Seperti biasa di pagi hari Ziona akan sarapan bersama orangtua dan kakaknya. Abira terlihat lebih sehat dari sebelumnya. “Morning, Papi, Mami, Kakak Abiraku sayang.” Ziona menyapa sebelum menarik kursi dan duduk di sana.“Kamu terlihat bersemangat sekali hari ini. Apa ada kabar baik, Nak?” Alana mengisi piring Ziona dengan makanan. Dia sudah mencoba mendekat pada putri bungsunya, namun sangat susah membangun chemistry lagi karena terlalu lama renggang. Apalagi kebiasaan mengutamakan Abira masih melekat dalam diri Alana dan suaminya.“Aku memenangkan satu kontrak kerja sama lagi dengan klien,” balas Ziona. Padahal alasan utamanya bukanlah itu. Dia bahagia dan bersemangat karena hatinya yang kosong terisi kembali.“Papi sudah yakin kalau kamu bisa melakukannya,” Mor juga ikut memuji.“Mi, hari ini aku mau membeli martabak dari Zefa. Mami mau nitip?&rd
Terakhir Diperbarui : 2022-03-12 Baca selengkapnya