“Berapa kali kau makan dalam sehari, Alea? Tiga? Satu? Atau tidak sama sekali?” Setiap kali bertemu dengan Arza, wanita itu selalu menelan makanan dengan sangat lahap. Apa setelah Arza menghilang, selera makan Alea juga ikut lenyap?Alea masih setengah sadar ketika rentetan kekesalan Alec menyambut kesadarannya. Wajah Alec muncul di atas kepalanya, berdiri dengan wajah kaku dan sangat kesal.“Apa kau berniat membunuh anakku secara perlahan?”Alea bangkit terduduk, berharap Alec membantunya tapi pria itu hanya berdiri diam di samping ranjang dan masih terlihat marah. “Apa ... apa maksudmu, Alec?”“Kau kekurangan gizi, bagaimana kau bisa kekurangan gizi dengan berbagai macam hidangan tersedia untukmu di rumah ini hanya dengan jentikan tanganmu.”Kesadaran Alea kembali sepenuhnya. “Apa anakku baik-baik saja?”“Apa itu mengecewakanmu?” dengus Alec mengejek.Kata-kata
Terakhir Diperbarui : 2021-07-28 Baca selengkapnya