"Udah, itu takutnya infeksi loh." Rendra memapah Tya masuk ke dalam klinik. Bola mata Tya seakan ingin keluar dari tempatnya, terkejut akan sentuhan Rendra pada dirinya. Namun, Tya hanya bisa berguman dalam hati, "Lebai banget seh." "Dah, ah... sudah twrlanjur ke sini, jadi sekalian diobati," lanjut guman Tya dalam hati. Tya pun mulai diobati disalah satu ruangan perawatan, karena luka yang diderita Tya hanya luka ringan, sehingga setelah selesai pengobatan dapat langsung pulang. Namun, sebelumnya Rendra menebus resep yang diterimanya dari dokter dan menebusnya di aoptik klinik tersebut. "Berapa tadi total biayanya?" "Mau apa emang? mau ganti?" Tya hanya manyun, dan memutar kedua bola matanya. Renda yang melihat tingkah Tya seperti itu tersenyum dan mencubit lembut hidung Tya. "Udan, jangan cemberut. Tambah manis tau, aku bisa diabetes hahahaa," Tya menjawab dengan balasan memukul pundak Rendra beberapa kali, pada akhirnya Rendra menangkis dan memegang tangan Tya. Kedua pasang
Read more