Beranda / Romansa / YOU ARE MY BRIDE / Bab 61 - Bab 70

Semua Bab YOU ARE MY BRIDE: Bab 61 - Bab 70

80 Bab

PENASARAN

Bayangan wajah Abira terus melintas di pikiran Zefanya.  Laki-laki itu kehilangan fokus ketika harus memeriksa beberapa dokumen yang diberikan ayah Charles.Zefa memilih istirahat sejenak.  Dia meraih piguran yang ada di atas meja.  Foto saat dia dan Ziona berada di Changi Water Fall.  “Wanita itu mengingatkan aku sama kamu, Zi.  Benar kah kamu sudah memiliki kekasih? Aku belum sanggub menerima kenyataan kalau memang iya.  Maaf karena aku menghindar.  Aku hanya perlu menyiapkan hati untuk menerima kenyataan.  Aku sangat merindukan kamu.” Zefa mengecup wajah Ziona yang ada di foto.  Bayangan tawa saat Ziona bersama dengan pria lain teringat kembali.“Memang sebaiknya seperti ini.  Aku harus menata hati dulu sebelum bertemu dengannya.” Zefanya menetapkan hati dan pikiran untuk fokus melanjutkan pekerjaannya.  Meski wajah Zio masih melayang-layang di benak Zefa, sebisa mungkin laki-laki itu aka
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-25
Baca selengkapnya

MENJADI BUKTI

Sesampai di Jakarta, Ziona tak sempat beristirahat di rumah.  Alana memintanya langsung datang ke rumah sakit.“Lex, kamu pulang dan istirahat saja.  Aku bisa ke rumah sakit sendirian,”ujar Ziona saat mobil hampir mencapai rumah sakit.  Ziona tahu jika asistennya tersebut juga lelah.  Banyak pekerjaan yang ditanggung oleh Alex.  Bahkan kurang waktu untuk bersantai.“Tidak apa-apa, Nona.  Saya akan menemani Anda ke rumah sakit.  Saya akan menunggu meskipun membutuhkan waktu yang lama.”  Jika sudah seperti itu, Ziona pun tidak bisa menolak. Alex bukan hanya sekadar asisten di kantor.  Pria itu banyak membantunya dalam hal urusan pribadi.Mobil masuk ke parkiran.  Ziona dan Alex melewati Lorong rumah sakit.  Menjajaki setiap ubin yang menyatu untuk mencapai ruang VVIP.  Tempat itu selalu dipakai oleh Abira setiap kali masuk rumah sakit.Saat tiba di depan pintu, dokter pria k
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-28
Baca selengkapnya

MENDADAK GOYAH

Zefanya melihat ponsel yang sejak tadi diletakkan di atas meja.  Dia berharap jika Ziona akan menghubungi dirinya.“Apa dia sudah menghapus nomor ponselku? Sejak tadi aku menunggu panggilannya tetapi nggak juga ada.  Apa yang harus aku lakukan sekarang.  Seharusnya aku meminta nomor barunya.” Zefa mendesah putus asa.  Sudah dua jam dia melihat layar ponsel.  Tidak ada pesan atau panggilan dari seseorang yang diharapkan.“Apa aku minta kepada Abira saja?” wajah saudara Ziona itu pun terlintas di pikiran Zefanya.  “Tapi alasan apa yang harus aku berikan padanya.  Perempuan itu pasti bertanya kenapa aku meminta nomor ponsel adiknya.  Apa yang harus aku lakukan sekarang? Tuhan, tolong berikan aku ide.  Aku nggak mau kehilangan jejak Ziona lagi.”Zefanya tidak menemukan jalan keluar juga.  Seharusnya dia tidak membiarkan Ziona lepas begitu saja.  Ingin mengalihkan perhatian, Ze
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-02
Baca selengkapnya

