"Arbi, hati-hati sama Ratu," ucapan Praditia masih membekas di telinga Arbia Siquilla. Pagi ini dia pergi ke perusahaan Penerbit milik Praditia Wicaksana. Untuk sementara Arbia mengambil alih perusahaan yang tergabung dengan perusahaannya sendiri yang didirikan sendiri bersama Arka Abianta, kakak angkatnya."Arbi, dimana?" Via note dari kakaknya Arka."Di kantor penerbit, kak," balasnya dengan cepat lalu menyimpan berkas ke laci.Agak capek juga gadis itu merapikan file, karena semenjak Praditia tersandung kasus dan masuk buy, keadaan kantor berubah drastis. Banyak karyawan kantor yang keluar tanpa mempertanggung jawabkan pekerjaannya."Mbak Arbi, mau dibikinim minuman dingin?" tanya OB dengan ramah. Arbia hanya tersenyum lantas mengangguk. Hari cepat berlalu, siang sudah merambah sore. Seharian duduk di kursi panas membuat Arbia ngerasa seperti diduk menjadi pesakitan. "Mbak Arbi, pulang ya?" Suara karyawan yang mas
Last Updated : 2021-09-29 Read more