Home / Romansa / LUKA TAK BERDARAH / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of LUKA TAK BERDARAH: Chapter 91 - Chapter 100

105 Chapters

91. PART LIMA PULUH

Pukul 14:25 di Warung mie ayam “Bunda”.   Setelah suasana Warung mie ayam “Bunda” mulai sepi dari para pembeli dan mie ayam juga telah habis. Eguh dan para pelayan mulai bersih-bersih warung serta peralatan berjualan. Tak ketinggalan Cindy yang masih menunggu di warung juga ikut membantu bersih-bersih. Karena tadi siang sang ayah pulang duluan, membuat Eguh tidak ada tumpangan untuk pulang sehingga meminta sahabatnya Cindy untuk menunggunya sampai warung tutup. Tak beberapa lama mereka semua sudah selesai bersih-bersih warung, dan sebelum pulang seperti biasa Eguh mengajak semua pegawai sang ayah untuk makan terlebih dahulu. Sengaja Eguh hari ini mengajak semua pegawai sang ayah untuk makan di warung nasi uduk “Mak Iyah” yang berada di dekat perempatan jalan pasar. “Yuk, berangkat sekarang …,” ajak Eguh yang sudah diatas motor metic milik Cindy. “Siap bos!” ucap kelima pegawai sang ayah bersamaan. Dan mereka pun juga suda
Read more

92. PART LIMA PULUH SATU

Karena kejadian yang tidak menyenangkan waktu perjalanan pulang, Eguh memilih untuk mengantarkan pulang Cindy terlebih dahulu. Setelah mengantarkan Cindy sampai di depan rumah, Eguh berpamitan untuk langsung pulang.“Mampir dulu yuk!” pinta Cindy.“Udah lain kali aja. Aku langsung balik,” ucap Eguh, sambil memberikan kunci motor kepada Cindy.“Lho!” ucap Cindy heran saat Eguh mengembalikan kunci motornya.“Sudah aku jalan kaki aja, sekalian olah raga sore. Hehehe …,” jelas Eguh.Cindy pun hanya bisa diam saat mendengar penjelasan Eguh.“Udah ya, kamu masuk terus istirahat!” ucap Eguh.“Iya. Terima kasih ya, Guh!” balas Cindy.“Assalamu’alaikum,” ucap pamit Eguh.“Wa’alaikumussalam. Hati-hati di jalan ya …,” balas salam Cindy, lalu beranjak masuk ke dalam rumah. Setelah Cindy masuk ke dalam rumah, baru
Read more

93. PART LIMA PULUH DUA

Keesokan harinya … Seperti biasanya di pagi hari yang cerah, Eguh membantu kedua orang tuanya untuk membersihkan rumah dan juga menyapu halaman depan dan halaman belakang rumah. selesai menyapu rumahnya, Eguh beristirahat sejenak di kursi teras rumahnya. ‘Huff …, lumayan capek ni! Istirahat sebentar dulu boleh kali,’ gumam Eguh dalam hati. Tak berselang lama, setelah beristirahat sebentar di teras rumahnya. Eguh melanjutkan menyapu halaman depan rumah dan juga pinggir jalan depan rumah yang dipenuhi oleh dedaunan kering berserakan.Tiba-tiba rasa laper mengacaukan pencernaan Eguh, sehingga memaksa dia menyudahi aktivitasnya menyapu halaman depan rumah dan juga pinggir jalan depan rumah. Dan segera Eguh ke ruang tengah mengambil beberapa air mineral gelas dan juga martabak manis sisa semalam, lalu membawanya ke teras depan rumah.“Wah …, ada yang lagi
Read more

