Semua Bab Gairah Cinta Berselimut Takdir: Bab 171 - Bab 180

194 Bab

Bab 169 Puzzle 82

Bella berjalan-jalan sore di taman istana ditemani dengan Emma yang berjalan di belakang seperti biasa. Gadis itu menghirup napas dalam-dalam, merasakan udara segar yang menguar di taman bunga mawar yang ada di paviliun istana timur. Saat ini adalah pertama kali Bella keluar kamar sejak beberapa hari gadis itu hanya mengurung diri dan bersembunyi di balik selimut tebal tempat tidurnya.Menoleh ke belakang, Bella melihat Emma yang tampak kelelahan. Kantung mata gadis mungil itu bahkan terlihat cembung seperti sering begadang. Sebab, beberapa hari ini Emma memang tidur malam hanya sebentar untuk menyelesaikan novel terlarang yang dipinjam oleh Bella."Sepertinya meminum secangkir teh sambil duduk-duduk santai di sore yang cerah ini akan menyenangkan." Bella menoleh ke belakang sembari mengulas senyum."Baik, saya akan menyiapkannya untuk Anda."Bella menggeleng, "Tidak hanya untukku, tetapi untukmu juga, Emma. Ugh! Minum teh sendirian sangat membosankan. Ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-04
Baca selengkapnya

Bab 170 Puzzle 83

Pangeran Stefan, Bella, dan Emma duduk di bangku taman paviliun barat. Mereka menikmati teh bersama dengan Pangeran Stefan yang kini sedang menjadi pembicara. Sedangkan Bella dan Emma mendengarkan dengan seksama."Apakah mereka memang tidak akur?" Bella bertanya sembari menatap lekat wajah Pangeran Stefan.Pangeran Stefan memperlihatkan seraut wajah tenang, "Emm ... hubungan antara Pangeran Glenrhys dan Ratu Cecilia memang sedikit bermasalah."Bella mengangguk-angguk tidak jelas, "Apakah mereka memiliki masalah?""Tentu saja, Lady." Pangeran Stefan menjawab dengan santai."Masalah apa itu?" Bella terlihat penasaran tingkat tinggi."Untuk itu, lebih baik kau tanyakan langsung padanya. Bukankah kau adalah kekasihnya?" Pangeran Stefan tersenyum simpul sembari mengedipkan sebelah mata, menggoda Bella.Ya, Pangeran Glenrhys memang memiliki masalah rumit dengan Ratu. Mereka berdua sangat jarang berbicara. Tentu saja itu semua karena sebuah
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-05
Baca selengkapnya

Bab 171 Puzzle 84

Tiba-tiba Bella melihat sosok siluet yang mirip dengan Pangeran Glenrhys. Sosok itu menarik sudut bibirnya dan menghasilkan sebuah senyuman tipis yang indah di wajah tampan pria tersebut. Bella yang memasang wajah datar sembari memandanginya hanya bergumam rendah, "Senyuman itu sangat cocok di wajahnya. Tapi sayang, dia selalu saja memasang wajah dingin dan datar." Bella terkekeh kecil.Perlahan, jemari lentik gadis cantik bersurai cokelat itu terulur dan menyentuh alis mata sosok pria tersebut. Jemarinya mengusap alis hitam tebal itu dengan gerakan lembut. Tak hanya sampai di situ, jemari itu turun dan menyapu tulang hidungnya yang mancung. Masih belum puas, jemari itu kemudian turun lagi dan menyentuh bibir cerah kemerahan sosok pria tersebut dengan gerakan sensual.Namun, kembali sudut bibir itu tertarik ke atas dan melengkung indah kala jemari lentik Bella masih berada di bibir tersebut. Tubuh Bella seketika mematung. Manik mata cokelatnya membeliak lebar. Tubuhnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-06
Baca selengkapnya

