Semua Bab Gairah Cinta Berselimut Takdir: Bab 161 - Bab 170

194 Bab

Bab 159 Puzzle 72

Bella terkesiap kala seorang pria berpakaian khas Pangeran tiba-tiba mengurung tubuhnya dan menabrakkan punggungnya hingga bersandar di rak buku. Netra cokelat gadis itu membeliak dan tertuju pada sosok pria itu yang begitu dominan mengurung tubuhnya dalam dadanya yang bidang. Siapa lagi yang berani melakukan hal itu jika bukan Pangeran Glenrhys? "Apakah kau masih akan membacanya, Milady?" Seringai tipis terbit di bibir sang pangeran. Bella yang memeluk buku terlarang di dalam dekapannya sontak kembali terkesiap dan seketika menyembunyikan buku itu di belakang tubuhnya. "Me-membaca apa maksud Anda, My Lord? Sa-saya hanya sedang berjalan-jalan." Bella membuang wajahnya ke samping sembari berkilah dan melakukan kegemaran, yaitu bersandiwara. Tentu saja akan sangat memalukan jika Pangeran tahu Bella yang diam-diam membaca buku terlarang. Pangeran Glenrhys terkekeh kecil. Dengan sebelah tangan yang bersandar pada rak buku untuk mengunci tubuh Bella, Pangeran itu
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-29
Baca selengkapnya

Bab 160 Puzzle 73

Tiba-tiba terdengar suara beberapa pasang sepatu hak tinggi yang tengah beradu dengan kerasnya lantai marmer Perpustakaan Goldeno. Mereka adalah dua orang putri bangsawan yang baru saja mendapat izin dari Ratu untuk memasuki perpustakaan tersebut. "Hey! Apa kau telah mendengarnya, Lucia? Wujud asli dari Pangeran Neraka."Seorang gadis bangsawan Marquez bernama Lucia mengangguk pelan sembari mengedarkan pandangan mencari di mana lorong rak buku yang ia cari, "Ayolah! Siapa yang belum mendengar tentang hal itu, Gloria? Bahkan berita itu telah tersebar di kalangan penduduk biasa. Wujud dari Pangeran Neraka tidak sesuai dengan rumor yang selama ini beredar. Kudengar dia sangat tampan. Bahkan, ada yang mengatakan jika ketampanannya melebihi dua Pangeran yang telah menjadi idola sebagian besar wanita di penjuru Aldovia."Gloria seketika merona, "Ouh ... aku masih tidak percaya bagaimana mungkin ada yang mampu menandingi ketampanan dua Pangeran itu? Aku benar-ben
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-29
Baca selengkapnya

Bab 161 Puzzle 74

Emma yang baru saja keluar dari Perpustakaan Goldeno berlari kecil untuk menuju paviliun kamar Bella yang berada di istana bagian timur. Gadis itu terburu-buru menuju kamar pelayan di paviliun tersebut untuk mengambil beberapa ramuan pereda nyeri yang ia simpan. Gadis itu terus berlari melewati taman istana kekaisaran sembari menahan rasa nyeri dismenorea di perutnya.Brukh!Emma tanpa sengaja menabrak seseorang kala masih berada di taman. Gadis mungil itu sontak jatuh terduduk seraya mengaduh kesakitan. "Ma-maaf! Maafkan saya! Saya sungguh tidak sengaja." Mengangkat kepala, Emma melihat seseorang wanita bangsawan yang sedang berkacak pinggang di hadapan. Dengan rambut panjang bergelombang berwarna hitam legam, wanita itu tengah melayangkan tatapan tajam. Dia adalah Esmeralda, selir terakhir Kaisar Louis."Apa kau tidak menggunakan mata ketika sedang berjalan?" Esmeralda berdesis sengit, "Dasar pelayan bodoh!"'Haish! Jika aku berjalan menggu
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-29
Baca selengkapnya