BERIKAN KAMI WAKTU

Ziona ragu akan keputusannya untuk mendatangi panti asuhan.  Dia menepuk-nepuk ujung pulpen ke atas meja sambil terus berpikir.  Jika belum sempat berjanji kepada pemilik panti asuhan, Ziona tidak akan sebingung ini.“Nona, semuanya sudah siap.” Alex yang baru masuk  memberi laporan.  Semua barang sudah ada di mobil box, siap untuk dikirimkan.Ziona menggantung tasnya di bahu.  Apa pun yang akan terjadi di sana, Ziona harus siap menghadapi.  Mungkin ini saatnya dia menjelaskan pada Zefa.  Enam tahun lalu tidak ada penyelesaian yang baik.  Mungkin itu penyebab kenapa dia dan Zefa sama-sama belum bisa berpindah ke lain hati.Sepanjang perjalanan Alex bisa melihat majikannya meremas jemari sambil melihat jalanan.  Ada kecemasan yang tidak bisa Ziona sembunyikan dari Alex.  Ingin bertanya Alex masih ragu.  Takut dianggab terlalu ikut campur masalah pribadi atasan.Ziona memegang kalung yang ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-04
Baca selengkapnya

PACARAN LAGI

Zefanya menautkan jemari di tangan Ziona.  Dia membawa wanitanya menjauhi pnati asuhan agar lebih leluasa untuk mengobrol.  Terus saja mereka berjalan sampai Ziona menoleh ke belakang.  Dia bisa melihat mobilnya semakin menjauh dari pemandangan.“Kita mau ke mana?” tanya Ziona panik.  Pikirannya sudah mulai was-was saat kaki terus melangkah tanpa tahu tempat tujuan.Ternyata ada sebuah taman yang tidak terlalu jauh dari panti asuhan.  Zefa ingin berbicara tanpa terganggu oleh siapa pun.“Duduklah!” titah Zefa saat mereka sudah ada di sebuah bangku kayu.  Tepat berada di bawah pohon.  Cocok sekali sebagai tempat berteduh di sore hari.  “Tunggu di sini! jangan pergi sebelum aku kembali!” Zefa yakin jika Ziona akan melakukan sesuai perkataannya.  Laki-laki itu berdiri.  Dia hafal jika tak jauh dari bangku tersebut ada seorang pedagang es krim yang suka mangkal menunggu pembeli men
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-07
Baca selengkapnya

PACAR TAMPANKU

Zefa mengembalikan Ziona kepada Alex.  Asisten itu sudah menunggu sejak tadi di dalam mobil.  Buru-buru Alex membuka pintu saat Zefa mengetuk kaca mobil.“Silakan masuk, Nona!” Alex mempersilakan Ziona setelah membuka pintu mobil. Ziona melihat wajah Zefa.  Masih sangat merindukan namun harus berpisah.  Sekali lagi wanita itu melingkarkan tangan di tubuh Zefa.  Rasanya belum puas bertemu sebentar kemudian langsung pergi.Zefa membalas pelukan Ziona sambil mata melirik pada Alex yang hanyut dalam pikirannya sendiri. “Mampirlah ke Z and Z.  Aku akan memasak martabak spesial untukmu.  Oh iya, hampir lupa! mana ponsel kamu?” Zefa melepas pelukan dan meminta benda pipih kepunyaan sang kekasih.  Dia ingin meninggalkan nomornya di sana.  Ziona pun paham maksudnya.  Dia mengeluarkan ponsel dari saku blazer dan memberikan pada Zefa.Tidak butuh lama untuk Zefa mengetik beberapa nomor b
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-10
Baca selengkapnya

RENCANA ALEX

Seperti biasa di pagi hari Ziona akan sarapan bersama orangtua dan kakaknya.  Abira terlihat lebih sehat dari sebelumnya.  “Morning, Papi, Mami, Kakak Abiraku sayang.” Ziona menyapa sebelum menarik kursi dan duduk di sana.“Kamu terlihat bersemangat sekali hari ini.  Apa ada kabar baik, Nak?” Alana mengisi piring Ziona dengan makanan.  Dia sudah mencoba mendekat pada putri bungsunya, namun sangat susah membangun chemistry lagi karena terlalu lama renggang.  Apalagi kebiasaan mengutamakan Abira masih melekat dalam diri Alana dan suaminya.“Aku memenangkan satu kontrak kerja sama lagi dengan klien,” balas Ziona.  Padahal alasan utamanya bukanlah itu.  Dia bahagia  dan bersemangat karena hatinya yang kosong terisi kembali.“Papi sudah yakin kalau kamu bisa melakukannya,” Mor juga ikut memuji.“Mi, hari ini aku mau membeli martabak dari Zefa.  Mami mau nitip?&rd
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-12
Baca selengkapnya

