Beranda / Romansa / Oh, My Grim / Bab 151 - Bab 160

Semua Bab Oh, My Grim: Bab 151 - Bab 160

164 Bab

Chloe yang Menggemaskan

Setelahnya, yang bisa Chloe lakukan hanyalah tersenyum sepanjang waktu berlalu. Memperhatikan Juan yang tengah sibuk membuatkan sarapan untuknya. Seorang lelaki justru menyiapkan sarapan untuk perempuannya? Rasa-rasanya tidak ada yang salah. Dan, entah kenapa menyebut dirinya sendiri sebagai perempuan Juan … masih terasa janggal. Tidak bisa membuat Chloe berhenti tersenyum."Oke," cetus Juan selagi mencuci tangannya di wastafel. Setelah itu mengambil dua buah piring yang ada di dekatnya, lalu berjalan mengarah ke meja bar. Tempat Chloe menunggu. "Silakan dicoba."Chloe memandangi setumpuk pancake di atas piring. Setumpuk pancake yang dilumuri selai stroberi dan satu scoop es krim rasa vanila. "Bukan sandwich lagi?" ta
Baca selengkapnya

Alex Si Pencari Masalah

"Siapa yang datang pagi hari begini?" tanya Chloe sembari mengecek jam dinding yang tergantung di salah satu tembok ruang tamu. Jarum panjang jam baru menunjukkan pukul delapan pagi.Juan mendesah. Masih memandangi pintu. "Siapa lagi yang tau apartemen saya?""Raline?" tebak Chloe.Sigap Juan menoleh. "Serius kamu berpikir begitu?" Kedua bahu Chloe terangkat. Merespons pertanyaan Juan hanya dengan satu gerakan. Juan kembali tersenyum tipis. "Ngga, Chloe. Ngga ada yang tau apartemen saya selain kamu dan Alex."Juan pun menghampiri pintu untuk menyambut tamunya dengan setengah hati. Akan tetapi, mengingat peran besar Alex dalam perbaikan hubungan dirinya dan Chloe, tampaknya beberapa hari ini Juan akan mencoba berperilaku lebih baik pada sang aktor. 
Baca selengkapnya

Masuk Di Kehidupan Juan

Chloe, Juan, dan Alex keluar dari apartemen setelah Chloe selesai diobati. Memilih langsung pergi dikarenakan Chloe merasa kasihan dengan Grace yang begitu mengkhawatirkan keadaannya. "Wah, cara parkir lo benar-benar jelek, Ju," komentar Alex sambil lidahnya mengeluarkan bunyi ckck saat melihat bagaimana mobil Juan terparkir di dalam basement. Dua lahan parkir yang sebenarnya bisa digunakan untuk dua mobil, kini hanya untuk satu mobil Juan saja, sebab mobilnya terparkir menyerong hingga mengambil lahan parkir di sebelahnya."Maklum. Gue buru-buru tadi malam," jelas Juan melirik sekilas pada Chloe. "Iya deh, untung otak lo jalan," cel
Baca selengkapnya

Mau Kiamat, Kah?

"Lalu bagaimana rasa sakit yang suka muncul di dada kanan kamu?" tanya Juan saat tiba-tiba teringat dengan satu hal tersebut."Oh … udah ngga muncul-muncul lagi," balas Chloe sembari menyentuh bagian yang dimaksud. "Aku memang belum pernah ditembak, tapi tau kalau rasanya sebegitu sakit, kelihatannya jangan sampai aku mengalami itu."Juan memandang kosong ke depan. Bayangan masa lalunya mendadak muncul menggerayangi."Saya pastikan hal itu ngga akan terjadi lagi.""Tapi Dokter Andrew ….""Dokter Andrew?" tanya Juan merasa janggal. Tidak pernah tahu tentang nama itu sebelumnya.Chloe menundukkan pandangan. Kuku jarinya mulai beradu di atas pangkuan.
Baca selengkapnya

Enyahlah

"OH, MY GOD! SERIUS LO?"Spontan Chloe menyumpal mulut Grace dengan telapak tangannya. Menyebabkan Grace hampir terjengkang ke belakang. Usai Chloe menceritakan apa yang terjadi padanya dan Juan—dan tentunya menyensor terlebih dahulu kisah-kisah yang melibatkan iblis—reaksi Grace langsung tidak terkontrol."Bisa ngga sih ngomongnya santai aja?" sahut Chloe seraya melepas tangannya, lalu kembali duduk di atas karpet di lantai kamar."Ngga bisa! Soalnya … oh, God! Gue masih ngga percaya ini," gumam Grace memegangi kepala. "Jadi kalian berdua beneran udah … ah, sial, gue … gue seneng banget!" cetus Grace melempar dirinya ke arah Chloe dan memeluknya erat.
Baca selengkapnya