94. PART LIMA PULUH TIGA

Masih di teras belakang warung mie ayam “Bunda”. Eguh terus mencoba untuk menghubungi kekasihnya. Berkali-kali Eguh mencoba untuk menelpon sang kekasih. Sama sekali tidak diangkat oleh sang kekasih. Lalu Eguh mencoba untuk mengirim pesan singkat sms, juga tidak balas. Bahkan hingga berkali-kali dia kirim sms, tidak ada satupun balasan sms dari sang kekasih. Sehingga membuat hati Eguh menjadi gundah gulana, dia pun menjadi galau segalaunya. ‘Sayang …, sebenarnya salah apa yang aku perbuat? Sehingga kamu seperti ini. Tidak mau mengangkat telpon dariku. Dan juga tidak sudi lagi membalas smsku!’ gumam Eguh dalam hati yang kini dirundung kegalauan. Hingga tanpa Eguh sadari, mbak Ayu memanggilnya dari dalam dapur warung.“Mas …,” panggil mbak Ayu berteriak pelan mencari keberadaan sang anak majikannya.Namun tak ada jawaban dari Eguh.&ldq
Read more

95. PART LIMA PULUH EMPAT

Di Warung Mie Ayam “Bunda”. Terlihat seorang gadis cantik berkacama bulat yang mengenakan gamis warna krem sedang memarkirkan motor metic-nya. Lalu sang gadis cantik itu buru-buru masuk ke dalam warung mie ayam “Bunda” yang sudah tutup.“Maaf mbak Cindy warungnya udah tutup!” ucap Nia saat mengetahui kedatangan Cindy.“Eh, iya maaf. Saya kesini mau nemuin mbak Nita! Katanya ada hal penting yang mau dibicarakan, makanya beliau menyuruh saya buruan kesini! Mbak Nita-nya ada?” jelas Cindy.“Ada di belakang sepertinya mbak! Kalo begitu aku panggilin mbak Nita. Mbak Cindy bisa nunggu disini sebentar,” ucap Nia, lalu beranjak melangkah ke dapur untuk memanggil mbak Nita.Sambil menunggu mbak Nita, Cindy mengajak ngobrol Rosa.“Oh ya, Ros! Eguh kemana ya?” tanya Cindy mengawali obrolan ringan mereka berdua.“Mas Eguh sepertinya lagi
Read more

96. BERMAIN PERASAAN

Tiga hari telah berlalu …   Senin pagi yang cerah, pukul 07:00 di SMA Negeri 1 Kota Kumbang. Di halaman sekolah sudah terlihat barisan siswa-siswi baru kelas X dan juga siswa-siswi kelas XI dan kelas XII mengikuti upacara bendera dan upacara pembukaan masa orientasi siswa baru. Semua siswa dan guru mengikuti upacara dengan tertib dan hikmat, dengan kepala sekolah sebagai pembina upacara.   Satu jam kurang upacara bendera telah selesai, semua siswa-siswi kelas X masuk ke dalam ruang kelas masing-masing sesuai dengan kelompoknya. Sementara kelas XI dan kelas XII menunggu pembagian kelas. Ada beberapa siswa-siswi yang pergi ke kantin sekolah, ada beberapa juga yang pergi ke perpustakaan dan ada yang ngobrol-ngobrol santai di taman dan depan kelas.   “Bro, murung aja dari tadi!” sapa Dayat penasaran. “Iya ni. Dari tadi ketemu di depan gerbang hingga ngumpul disini muka lu terlihat kusut gitu. Memangn
Read more

97. PUTUS

Seminggu sudah berlalu …   Seminggu sejak kembali masuk sekolah. dan sudah empat belas hari setelah kejadian waktu itu di warung mie ayam “Bunda”. Indah selalu menghindar dan terus menghindar ketika dia bertemu muka dengan Eguh di sekolah.   ‘Tak terasa sudah seminggu lebih sikapnya masih sama padaku. Semakin hari dia selalu menghindar saat kita bertemu. Padahal status kita masih pacaran. Tapi saat ini, nyatanya kita seperti dua orang yang tidak pernah saling kenal dan dekat. Apakah pintu maaf di hatimu sudah tertutup oleh kebencian? Hufttt …,’ gumam Eguh dalam hati.   Apa yang Eguh rasakan saat ini, hatinya dipenuhi kegalauan. Hari-harinya tidak lagi ceria, tak lagi merasakan keindahan cinta. Masalah yang diharapkan bisa cepat selesai, ternyata tak kunjung menemukan titik penyelesaiannya. Hingga pada akhirnya kegalauan membawa Eguh pada titik jenuh dan bosan.   ‘Mungkin besok a
Read more