Bab 162 Puzzle 75

Di dalam sebuah kamar yang terdapat beberapa dipan kecil untuk para pelayan, Pangeran Stefan merebahkan tubuh Emma pada salah satu dipan berukuran kecil tersebut. Beberapa dari pelayan istana yang melihat sontak terkesiap sekaligus tertegun kala mendapati seorang Pangeran yang menginjakkan kaki di kamar mereka dan menggendong salah satu pelayan seperti mereka.Seorang kepala pelayan bernama Charlotte menunduk sopan, "Anda bisa meninggalkannya, Pangeran. Kami akan mengurusnya."Pangeran Stefan mengernyit, "Benarkah dia tidak apa-apa? Bagaimana jika dia mati?" Sebuah pertanyaan konyol yang keluar dari mulut Pangeran Stefan membuat beberapa pelayan yang berada di kamar tanpa sengaja mengulum tawa.Namun, tidak dengan Charlotte yang hanya menunjukkan seraut wajah datar. Sifat tegas kepala pelayan istana itu memang terkenal begitu kaku, "Dia tidak akan mati, Pangeran. Kami akan mengurusnya. Tidak seharusnya Anda berada di tempat kotor seperti ini."Pangeran St
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-30
Baca selengkapnya

Bab 163 Puzzle 76

Keesokan harinya. Emma sudah lebih baik dari sebelumnya dan mulai melakukan tugas sebagai pelayan yaitu melayani Bella. Kini, gadis mungil itu sedang memilih gaun indah yang akan dikenakan sang tuan putri. Namun, ada yang berbeda dari pelayan tersebut. Binar wajah Emma lebih cerah dan berseri dari biasanya. Bahkan, tidak jarang gadis itu mengulum senyum sendiri sembari melamun.Tidak hanya itu, Emma juga tidak sadar jika kini terdapat seorang wanita yang tengah berdiri tidak jauh darinya. Dengan kain satin tipis berwarna putih tulang yang membalut tubuhnya yang indah, Bella melipat kedua tangan di depan dada sembari melihat gerak-gerik Emma yang tampak sedikit aneh, tak seperti biasanya."Ehem!" Bella sengaja berdeham.Emma seketika tersadar dari lamunan dan sontak mengalihkan pandangan pada Bella. "Ah! Anda sudah selesai mandi, Lady.""Bukankah sudah dari tadi?" Bella memasang wajah datar. Pasalnya, Emma sendiri yang membantunya berendam. Bagaimana ia bi
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-30
Baca selengkapnya

Bab 164 Puzzle 77

Suara tapak kuda kini sedang menggaung di penjuru hutan belantara. Bella tengah memacu kuda berwarna cokelat tua pemberian Pangeran Glenrhys. Dengan jubah berwarna hijau botol yang terbalut di tubuhnya, Bella menghentakkan tali kekang kuda dengan wajah berbinar cerah. Pasalnya, gadis berambut cokelat hazel itu akan bertemu dengan ibunya di kediaman Duke Marthin. Rasa rindunya telah membuncah dan ia begitu ingin melampiaskan kerinduan itu pada sang ibu. Lalu, di mana Emma? Mengapa ia tidak membuntuti Bella seperti biasa? Pelayan mungil itu masih sibuk dengan buku terlarang yang kini ia baca di kamar sang tuan putri. Sementara tuan putri itu sendiri juga sedang ingin berkuda seorang diri.Dan, di mana Pangeran Glenrhys berada? Mengapa ia juga tidak bersama Bella? Sayangnya, Pangeran itu harus mengurusi dan membicarakan strategi persiapan perang di wilayah perbatasan. Ya, tugasnya sebagai pemimpin pasukan perang memang membuatnya cukup sibuk. Namun, Bella sama sekal
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-30
Baca selengkapnya

Bab 165 Puzzle 78

Bella berjalan bersama Duke Marthin di taman bunga mawar. Seorang pria paruh baya yang masih terlihat tampan itu sejak tadi hanya bergeming dan memandangi bunga-bunga yang berada di taman kediamannya. Sesungguhnya, pria itu juga begitu merindukan Bella dan memiliki banyak pertanyaan yang bersarang di otak tentang keadaan putrinya tersebut. Namun, semua itu hanya tersimpan rapi di dalam otaknya dan sangat sulit untuk diungkapkan."Apakah kabar Ayah baik-baik saja?" Bella mencetus keheningan saat berjalan di samping Duke Marthin.Duke Martin mengangguk tidak jelas, "Ya, aku baik-baik saja, Bella. Bagaimana denganmu? Ayah telah mendengar banyak hal tentangmu saat kau melakukan misi di desa terpencil itu. Dan, untuk Aurora ... Ayah benar-benar tidak menyangka dia akan melakukan hal itu."Bella menarik sudut bibirnya, tersenyum tipis, "Semuanya sudah berlalu. Lagi pula, dia juga akan segera mendapat hukuman."Duke Marthin kembali bergeming. Sedikit guratan kes
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-30
Baca selengkapnya

