"Apa boleh, aku berbicara dengan Tiffany sebentar?""Hm?" Tiffany sontak mengerjap saat semua orang yang ada di sini menatapnya, termasuk Zea. Ya, sepertinya gadis model itu nampak merasa kesal padanya."Baiklah, jika kau perlu apa-apa, kamu semua siap membantumu, David." Zea berusaha untuk tersenyum di balik rasa kecewanya itu."Terima kasih." David balas tersenyum. Tersenyum? Yah, ini kali pertamanya tersenyum untuk banyak orang. Satu persatu dari mereka keluar dari ruangan ini, menyisahkan David dan Tiffany.Tiffany diam dengan tundukan kepala, tanpa ingin melihat ke arah David. Ia yakin, jika kedua mata elang itu kini tengah menatapnya."Kau tak apa? Apa ada yang luka?" David menarik satu tangan Tiffany dan membolak-balikkan tubuh gadis itu, bermaksud memeriksa."Aish, kau ini sedang apa? Aku baik-baik saja, kau tak perlu khawatir.""Bagaimana mungkin kau baik-baik saja dengan luka yang ada di pergelangan tanganmu itu?""Uh, ini hanya bekas luka akibat tali yang mengikatku kemarin
Baca selengkapnya