Perkara Aturan

Setelah satu hari izin tidak menghadiri kuliah dikarenakan kondisi yang masih belum memungkinkan, akhirnya hari yang tidak ditunggu-tunggu Chloe pun tiba.Di sepanjang perjalanan dari lobi gedung jurusan hingga ke lantai ruang kuliah, tak henti-hentinya bisikan, gumaman, serta sorot mata tajam mengiringi langkah Chloe. Grace yang ikut berjalan di sebelahnya pun sampai menengok ke kanan juga ke kiri untuk paling tidak memberi isyarat pada para penggosip agar menghentikan kegiatan tidak penting mereka. Tampaknya, berita terkait hubungan sahabatnya dengan sang dosen benar-benar sudah tersebar dengan begitu cepat ke seantero Seirios.“Ya udah sih. Udah ngga bakal dilirik sama Pak Juan, terus bisa apa? Mereka mau apa?” gerutu Grace saat berada di dalam lift. Chloe yang dihadapi dengan situasi semacam itu, Grace-lah yang geram.
Baca selengkapnya

Terjadi Juga

Berpikir bahwa semua ini telah selesai? Tentu saja belum.Di saat cerita-cerita dalam film yang penuh drama seperti ini kebanyakan berakhir dengan bahagia, cerita dalam hubungan Chloe dan Juan ini justru rasa-rasanya tidak ingin ada kebahagiaan. Sebab sekalinya kebahagiaan itu datang, kesedihan akan dengan cepat mengambil alih. Bagaimana tidak? Di saat Chloe bahagia, Juan justru menghilang darinya. Bahkan dengan terpaksa diam-diam Juan berharap jangan pernah Chloe mengungkapkan kebahagiaannya. Setelah mengetahui kenyataan bahwa sang iblis telah menerima hukuman akibat tindakannya, Chloe akhirnya kembali menjalani hari-harinya seperti biasa. Melihatnya kembali ceria sepanjang waktu—hingga lewat beberapa hari, beberapa minggu, beberapa bulan—memberikan kebahagiaan tersendiri untuk Juan."Paling nanti
Baca selengkapnya

Jalani Apa Adanya

Sejak saat itu, Chloe merasa bahwa hidupnya telah benar-benar berubah. Memiliki Juan tentunya merupakan satu dari sekian banyak hal mustahil, yang justru membuat Chloe merasakan bahwa sebenarnya tidak ada hal yang mustahil. Tidak peduli orang-orang membicarakan hubungannya seperti apa, yang terpenting dirinya dan Juan menjalani atas dasar suka sama suka. Bahkan lebih dari itu. Tidak ada paksaan dan tidak ada setting-an.“Chloe, bagaimana kalau saya tiba-tiba menghilang?”Dari posisi kepala bersandar di kursi mobil, Chloe sontak menoleh. Kepalanya bergulir dari pemandangan laut—di kala malam hari yang ada di sampingnya—kemudian ke arah Juan.“Apa maksudnya Pak Juan tanya begitu?” tanya Chloe. &ld
Baca selengkapnya

Kebahagiaan Chloe

Pak Juan : Chloe, saya ada penjemputan. Sepertinya kamu harus makan siang sendiri hari ini.Tidak boleh mengeluh, pikir Chloe. Menjemput arwah adalah tugas utama Juan, Chloe tidak bisa melarangnya. Lagi pula, apa bisa Chloe yang merupakan seorang manusia ini melarang malaikat maut menjemput arwahnya? Sekilas sempat terpikirkan juga oleh Chloe bagaimana jika malaikat maut tidak datang untuk menjemput arwahnya? Apa malaikat maut tersebut akan dihukum? Hukuman macam apa yang bisa diterima malaikat maut? Chloe bersama dengan beberapa mahasiswa lainnya menyudahi agenda pertemuan dengan dosen pembimbing akademik sebelum memasuki semester baru. Menerima wejangan dari sang dosen untuk mengambil mata kuliah yang diajar oleh dosen selain Juan, seperti yang pernah Juan katakan. Namun, tidak ja
Baca selengkapnya

Hukuman untuk Juan

Juan melangkah santai melewati pintu Gedung Malaikat Maut usai mengantarkan satu arwah di siang hari yang terik. Berjalan melenggang tanpa tau apa yang terjadi. Bahkan beberapa pasang mata yang memperhatikannya di lobi gedung pun tidak cukup membuatnya terusik. Tak jauh di depannya, Alex berjalan menghampiri. Bola matanya bergulir memandangi Juan dari ujung kepala hingga ujung kaki. "Kenapa?" tanya Juan tak paham. "Jangan ikut-ikutan yang lain. Lihat gue kayak lihat siapa aja," cetusnya.Alex menatap dengan tatapan kosong. "Ju …," panggilnya. "Lo … ada yang cari lo."Juan mengernyit. "Siapa?"Tiba-tiba saja dua sosok berjubah dan bertudung hitam yan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
121314151617
DMCA.com Protection Status