PEMBERONTAKAN ZIONA

Alex mengantar Ziona pulang ke rumah.  Sudah ada di depan gerbang namun Ziona tak kunjung turun juga.  Dia bahagia bercampur takut.  “Ada apa, Nona?” tanya Alex.  Tidak biasanya Ziona ragu keluar dari mobil. “Aku takut kejadian seperti dulu akan terjadi lagi, Lex.  Papa nggak suka sama Zefa.  Dia bisa melakukan banyak hal untuk memisahkan kami.” “Nggak usah terlalu dicemaskan seperti itu, Nona.  Selama enam tahun kalian menahan perasaan masing-masing.  Enam tahun sudah menjadi bukti kekuatan cinta kalian berdua.  Aku yakin akan ada jalan keluarnya.  Untuk sementara seperti ini dulu, tapi semua masalah pasti ada masa kadaluarsanya, Nona.  Jangan melarikan diri lagi.  Hadapi saja semuanya.  Dia orang baik, Nona Zi.  Suatu saat hati orangtua Anda pasti akan luluh.  Sudah saatnya Anda memikirkan kebahagiaan sendiri.”  “Semoga saja, Lex.” “Istirahat yang cukup, Nona.  Ngga
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-15
Baca selengkapnya

ZIONA KALUT

Ziona melemparkan ponsel ke jok belakang. Dia tidak akan mau tinggal di apartemen pilihan orangtuanya. Ziona berkeliling kota tanpa tahu tujuan. Jam terus berjalan dan sekarang sudah pukul sembilan malam.“Kenapa hidupku jadi seperti ini, Tuhan? kalau memang orangtuaku lebih berpihak kepada Abira, lalu untuk apa aku dilahirkan ke dunia ini?” Ziona memukul setir lalu dia menepikan mobil di tempat yang aman.Ziona melepas sabuk pengaman lalu dia mengambil ponsel yang sempat dilempar ke jok belakang. Dalam situasi seperti ini hanya satu orang yang bisa menenangkannya yakni sang kekasih, Zefanya. Ziona mengubungi Zefanya dan panggilannya langsung tersambung. “Selamat malam, sayang. Kamu belum tidur?” tanya Zefanya dari kamarnya. Dia beranggapan jika Ziona sedang istirahat di ranjangnya yang empuk. Kencan sederhana mereka masih melekat dalam benak Zefanya. Dia ingin mengulangi hal itu lagi.Tangisan menjadi jawaban dari Ziona. Dia bingung cara menjelaskan kepada Zefanya. Sikap
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-24
Baca selengkapnya

NGGAK PERNAH BAHAGIA

Karena Ziona belum siap ke panti asuhan, akhirnya Zefanya menyewa sebuah kamar untuk mereka. Di dalam kamar dia mendudukkan Ziona di tepi ranjang. “Apa yang terjadi? Kenapa kamu kabur dari rumah?” tanya Zefanya dengan lembut sambil menyeka sisa air mata di wajah kekasihnya.“Aku nggak punya keluarga, Zef. Mereka nggak pernah menyayangiku dan aku hanya pelengkap saja di rumah. Ada atau nggak ada aku di rumah, itu akan sama saja. Mereka selalu mengutamakan Abira dan akan selamanya seperti itu.”Zefanya memeluk Ziona dan menenangkan wanita itu. “Tenangkan dirimu. Semuanya akan baik-baik saja, sayang.”Ziona melepaskan dirinya dari pelukan Zefanya. “Nggak ada yang baik-baik saja, Zef. Abira suka sama kamu dan dia meminta papi untuk merestui kalian. Kamu tahu? papi bahkan bilang kalau aku bisa memilih pria mana pun karena Abira jatuh cinta pada pria yang tidak memiliki apa-apa. Itu sangat menyakitkan, Zef. Selama ini mereka menentang hubungan kita, tapi tiba-tiba mereka memberi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-11
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status