikan notifikasi itu. Notifikasi itu datang berulang kali.

Terasa mengganggu, dengan malas, Nadine meraih ponsel. Lagi-lagi Nadine harus mengelus dada. Setelah dicek, nomor asing itu mengirimkan sebuah pesan yang cukup panjang.

[Nadine, jangan pernah kau mengatakan apapun kepada orang lain meskipun suamimu sendiri, atas apa yang pernah terjadi denganmu. Khususnya ke

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Mia Harjoni
bukannya Nadine bisa taekwondo, kok skg dibikin Nadine ga berdaya.. Jangan terlalu maksa deh ceritanya. Aplg Arza yg hidupmya aja jd kuli bangunan, mana bs punya tabungan buat sewa mobil dll dlm waktu singkat. Kurang suka ama season 2 nya, maksa jalan ceritanya. Mending tamat dan bikin cerita baru
goodnovel comment avatar
Mutia Ajjza
kenapa nadine jadi bodoh
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Haizzz nh manusia jd super menyebalkan. Dikiranya George suami macam apa sh? Ntar jg ujung2nya tau dr org lain yg ada malah kecewa lho Nadine bodoh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 69

    Nadine terkesiap dari lamunannya tatkala didengarnya suara bel. Ia melangkahkan kaki menuju ke ruang depan."Siapa, Bi?" Nadine bertanya kepada asisten rumah tangganya. "Alea, Nyonya." Jawab Bi Lasmi. "Alea?" Nadine mengernyitkan dahi. "Ini kan belum saatnya dia pulang?" Nadine bertanya heran. "Entahlah, Nyonya. Mungkin hari ini jadwal mata pelajaran lesnya memang sedikit, atau apalah. Hehee Bibi tidak tahu pasti masalah pelajaran sekolah. Maklum hanya tamatan SD." Bi Azmi terkekeh. Nadine hanya tersenyum simpul mendengarnya. Hari ini adalah jadwal untuk les privat bahasa Inggrisnya. Namun anak ibu pulang lebih cepat. Membuat Nadine bertanya-tanya. Kebetulan hari ini adalah hari libur nasional. Namun les buat Alea tetap berjalan seperti biasanya. &nbs

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-04
  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 70

    "Hentikan bicaramu. Datang-datang cuma ingin menciptakan kegaduhan!" Nadine mengumpat kasar. Untung di dapur sana tidak ada siapa-siapa. Jadi Arza bisa berpikir lebih. "Jikalau sudah selesai urusanmu di sini, pulang sana! Tidak usah berdiam diri berlama-lama di rumah kami!" "Laki-laki busuk!" cemoh Nadine lagi. "Hey, ada apa ini?" tiba-tiba sebuah suara berat mengganggu pendengaran mereka. Arza kaget. Itu suara George. Segera Arza berusaha menguasai keadaan. Mengekspresikan muka sedemikian rupa. Sedangkan George menatap Arza dengan raut muka curiga. "Maaf, Pak George. Saya tidak bermaksud untuk bertengkar dengan siapapun. Seperti yang sudah kuceritakan sama Bapak sebelumnya. Bahwa aku datang hanya dengan niat ingin berbicara biasa soal anak-anak. Tapi

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-04
  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 71

    "Ma, sebaiknya beri kesempatan pada Arza untuk menemui anak-anak. Tolong Mama jangan merasa tertekan. Papa hanya ingin Mama mengerti perasaannya Arza. Jika kesalahan di masa lalunya masih meninggalkan amarah di hati Mama. Tolong maafkan dia. Papa lihat, sekarang Arza sudah berubah lebih baik. Mungkin penjara telah menyadarkannya." George berbicara pelan dan hati-hati. Niat dalam hatinya adalah untuk memberi pengertian pada istri tercinta. "Pa, sebaiknya Papa dengar Mama. Mama mohon jangan percaya sama dia. Arza bukan orang baik, Pa. Sampai kapanpun dia bukan orang baik. Hatinya licik, sikapnya licin. Pandai berakting di sana-sini. Dia pendusta. Papa yakin seseorang seperti dia gampang untuk berubah? Tidak, Pa. Percayalah. Aku telah mengenal laki-laki itu sejak lama." Nadine berusaha untuk menjelaskan pribadi Arza kepada sang suami. "Ma, Papa tidak menyangkal ucapan Mama. Hanya saja, ta

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-05
  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 72

