Share

Bab 75

Penulis: Silla Defaline
last update Terakhir Diperbarui: 2021-12-07 17:45:14

Bab 75 

Matanya menatap nanar gambar-gambar kemesraan George bersama seorang wanita. Batin wanita itu terkhenyak pilu. Tidak bisa dibayangkan bagaimana sakit dan perihnya hati Nadine. Hanya orang-orang yang pernah merasakannya saja yang bisa mengerti ketika berada dalam posisi Nadine saat ini.

     

Nadine lemas. Tulang belulangnya terasa tak lagi bertenaga. Berulang kali Nadine memastikan dan berulangkali juga ia memperhatikan foto-foto itu dengan seksama. Namun berulang kali juga ia harus merasakan luka hatinya semakin menganga.

     

"Benarkah semua ini George lakukan? Jikalau benar, Alangkah naifnya aku selama ini terlalu menaruh kepercayaan terlalu besar untuknya." berulangkali Nadine mengusap muka. Batinnya menangis.

    

Tidak terasa mengalirlah butiran-butiran bening dari kedua sudut matanya. Meleleh kian deras hingga ia lupa bahwa saat ini masih saatnya jam kerja.

   
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 76

    Bab 76Disebuah kafe, dua orang tengah bercakap-cakap serius. Zea menatap kesal ke arah layar ponselnya. Raut wajah tak suka terlihat jelas. "Wanita yang bernama Nadine ini kelihatan cukup berani, Arza. Kok dia berani mengancam nyawa dan harga diriku?" Zea menatap Arza mendelik. "Nggak usah terlalu takut sama dia, Zea. itu hanya gertakannya semata." imbuh Arza. "Sebenarnya dia itu siapa sih? Punya jabatan apa dia? Baru kali ini aku menemukan orang yang berani bicara seperti itu padaku. Belum tahu dia siapa aku. Belum tahu dia sudah berapa banyak lelaki yang jatuh dan takluk di hadapanku. Huuh ... Aku jadi penasaran sama wanita dia. Seperti apa memangnya tampang muka wanita itu?" lanjut Zea nampak geram. "Dia hanya wanita biasa. Tidak perlu takut padanya dia tidak seberbahaya kata-kata yang ia ucapkan." hibur Arza

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-08
  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 77

    Farid menuangkan minuman ke dalam gelasnya. "Beruntung sekali aku bisa bertemu dengan seseorang seperti Pak Arza. Sudah kaya raya, mau berbagi rezeki pula. Mudah-mudahan beberapa waktu ke depan ia akan membutuhkan jasaku lagi. Tak rugi aku menuruti kemauannya. Dengan begitu beberapa bulan lagi aku akan berhasil untuk membuka toko sendiri. Sehingga aku tidak perlu lagi untuk banting tulang kerja di perusahaan Pak George." gumamnya. "Bahkan uang yang Pak Arza berikan juga berlipat dari yang kudapatkan dari kantor Pak George. Huuh ... Dalam waktu dekat akan segera kutinggalkan pekerjaan hina di kantor George." ucap Farid pada dirinya sendiri. ***"Arza, apakah kamu sudah mendapatkan tempat tinggal baru untuk kita, Nak?" celetuk Bu Farah ketika mendengar Arza memasuki rumah kontrakan kecil yang yang mereka huni untuk sementara, Sebelum mereka mendapatkan tempat

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-08
  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 78

    Bab 78 Mata Nadine mulai tak enak. Dengan cepat Nadine melangkah masuk. Tangannya menenteng erat kotak hadiah kiriman dari sang putri. Sedangkan ingatannya masih terpaku pada kue yang tadi di persembahkan untuknya di kafe. "Mengapa aku kurang teliti dengan seuatu yang seharusnya aku berhati-hati. Ya Tuhan ... semoga tidak terjadi apapun padaku dan juga anak-anak. Semoga di jauhkan dari orang-orang yang ingin berbuat jahat." Nadine berdoa dalam benaknya. Sesampainya di dalam apartemen.Dengan rasa penasaran, Nadine membuka bingkisan dari orang yang sangat ia cintai. Sebuah kotak perhiasan cantik yang hanya orang-orang tertentu saja yang bisa menebak isinya. Kotak tersebut dibuka, sebuah jam tangan merk Hermes menyambut pandangan mata. Jam yang hanya bisa di beli oleh kalangan-kalangan tertentu saja.&nbs

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-09
  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 79

