Cia merengut. Bukan karena melihat wajah datar Elgan, tapi karena kehadiran pria itu yang tiba-tiba membuatnya terkejut. Untung saja ia tidak punya riwayat penyakit jantung. Kalau tidak, Elgan mungkin akan menduda saat ini juga. Ck! Oh, tidak! Cia tidak akan rela. Ia tidak mau mati muda dan membiarkan Elgan mencari penggantinya. Demi Tuhan! Ia tidak ingin hal itu terjadi. "Kenapa kalian membiarkan istriku memasak?! Aku kan sudah meminta kalian untuk mengawasinya dan tidak mendekati dapur!" Elgan mengintimidasi Santi dan Ratih yang berdiri kaku di tempat mereka. Kedua wanita itu menunduk takut menatap ujung kaki mereka yang mungkin lebih menarik dibandingkan melihat wajah menyeramkan Elgan. "Maaf, Tuan," ujar Ratih pelan. Suaranya hampir tidak terdengar."Elgan, kamu jangan salahkan mereka. Tadi, mereka juga udah ngelarang aku biar gak masuk dapur. Cuma aku nya aja yang ngelawan. Aku bener-bener lagi pengen masakin sarapan buat kamu. Kamu jangan
Baca selengkapnya