    Bab 72 "Ah kukira penting. Tanya ini itu, eh ternyata nyasar. Nomor aneh." Gerutu George sembari kembali duduk. "Kok bisa nomor nyasar ya, Pak? Ah zaman sekarang memang tak bisa ditebak. Banyak orang yang berperilaku aneh aneh." Timpal Arza. "Ya begitulah." "Oke Arza. Soal niatmu yang menginginkan nomor kontak Davin dan Divan. Akan kuberi tahu mereka terlebih dahulu. Jikalau mereka mengizinkan, maka sudah pasti aku akan memberitahumu. Tapi kamu tenang dulu. Jangan terlalu berkecil hati, meskipun sekarang mereka kelihatannya kurang berkenan, namun suatu saat aku yakin, mereka perlahan pasti bisa menerimamu kembali sebagai orang tua. Aku mengerti keadaanmu, Arza. Tetaplah untuk bersabar." George berkata dengan niat menghibur dan membesarkan hati Arza. Namun ternyata tanpa George ketahui, lelaki

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-06
  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 73

    Bab 73Muka Arza merah padam melihat siapa yang berjalan tepat ke arahnya. Serta-merta Arza mematikan sambungan panggilan seluler bersama Zea."Ya Tuhaan ... lindungilah hambamu ini. Hamba mohon!" Arza berdoa penuh harap. "Mmm ... Pak George?" "Mengapa kamu belum bersiap pulang? Ini kan sudah lewat jam pulang?" tanya George kaget melihat Arza masih beada di lokasi pekerjaan. Arza yang sebelumnya gugup, sekarang bisa bernafas lega. "Syukur. Puji Tuhan, dia tidak bertanya soal percakapanku dan Zea. Semoga saja dia tidak mendengar percakapan kami tadi." Dalam hati Arza kembali berdoa. "Mengapa mukamu kelihatan agak pucat, Arza?" tanya George heran dengan ekspresi Arza. Pertanyaan itu kembali menyuguhkan rasa cemas di benak Arza. Kekhawatiran ket

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-06
  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 74

    Bab 74 "Pak. Saya mohon jangan pernah berpikiran untuk memecat saya. Sungguh saya sangat bersyukur karena telah diizinkan untuk bekerja di sini. Andaikan kemarin aku tidak bekerja di sini, sudah tentu aku tidak mempunyai pekerjaan apapun lagi sekarang. Soalnya Bos di tempatku bekerja selama ini, telah memberhentikan semua karyawannya. Padahal di rumah, aku masih mempnyai seorang ibu yang telah berusia lanjut yang perlu aku cukupi kebutuhannya." Arza berkata dengan mata berkaca-kaca. benar-benar mengecoh setiap mata yang menyaksikan tingkahnya. George sungguh semakin tersentuh dengan sikap Arza yang nampak begitu bisa dipercaya. "Semalaman ini aku selalu berpikir akan ibuku yang sudah tua. Alangkah sedihnya jika seandainya aku tidak punya pekerjaaan. Rasanya tak sanggup membayangkan jikalau aku tak mampu untuk menyuguhkan makanan buat Ibu." Arza berucap dalam kesenduannya.&

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-07
  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 75

    Bab 75Matanya menatap nanar gambar-gambar kemesraan George bersama seorang wanita. Batin wanita itu terkhenyak pilu. Tidak bisa dibayangkan bagaimana sakit dan perihnya hati Nadine. Hanya orang-orang yang pernah merasakannya saja yang bisa mengerti ketika berada dalam posisi Nadine saat ini. Nadine lemas. Tulang belulangnya terasa tak lagi bertenaga. Berulang kali Nadine memastikan dan berulangkali juga ia memperhatikan foto-foto itu dengan seksama. Namun berulang kali juga ia harus merasakan luka hatinya semakin menganga. "Benarkah semua ini George lakukan? Jikalau benar, Alangkah naifnya aku selama ini terlalu menaruh kepercayaan terlalu besar untuknya." berulangkali Nadine mengusap muka. Batinnya menangis. Tidak terasa mengalirlah butiran-butiran bening dari kedua sudut matanya. Meleleh kian deras hingga ia lupa bahwa saat ini masih saatnya jam kerja.

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-07
  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 76

    Bab 76Disebuah kafe, dua orang tengah bercakap-cakap serius. Zea menatap kesal ke arah layar ponselnya. Raut wajah tak suka terlihat jelas. "Wanita yang bernama Nadine ini kelihatan cukup berani, Arza. Kok dia berani mengancam nyawa dan harga diriku?" Zea menatap Arza mendelik. "Nggak usah terlalu takut sama dia, Zea. itu hanya gertakannya semata." imbuh Arza. "Sebenarnya dia itu siapa sih? Punya jabatan apa dia? Baru kali ini aku menemukan orang yang berani bicara seperti itu padaku. Belum tahu dia siapa aku. Belum tahu dia sudah berapa banyak lelaki yang jatuh dan takluk di hadapanku. Huuh ... Aku jadi penasaran sama wanita dia. Seperti apa memangnya tampang muka wanita itu?" lanjut Zea nampak geram. "Dia hanya wanita biasa. Tidak perlu takut padanya dia tidak seberbahaya kata-kata yang ia ucapkan." hibur Arza