    Bab 79 "Maaf, tolong Mas George jangan salah paham dulu. Haruskah aku mengatakan semuanya jikalau beberapa hari yang lalu Nadine sendiri yang menghubungiku dan marah-marah ditelepon. Sebaiknya Mas George bertanya saja sama Nadine dari mana dia mendapatkan nomor ponselku." Jawab Zea dengan muka memerah. "Benarkah Nadine yang menghubungimu?""Buat apa aku bohong, Mas. Tidak mungkin aku mengada-ada. Dan jikalau hanya untuk membual, tidak mungkin aku bela-belain datang kemari untuk memberitahu Mas George akan bagaimana perilaku istri Mas itu!" kelas Zea. "Aku hanya tidak menyangka Nadine tega merusak hubungan kami. Aku mengatakan semua ini sama Mas George agar masalah bisa terselesaikan. Bukan untuk membual. Tolonglah, Mas! Percayalah!" Zea semakin terisak."Ya, jika ini benar, aku pasti akan bertindak." jawab George. Beb

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-09
  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 80

    Bab 80"Ma, Mama salah paham. ini tidak seperti yang Mama lihat." sergah George. "Papa tidak bisa bohong!"melihat kondisi wanita yang sedang mengejar George, jantung Nadine berdetak lebih kencang. Sehingga sulit mempercayai ucapan suaminya. Di belakang George, Zea nampak terisak dengan pakaian dan rambut acak-acakan. "Maaf Mbak. Mbak siapanya Mas George?" tanya Zea mendekat. Nadine kembali memperhatikan wanita yang sekarang berdiri di hadapannya. "Dia istriku, Zea!" George segera memotong. "Oh, namanya Zea rupanya." timpal Nadine pendek dan datar "Jadi ... jadi ... Dia ini Mbak Nadine, istri kamu?" Zea nampak kaget. Mata Zea memperhatikan Nadine dari ujung rambut hingga ujung kaki. Rasa tidak percaya merayap di hatinya. Per

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-11
  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 81

    Bab 81Di rumah Nadine tidak bisa berpiir tenang. foto-foto kebersamaan George bersama seorang wanita, di tambah dengan kenyataan yang tengah ia lihat barusan, membuat suasana hatinya kian kecewa. "Tega kau menodai kebahagiaan rumah tangga kita, Pa?" "Kalau kau tak mencintaiku, mengapa harus berbohong dengan segala kepura-puraanmu?" batin Nadine menangis. "Sia-sia sudah kepulanganku." ucap Nadine lirih. Sebelumnya, Nadine nekad pulang lebih awal agar bisa menyelesaikan massalahnya dengan sang suami. Semula ia berniat akan mencari jalan keluar bersama terhadap ancaman yang pernah Arza ucapkan beberapa waktu lalu. Tapi apa yang ia temukan? Ia malah di sambut dengan pemandangan yang sungguh menyakitkan. Kenyataan yang sungguh menguatkan jika pengkhianatan George benar-benar ada.

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-11
  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 82

    Bab 82George merasa keanehan kian menjadi. Lagi-lagi dengan adanya foto-foto yang memperlihatkan kebersamaannya bersama seorang wanita. Aneh sekali. Sebab George sendiri merasa tidak pernah berlaku seperti itu, apalagi sampai nekat mengambil potret tak beretika seperti itu. Tidak mungkin ia melakukan itu. Janggal, memang benar-benar janggal. "Dari mana Nadine mendapatkan foto-foto itu? dan siapa yang telah mengedit foto itu? aku yakin, foto tersebut hanyalah editan semata." pikir George. "Tidak! aku tidak akan membiarkan rumah tangggaku hancur karena kejahataan seseorang. Lalu siapa sebenarnya orang yang telah berbuat jahat pada keluargaku tersebut?" George menghubungi Nadine. Namun wanita itu tidak pernah lagi mau mengangkat telepon dari dirinya. Hanya ada sebuah pesan muncul dari Nadine sebagai jawaban untuk George. tergesa George membukan

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-12
  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 83

    Bab 83 "Ma, sebelumnya aku minta maaf jika kejadian ini telah membuat hatimu terluka. Untuk saat ini, aku tidak masalah jika Mama ingin membenciku. Tapi meski sebesar apapun kebencian Mama, aku harap Mana jangan terlalu cepat mengambil keputusan untuk berpisah." ucap George."Apakah kau ingin aku mengulur waktu?""Bukan begitu, Ma. Berikan aku waktu selama kurang lebih dalam satu bulan ini. Aku akan membuktikan bahwa aku tidak bersalah. Aku akan mengembalikan kepercayaan Mama. Hanya satu pesanku, jangan terlalu cepat menyebutku sebagai lelaki hidung belang. Aku sama sekali bukan pengkhianat dan tidak pernah berniat untuk menjadi penghianat. Percayalah padaku, Ma." "Sekarang terlepas dari Mama percaya atau tidak, aku tidak masalah. Aku tidak akan berkata lebih banyak lagi. Tapi nanti buktilah yang akan kusodorkan. Bukti yang akan berbicara. Akan ku usut tuntas mas