Bab 172 Puzzle 85

Sebuah kereta kuda berhenti tepat di halaman mansion Duke Marthin. Seorang pria paruh baya berambut hitam panjang turun dari kereta kuda dan menapakkan sepatu hitamnya yang mengkilap di permukaan paving halaman.Mengedarkan pandangan, pria itu berjalan dengan sebuah tongkat kayu kecil di sebelah tangan. Topi fedora panjang juga menempel di pucuk kepala rambut hitamnya yang panjang. Penampilan pria itu tidak terlihat seperti rakyat biasa dan bisa dibilang seperti pria bangsawan.Setelah masuk di aula mansion, beberapa pelayan yang melihat kedatangannya sontak membungkuk dengan sopan. Namun, tidak dengan seorang wanita berambut pirang kemerahan yang terduduk di sofa beludru dengan raut wajah muram. Wanita itu adalah Marimar yang seketika berdiri tanpa minat dan mempersembahkan wajah datar."Bukankah aku sudah membalas suratmu dan berkata tidak ingin bertemu dengan siapapun, Tuan Pollux?" desis Marimar menyebut nama Pollux.Ya, pria itu bernama Pollux. Salah
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-07
Baca selengkapnya

Bab 173 Puzzle 86

Seorang pelayan mengucurkan teh chamomile dari teko ke dalam cangkir putih bermotif bunga di hadapan Bella. Kini, gadis bersurai cokelat itu sedang berada di taman istana bagian barat bersama Ratu yang duduk di hadapannya. Ya, Ratu Cecilia mengundang Bella untuk minum teh bersama. "Aku ingin mengucapkan selamat atas kemenanganmu dalam misi pelatihan, Lady. Kudengar kau memberikan tekhnologi baru untuk mengubah air menjadi bersih. Kurasa kau memang berbakat dan pantas menjadi seorang Ratu masa depan." Ratu Cecilia berujar dengan senyuman teduh yang tiada henti menghiasi wajah cantiknya.  Bella mengangguk dengan sopan, "Terima kasih banyak, Your Majesty." Ratu Cecilia tersenyum dengan fokus mata tertuju pada bunga-bunga indah yang ada di taman, "Kudengar kau juga cukup dekat dengan Pangeran Glenrhys. Bahkan, dia bersedia memperlihatkan jati dirinya di hadapan semua orang juga berkat dirimu." Ratu beralih dan menatap pada Bella, "Kau sungguh beruntung, Lady
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-07
Baca selengkapnya

Bab 174 Puzzle 87

Bella memacu kuda berwarna cokelat tua pemberian Pangeran Glenrhys menyusuri hutan belantara. Dengan jubah berwarna hijau botol, gadis bersurai cokelat itu menyusuri hutan untuk menuju perbatasan bersama Emma yang juga memakai jubah dan duduk di pelana bagian belakangnya. Setelah sampai di perbatasan, Bella turun dari kuda dan disusul oleh Emma yang juga berjalan tepat di sebelahnya. Mereka membuka penutup kepala jubah dan mulai mengedarkan pandangan. Dua gadis itu melihat beberapa prajurit yang sedang berlatih pedang di depan sebuah bangunan klasik yang merupakan markas untuk perang.  Namun, bola mata cokelat Bella berhenti pada seorang pria yang sedang duduk santai di sebuah kursi kayu sembari melipat sebelah kaki dan kedua tangan di depan dada. Pria itu mengawasi para prajurit yang tengah berlatih pedang di padang rumput yang luas. Tentu saja dia adalah Pangeran Glenrhys.  Bella seketika menukikkan sebelah alis kala melihat sosok yang memasang wa
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-08
Baca selengkapnya

Bab 175 Puzzle 88

Pangeran Glenrhys menyesap segelas wine di dalam tenda berwarna merah maroon yang berukuran cukup besar. Gerrald berdiri tegap dengan kepala menunduk di hadapan sang pangeran dengan tubuh sedikit gemetar. Pria berambut cokelat itu dapat merasakan hawa dingin yang menyeruak dan membuat bulu romanya bergidik ngeri."Apakah kau sudah mengirimkan obat dari dokter terbaik di benua yang sebelumnya kita cari?"Gerald mengangguk, "Sudah, My Lord. Saya sudah menitipkannya pada Dokter Istana kepercayaan Ratu."Pangeran Glenrhys menggeram rendah, "Lalu mengapa dia masih belum juga sembuh? Apakah kau sudah memastikan dia telah meminumnya?"Tampak guratan keraguan di wajah Gerrald. Tangannya yang dilipat ke belakang masih gemetar ketakutan. "Saya hanya bisa memastikan Dokter itu telah memberikannya pada Ratu saja, My Lord." Gerrald mencicit dengan suara hampir tertelan, "Dan untuk Ratu yang meminumnya atau tidak, saya tidak mengetahuinya."Rahang Pangeran Glenr
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-09
Baca selengkapnya