Bab 166 Puzzle 79

Kuda putih yang ditunggangi oleh Pangeran Glenrhys dan Bella berhenti di pusat kota Grivendor. Pusat kota itu tidak pernah sepi meskipun di sore hari. Bahkan, semakin malam justru menjadi semakin ramai. Berbagai penduduk dari kalangan rakyat biasa hingga bangsawan kini tengah hilir mudik memenuhi alun-alun kota yang menjual berbagai macam keperluan. Tidak hanya untuk berbelanja, berbagai hiburan juga ada di sana.Pangeran Glenrhys dan Bella berjalan beriringan melewati penduduk yang masih berlalu lalang. Terdapat beberapa gadis muda berpakaian bangsawan yang menghalangi jalan di depan sebuah butik. Mereka usai berbelanja gaun-gaun mewah di butik tersebut. Sementara Pangeran Glenrhys dan Bella berusaha keras untuk melewati mereka yang sedang berkerumun dan menghalangi jalan. Bella sedikit merasa lega karena dengan jubah hitam yang dikenakan sang pangeran, para gadis itu tidak dapat melihat wajah tampan Pangeran itu yang dapat berpotensi menimbulkan keributan. Ya,
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-30
Baca selengkapnya

Bab 167 Puzzle 80

Sebuah cahaya kilatan petir membelah langit sore yang mulai menghitam dan disusul dengan suara petir menggelegar yang seketika memekakkan telinga. Di bawah langit mendung itu, terdapat cukup banyak penduduk dengan pakaian bergaya renaisans yang tengah berkumpul dengan tatapan fokus pada sebuah panggung kayu di depan mereka. Sebuah alat penggal terbuat dari kayu berbentuk persegi yang berukuran cukup besar dengan mata tajam pisau di bagian atasnya serta lubang sebesar kepala yang berada di bawahnya, menjadi satu-satunya objek di atas panggung yang membuat sekujur tubuh bergidik ngeri.Tak lama, dua orang pria petugas pancung menyeret seorang wanita berambut pirang kemerahan. Mereka membawa wanita dengan penampilan lusuh dan menyedihkan itu di atas panggung dan menjadi tontonan bagi para penduduk di bawahnya. Ya, wanita itu adalah Aurora dan saat ini akan menerima hukuman eksekusi. Di bawah sana, di antara para penduduk, terdapat Marimar yang juga ikut
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-02
Baca selengkapnya

Bab 168 Puzzle 81

Beberapa hari telah berlalu, tetapi Bella terus mengurung diri di dalam kamar. Kepergian Aurora justru membuat gadis itu merasa kehilangan dengan awan kesedihan yang terus merasuk di kepala. Tidak jarang Bella memberi perintah pada Emma untuk mengirim surat dan menanyakan keadaan Marimar. Bahkan, beberapa surat yang dikirim oleh Pangeran Glenrhys pada Bella yang kini sedang berada di perbatasan juga telah diabaikan.  Emma memasuki kamar Bella dengan sebuah nampan berisi cukup banyak hidangan lezat. Gadis mungil itu seketika menghela napas panjang kala melihat sang putri yang lagi dan lagi menutup diri dengan selimut tebal di atas ranjang. Meletakkan nampan di atas meja, Emma berjalan mendekat kepada Bella. "Makan siang Anda telah tiba, Lady. Saya sengaja membawakan beberapa kue favorit Anda dengan rasa yang manis. Saya dengar akhir-akhir ini gula menjadi cukup langka. Tapi untungnya, istana masih memiliki persediaan gula cukup banyak." Hening. Tidak ada
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-03
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
151617181920
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status