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-12

Bab terbaru

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Notes

    Selamat sejahtera untuk semua pembaca Novel KKBS (Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu) 🤚🤚🤚 Author mau kasih info terbaru nih buat teman-teman pembaca semua. Author kasih tahu kalau sekarang udah update sekuel novel KKBS ya. Dengan judul : Ketika Istriku Mulai Membangkang Pembaca boleh kepoin novelnya sekarang ya, hehee. Othor usahain akan update rutin setiap hari. Jadi para pembaca semua tidak usah khawatir kalo nanti Author jarang update, jarang nongol, apalagi sampai novelnya nggak tamat. Oh iya, Author boleh minta dukungannya ya, dukung Author dengan rate bintang lima, terus tambahkan novelnya ke pustaka. Hehee ... Makaciih semua pembacaku... Semoga novel "Ketika Istriku Mulai Membangkang" ini bisa menghibur para pembaca semua. Amiiin Suksesnya seorang Author tak lepas dari dukungan para pembaca setianya. peluk jauh dari Author....😘😘😘😘😘

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 162 The End

    Bab 162 "Aduuuh!" Zea menengadahkan kepala. Menahan sakit. Sekarang sakit itu kian naik ke ubun-ubun. Keringat dingin membasahi tubuhnya. Di tengah malam sepi ini ia sendiri berbaring di ranjang rumah sakit. "Ya Tuhan tolong aku!" dalam kegelisahannya, Zea mengadu dan memohon kepada Tuhan. Karena kesakitan yang ia rasakan, sejenak ia melupakan derita masalah ekonomi yang tengah ia hadapi. Ya, malam ini adalah malam terakhir Zea dirawat di rumah sakit ini. Sebenarnya masih panjang riwayat perawatan yang harus ia kalani, namun karena semua biaya yang mengalir benar-benar telah menguras kering semua isi tabungan. sekaligus kendaraan dan apapun yang dimiliki telah hangus terjual tanpa tersisa. Tidak ada lagi yang bisa ia gunakan untuk menjalani prosedur kesehatan. Untuk selan

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 161

    Bab 161 "Ibu!" Arza tergagap. Arza kembali mencoba menyentuh telapak tangan sang Bunda. Lagi lagi hanya dingin terasa. Mendadak Arza jatuh lunglai. "Ibu ...!" gumamnya lirih. Air matanya menetes. Namun sebanyak apapun tetesan air mata yang meleleh di pipinya, semua itu tidak akan pernah mengembalikan nyawa ke raga sang ibu yang kini telah terbaring dingin dan kaku. Arza menangis sendiri. Memperhatikan keadaan orang tuanya yang terbaring sendirian sejak malam menjelang. Arza menyesal. Setelah menemui ibunya yang telah terbujur dengan kaku. Sepertinya nyawa telah lama melayang meninggalkan raga si ibu. Sedangkan Arza baru saja menyadari bahwa ibunya telah tiada sejak semalam.***  

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 160

    Bab 160 "Silakan kamu bayar dulu uang tunggakan kontrakan selama 2 bulan belakangan ini Arza!" suara Bu Dian terdengar kasar. Muka Arza memerah menahan rasa malu sebab suara Bu Dian menggema dan didengar oleh orang-orang yang menguping pertengkaran mereka. "Tuh orang kaya, bayar dulu kontrakanmu! Katanya kaya, tapi kontrakan nunggak, mana selama dua bulan lagi. Aduh, kaya dari mana? Aku saja yang merasa orang miskin tidak pernah Tunggak menunggak. Nggak malu tuh ngaku-ngaku sebagai orang kaya?" suara laki-laki yang tadi bertengkar dengannya membuat kuping Arza memanas. Dengan bergegas ArzaMelangkah mendekati Bu Dian. "Iya Bu, saya pasti bayar kok tapi tolong bicaranya jangan terlalu keras. Bisa malu saya kalau didengar sama tetangga." Arza berusaha untuk merayu. "Kalau mau