Bab 176 Puzzle 89

Keesokan paginya. Bella mendengar suara kicauan burung yang sedang mencari remahan makanan di permukaan tanah yang ada di dapur halaman terbuka sebelah markas. Letak markas yang dikelilingi oleh hutan belantara membuat hewan-hewan kecil seperti burung, marmut, dan hewan menggemaskan lainnya dengan senang hati datang berkunjung. Kini, Bella yang tengah berada di dapur halaman terbuka juga dapat mendengar suara kapak yang beradu dengan balok kayu yang berdesing di telinga. Gadis itu segera mengalihkan pandangan pada seorang prajurit berambut hitam legam yang sedang mengayunkan kapak untuk membelah kayu di permukaan pohon yang usai ditebang.  Bella pun berjalan melewati prajurit itu dari belakang hingga keberadaannya tidak diketahui. Netra gadis itu kemudian mengedar mencari keberadaan Margareth. Tak lama, netra cokelat itu melihat sosok seorang wanita paruh baya bertubuh tambun dan berambut putih penuh uban yang digelung cepol. Dengan celemek putih di bagian depan
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-09
Baca selengkapnya

Pengumuman

Hallo pembaca GCBT yang terkasih. Adakah yang tetap mengikuti cerita Bella dan sudah sampai di sini? Sepertinya tidak ada ya šŸ˜‚ Sebenarnya, penulis ingin berbagi giveaway untuk pembaca setia. Namun, penulis juga takut jika tidak ada yang membaca cerita ini (nangis di pojokan wkwk)    Novel ini akan berakhir sekitar lebih 200.000 kata (kalian bisa melihat di sampul bagian depan) Dan kini, sudah 190.000-an kata yang sudah penulis torehkan di cerita ini. Ya, novel ini sudah berada di penghujung cerita.   Dan untuk giveaway, maukah kaliah menorehkan beberapa kata untuk penulis tentang kesan-kesan ketika membaca novel Gairah Cinta Berselimut Takdir? Ya, hanya itu. Kalian bisa menulisnya di ulasan depan dan taburkan bintang penuh šŸ‘Œ    Pemenangnya akan diumumkan kembali melalui pengumuman selanjutnya saat cerita ini berakhir. Dan untuk hadiahnya, beberapa orang terpilih akan mendapat kiriman sesuatu yang bers
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-10
Baca selengkapnya

Bab 177 Puzzle 90

Albert dan Margareth semakin mengerutkan kening kala mendengar cetusan dari Bella. Mereka tidak yakin jika kacang aneh itu akan menjadi minuman yang lezat. Sementara melihat Bella yang begitu bersemangat, keduanya pun mengangguk pasrah dan menuruti apa yang dikatakan sang tuan putri. "Jika begitu saya akan menghancurkannya dan melarutkannya dengan air." Margareth berujar dan segera membalik tubuh untuk mengambil alat tumbuk.Bella setengah berteriak untuk menghentikan langkah wanita berambut putih penuh uban tersebut, "Tunggu! Tidak semudah itu, Margareth."Ekspresi kebingungan kembali terbit di wajah Margareth, "Jadi? Apa yang harus kita lakukan, Lady?""Banyak tahapan yang harus kita lakukan. Apakah sup daging rusa untuk makan siang para prajurit dan Pangeran sudah siap?"Margareth mengangguk, "Sudah, Lady. Tinggal menunggu siang tiba dan membagikannya.""Bagus! Sekarang, mari kita mulai tahapannya!" Bella berujar dengan penuh semang
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-10
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
151617181920
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status