“Kamu akan baik-baik saja, Sayang,” ucap Enrico merengkuh jemari Lynea lalu menciumnya.“Aku merasa mual sekali, dunia rasanya berputar,” sahut Lynea lemas. Matanya sayu menatap.Mendengar ini, hati Enrico semakin tidak tenang. Ia tahu pihak rumah sakit sudah memasukkan obat-obatan dan tanda-tanda vital istrinya semua dalam keadaan normal. Akan tetapi, ia terus gelisah selama Lynea masih merasa sakit seperti ini.Suhu tubuh sudah kembali normal. Tidak sepanas saat di mobil tadi. Harusnya kondisi yang membaik ini dibarengi dengan kembalinya rasa nyaman. Ingin rasa hatinya mengobrak-abrik seisi ruangan UGD karena Lynea masih merasa tidak enak badanPintu ruangan terbuka, seorang dokter wanita yang masih muda belia memasuki ruangan dengan membawa selembar kertas di tangannya. Ia tersenyum dengan manis, menatap Lynea dan Enrico secara bergantian.“Ada apa kamu senyum-senyum? Istriku masih tidak enak badan! Aku robohkan rum
Terakhir Diperbarui : 2021-10-15 Baca selengkapnya