98. PUTUS (BAGIAN 2)

Masih di Café “Putri Lembayung”, malam semakin larut suasana café semakin ramai oleh pengunjung yang berdatangan. Terlihat suasana yang berbeda di meja nomor 21, tempat Eguh dan Indah duduk. Suasana di meja nomer 21 terlihat hening.   ‘Bukan kata putus yang bikin aku sedih. Tapi kenapa aku bisa mencintai wanita sepertimu? Mengenalmu ternyata musibah tsunami yang menerjang hati. luka hati namun tak berdarah …,’ gumam Eguh dalam hati.   “Kalo sudah tidak ada yang mau diomongin lagi, aku mau balik dulu udah malam. Terima kasih ya buat semuanya,” kata Indah pamit, lalu berdiri dari kursinya. Eguh hanya diam membisu, tidak menjawab ucap pamit dari Indah. Indah yang melihat keadaan sang mantan segera melangkah pergi meninggalkan meja nomor 21. Namun sebelum pergi menjauh… “Tunggu!” teriak Eguh pelan memanggil. Indah yang mendengar panggilan dari Eguh menghentikan langkah kakinya dan berbalik menghadap ke arah sang
Read more

99. PART LIMA PULUH LIMA

Malam pun semakin larut dalam hening kesunyian, hanya suara merdu makhluk-makhluk malam menemani. Hati yang galau akibat putus cinta membawa luka namun tak berdarah. Kini diri yang fakir ini, hanya bisa berpasrah pada jalan takdir semesta. Berdamai hati ini dengan kesedihan, merasakan pilu yang mendalam. Hujan tangisnya hati tak bisa terbendung, hanya memberikan luka kegalauan di hati. Bukan sebuah kata putus yang aku tangisi, tapi jatuh cinta padamu yang aku sesali.   Tak ada lagi keindahan yang menyisakan cerita cinta kita. Kesedihan akibat kata putus menghadirkan mimpi horor ending percintaan. Sungguh tragis seorang fakir cinta yang hanya memiliki kesederhanaan. Tak punya kemewahan untuk dibanggakan sebagai bukti cinta.   ‘Aku tahu cinta yang aku berikan padamu hanya sebuah kesederhanan dari seorang fakir. Karena aku hanya ingin mencintaimu secara sederhana. Tapi kenyataan yang menyakitkan kamu berikan kepadaku. Aku yang hanya
Read more

100. MENCOBA MOVE ON

Dalam heningnya malam… Di kamar kost, terlihat Eguh terdiam dalam hening dan sunyi. dia memikirkan perubahan yang terjadi pada sang mantan. Dia seakan tak percaya dengan sikap sang mantan siang tadi di kantin sekolah. Situasi siang tadi di kantin sekolah, seakan telah membawa kembali kebahagiaan hati yang telah lama dinodai kegalauan. ‘Aku kira dia tidak mau lagi mengenal diri ini yang hanya seorang anak penjual mie ayam. Tetapi tadi siang tidak! Saat aku melihatnya di kantin sekolah, dia malah memanggil dan mengajakku untuk gabung satu meja dengannya. Huffttt …, sepertinya berteman dengannya adalah pilihan terbaik buat kebersamaan kita!’ gumam Eguh dalam hati. Karena suntuk di dalam kamar, Eguh mencoba untuk bersantai di teras depan kamarnya. Sambil bersandar ke pagar tembok tepian teras bangunan lantai dua, dia bisa menikmati indahnya cahaya rembulan dan kerlip bintang-bintan
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status