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-08

Bab terbaru

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Notes

    Selamat sejahtera untuk semua pembaca Novel KKBS (Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu) 🤚🤚🤚 Author mau kasih info terbaru nih buat teman-teman pembaca semua. Author kasih tahu kalau sekarang udah update sekuel novel KKBS ya. Dengan judul : Ketika Istriku Mulai Membangkang Pembaca boleh kepoin novelnya sekarang ya, hehee. Othor usahain akan update rutin setiap hari. Jadi para pembaca semua tidak usah khawatir kalo nanti Author jarang update, jarang nongol, apalagi sampai novelnya nggak tamat. Oh iya, Author boleh minta dukungannya ya, dukung Author dengan rate bintang lima, terus tambahkan novelnya ke pustaka. Hehee ... Makaciih semua pembacaku... Semoga novel "Ketika Istriku Mulai Membangkang" ini bisa menghibur para pembaca semua. Amiiin Suksesnya seorang Author tak lepas dari dukungan para pembaca setianya. peluk jauh dari Author....😘😘😘😘😘

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 162 The End

    Bab 162 "Aduuuh!" Zea menengadahkan kepala. Menahan sakit. Sekarang sakit itu kian naik ke ubun-ubun. Keringat dingin membasahi tubuhnya. Di tengah malam sepi ini ia sendiri berbaring di ranjang rumah sakit. "Ya Tuhan tolong aku!" dalam kegelisahannya, Zea mengadu dan memohon kepada Tuhan. Karena kesakitan yang ia rasakan, sejenak ia melupakan derita masalah ekonomi yang tengah ia hadapi. Ya, malam ini adalah malam terakhir Zea dirawat di rumah sakit ini. Sebenarnya masih panjang riwayat perawatan yang harus ia kalani, namun karena semua biaya yang mengalir benar-benar telah menguras kering semua isi tabungan. sekaligus kendaraan dan apapun yang dimiliki telah hangus terjual tanpa tersisa. Tidak ada lagi yang bisa ia gunakan untuk menjalani prosedur kesehatan. Untuk selan

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 161

    Bab 161 "Ibu!" Arza tergagap. Arza kembali mencoba menyentuh telapak tangan sang Bunda. Lagi lagi hanya dingin terasa. Mendadak Arza jatuh lunglai. "Ibu ...!" gumamnya lirih. Air matanya menetes. Namun sebanyak apapun tetesan air mata yang meleleh di pipinya, semua itu tidak akan pernah mengembalikan nyawa ke raga sang ibu yang kini telah terbaring dingin dan kaku. Arza menangis sendiri. Memperhatikan keadaan orang tuanya yang terbaring sendirian sejak malam menjelang. Arza menyesal. Setelah menemui ibunya yang telah terbujur dengan kaku. Sepertinya nyawa telah lama melayang meninggalkan raga si ibu. Sedangkan Arza baru saja menyadari bahwa ibunya telah tiada sejak semalam.***  

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 160

    Bab 160 "Silakan kamu bayar dulu uang tunggakan kontrakan selama 2 bulan belakangan ini Arza!" suara Bu Dian terdengar kasar. Muka Arza memerah menahan rasa malu sebab suara Bu Dian menggema dan didengar oleh orang-orang yang menguping pertengkaran mereka. "Tuh orang kaya, bayar dulu kontrakanmu! Katanya kaya, tapi kontrakan nunggak, mana selama dua bulan lagi. Aduh, kaya dari mana? Aku saja yang merasa orang miskin tidak pernah Tunggak menunggak. Nggak malu tuh ngaku-ngaku sebagai orang kaya?" suara laki-laki yang tadi bertengkar dengannya membuat kuping Arza memanas. Dengan bergegas ArzaMelangkah mendekati Bu Dian. "Iya Bu, saya pasti bayar kok tapi tolong bicaranya jangan terlalu keras. Bisa malu saya kalau didengar sama tetangga." Arza berusaha untuk merayu. "Kalau mau