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 159

    Bab 159"Kau pasti sudah dengar kalau aku bilang apa?" pria tua tersebut memandang tajam. "Jangan pernah kau merendahkan aku seperti tadi, Pria tua busuk!" sergah Arza. "Nah jika kau tidak ingin dibilangi tak baik, seharusnya kau juga jangan keterlaluan bicara kotor dan menyinggung perasaan lawan bicaramu. Bagaimana kau sakit hati mendengar ucapan buruk orang terhadapmu, maka begitu juga perasaan orang lain ketika menerima ucapanmu!" Arza menghela nafas panjang. Kekesalan nampak jelas pada raut wajahnya. Arza sungguh tidak terima akan ucapan laki-laki tersebut. "Tapi kau tidak bisa balik mengatakan aku seperti itu" Arza menunjuk muka lelaki itu."Mengapa tidak? Nukankah aku juga bisa bicara, Arza?" "Tapi aku tidak bisa terima kau bilang aku miskin." sergah Arza. "Lhoo, kenapa nggak bi

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 158

    Bab 158Arza duduk dan menikmati secangkir kopi di teras kontrakan. menyeruput kopi hangat sambil memperhatikan gadis-gadis remaja berlalu lalang di depan kontrakan. Mereka sedang berjalan menuju ke sekolah terdekat. Sesekali nampak bibir Aeza tersenyum nakal.Deretan kontrakan tersebut memang terlihat kumuh. Di tambah dengan ketersediaan air bersih yang kurang memadai. keadaan itu membuat sebagian besar penduduk pergi kesungai yang tidak bisa di bilang bersih untuk mencuci pakaian dan sebagainya. Untuk minum, mereka menggantungkan kebutuhan air minum pada saluran pdam yang kecil dan hanya tersedia di siang hari saja. Itupun terkadang tidak menentu. Oleh sebab itulah mereka terpaksa menggantungkan kebutuhan selain untuk minun pada air sungai yang jauh dari standar kesehatan. Karena nampak jelas jika aliran sungai tersebut menghitam dan bau. namun karena keterpaksaan, mereka terpaksa melakukan itu. Apalagi pada cuaca panas kala ini.

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 157

    Bab 157 "Pak Arza, saya punya kabar besar buat Bapak." Farid datang tergopoh-gopoh menghampiri Arza yang tengah duduk beristirahat. "Kabar apa?" Arza tak terlalu mempedulikan pria yang baru saja datang padanya. Sebenarnya ia tak terlalu suka terhadap sosok Farid yang beberapa waktu lalu Arza anggap taelah merendahkan harga diri Arza. "Pak, ini kabar sangaat penting. Apa Bapak ingin dengar?" Farid memainkam sebelah mata "Jangan bertele-tele. Katakan saja terus terang." sergah Arza. "Pak Arza ... tidak bisa asal memberitahu doang, dong. Kita perlu ini .." Farid terkekeh seraya mengisyaratkan jarinya. Bermaksud mengatakan jika Arza harus membayar. "Kau ingin meminta bayaran hanya untuk sebuah berita yang kau bawa?" "Tentu saja!" Pak Farid tersenyum. &n

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 156

    Bab 156 "Ada apa ini, Pak? Apa-apaan ini?" Zea bertanya kaget.Tentu saja ua kaget melihat orang-orang itu datang secara tiba-tiba. "Kami membawa surat perintah penangkapan terhadap Ibu Zea Marlinda. Atas dugaan tersangka kasus percobaan pembunuhan." Seorang lelaki menyodorkan selembar kertas surat perintah. Zea menyipitkan mata. Merasa aneh dan bingung.Dalam kebingungannya, Zea memperhatikan durat perintah itu dengan seksama. Mata Zea menelisik huruf demi huruf, poin demi poin yang tertera di sana. Tak terasa air mata Zea meleleh. "Apaaa?" Zea terkesiap melihat data dirinya memang tertera dengan jelas di sana. "Ini tidak mungkin." Zea menggelengkan kepala. "Ini semua sudah berdasarkan fakta se

  • Kubiarkan Kau Bersama Selingkuhanmu   Bab 155

    Bab 155 Zea duduk di sisi sofa menghadap televisi yang tengah menyala. Namun perhatian perempuan itu bukanlah tertuju pada layar televisi. Melainkan kembali teringat pada ucapan-ucapan dokter spesialis yang ia datangi tadi siang. "Aku akan ikuti semua saran dokter. Tak peduli jika aku harus mengeringkan isi rekening." Zea bertekad dalam hati. Untuk melakukan semua prosedur pengobatan, Zea sadar jika ia harus menguras banyak uang.Sekarang, yang menjadi masalahnya adalah, ia mempertanyakan apakah seluruh isi rekeningnya cukup untuk melakukan seluruh biaya pengobatan tersebut Atau tidak?Zea sadar, ia harus segera mencari bantuan. sebab uang di rekening yang telah jauh menipis akibat hidup foya-foyayang ia lakukan sebelumnya.Untuk mencoba mencari jalan keluar buat menghadapi kemungkinan tersebut, Zea menghubungi beberapa teman seperjuangan yang ia mili

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status