“Sudah kukatakan sejak awal bahwa Farrin memiliki kekeraskepalaan Margaret, dan kau tak mengindahkan hal itu. Kau malah mengorbankan adikmu, Van.”Sebuah suara mengagetkan Avan yang kini tengah merenung di kamar ibunya. Ia tak ingin tidur di kamarnya malam ini karena risih akan hiasan yang ada di sana. Biarlah! Besok saja para pelayan yang akan membersihkan hiasan itu dari sana.“Tenangkan saja hatiku, Mama. Jangan menyalahkan dulu. Aku kesini ingin menenangkan hatiku dari kejadian hari ini. Bukankah Mama adalah orang yang paling mengerti hatiku? Tolong, Ma. Sudah cukup aku yang disalahkan Farrin tadi, Mama jangan menambahinya. Aku sudah menyadari jika aku sangat bersalah.”“Aku mengagumi kecerdasanmu di perusahaan, Putraku. Namun, aku merutuki kebodohanmu tentang mengerti akan hati orang lain, termasuk pasanganmu. Kau memang lebih tua dari Vian, tetapi kau tidak lebih dewasa dalam urusan hati dan kontrol emosional. ”&
Last Updated : 2021-08-08 Read more