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 159

    Bab 159"Kau pasti sudah dengar kalau aku bilang apa?" pria tua tersebut memandang tajam. "Jangan pernah kau merendahkan aku seperti tadi, Pria tua busuk!" sergah Arza. "Nah jika kau tidak ingin dibilangi tak baik, seharusnya kau juga jangan keterlaluan bicara kotor dan menyinggung perasaan lawan bicaramu. Bagaimana kau sakit hati mendengar ucapan buruk orang terhadapmu, maka begitu juga perasaan orang lain ketika menerima ucapanmu!" Arza menghela nafas panjang. Kekesalan nampak jelas pada raut wajahnya. Arza sungguh tidak terima akan ucapan laki-laki tersebut. "Tapi kau tidak bisa balik mengatakan aku seperti itu" Arza menunjuk muka lelaki itu."Mengapa tidak? Nukankah aku juga bisa bicara, Arza?" "Tapi aku tidak bisa terima kau bilang aku miskin." sergah Arza. "Lhoo, kenapa nggak bi

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 158

    Bab 158Arza duduk dan menikmati secangkir kopi di teras kontrakan. menyeruput kopi hangat sambil memperhatikan gadis-gadis remaja berlalu lalang di depan kontrakan. Mereka sedang berjalan menuju ke sekolah terdekat. Sesekali nampak bibir Aeza tersenyum nakal.Deretan kontrakan tersebut memang terlihat kumuh. Di tambah dengan ketersediaan air bersih yang kurang memadai. keadaan itu membuat sebagian besar penduduk pergi kesungai yang tidak bisa di bilang bersih untuk mencuci pakaian dan sebagainya. Untuk minum, mereka menggantungkan kebutuhan air minum pada saluran pdam yang kecil dan hanya tersedia di siang hari saja. Itupun terkadang tidak menentu. Oleh sebab itulah mereka terpaksa menggantungkan kebutuhan selain untuk minun pada air sungai yang jauh dari standar kesehatan. Karena nampak jelas jika aliran sungai tersebut menghitam dan bau. namun karena keterpaksaan, mereka terpaksa melakukan itu. Apalagi pada cuaca panas kala ini.

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 157

    Bab 157 "Pak Arza, saya punya kabar besar buat Bapak." Farid datang tergopoh-gopoh menghampiri Arza yang tengah duduk beristirahat. "Kabar apa?" Arza tak terlalu mempedulikan pria yang baru saja datang padanya. Sebenarnya ia tak terlalu suka terhadap sosok Farid yang beberapa waktu lalu Arza anggap taelah merendahkan harga diri Arza. "Pak, ini kabar sangaat penting. Apa Bapak ingin dengar?" Farid memainkam sebelah mata "Jangan bertele-tele. Katakan saja terus terang." sergah Arza. "Pak Arza ... tidak bisa asal memberitahu doang, dong. Kita perlu ini .." Farid terkekeh seraya mengisyaratkan jarinya. Bermaksud mengatakan jika Arza harus membayar. "Kau ingin meminta bayaran hanya untuk sebuah berita yang kau bawa?" "Tentu saja!" Pak Farid tersenyum. &n

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 156

    Bab 156 "Ada apa ini, Pak? Apa-apaan ini?" Zea bertanya kaget.Tentu saja ua kaget melihat orang-orang itu datang secara tiba-tiba. "Kami membawa surat perintah penangkapan terhadap Ibu Zea Marlinda. Atas dugaan tersangka kasus percobaan pembunuhan." Seorang lelaki menyodorkan selembar kertas surat perintah. Zea menyipitkan mata. Merasa aneh dan bingung.Dalam kebingungannya, Zea memperhatikan durat perintah itu dengan seksama. Mata Zea menelisik huruf demi huruf, poin demi poin yang tertera di sana. Tak terasa air mata Zea meleleh. "Apaaa?" Zea terkesiap melihat data dirinya memang tertera dengan jelas di sana. "Ini tidak mungkin." Zea menggelengkan kepala. "Ini semua sudah berdasarkan fakta se

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 155

    Bab 155 Zea duduk di sisi sofa menghadap televisi yang tengah menyala. Namun perhatian perempuan itu bukanlah tertuju pada layar televisi. Melainkan kembali teringat pada ucapan-ucapan dokter spesialis yang ia datangi tadi siang. "Aku akan ikuti semua saran dokter. Tak peduli jika aku harus mengeringkan isi rekening." Zea bertekad dalam hati. Untuk melakukan semua prosedur pengobatan, Zea sadar jika ia harus menguras banyak uang.Sekarang, yang menjadi masalahnya adalah, ia mempertanyakan apakah seluruh isi rekeningnya cukup untuk melakukan seluruh biaya pengobatan tersebut Atau tidak?Zea sadar, ia harus segera mencari bantuan. sebab uang di rekening yang telah jauh menipis akibat hidup foya-foyayang ia lakukan sebelumnya.Untuk mencoba mencari jalan keluar buat menghadapi kemungkinan tersebut, Zea menghubungi beberapa teman seperjuangan yang ia mili

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status