"Halo, Zidan," sapa Rayna lirih, tubuhnya masih gemetar karena efek tadi, hampir saja mereka kebablasan."Kamu masih belum pulang? Kenapa dari tadi aku ketuk rumahmu nggak nyahut?" tanya pria itu dari ujung sana.Rayna menggigit bibir bawahnya sambil melirik ke arah Alden.'Duh, ini gimana ya cara ngomongnya, apa jujur aja kali ya.'"A--aku masih di tempat kerja," ujar wanita itu dengan suara terbata."Masih di tempat kerja?" ulang pria itu, "Rayna, ini udah jam berapa? Kenapa kamu masih di sana?" Kentara sekali jika pria itu emosi."Ini memang salahku, karena kecerobohanku, akhirnya aku mendapat hukuman, tidak apa-apa, hanya malam ini saja," ucap Rayna mencoba meyakinkan."Nggak bisa gitu dong, Rayna. Alden benar-benar sudah keterlaluan. Dihukum sih dihukum, tapi kira-kira juga, ini udah malam. Kamu di situ sama siapa?"Rayna tersentak, tidak mungkin dia jujur kalau di sini bersama Alden, yang ada nanti pria itu malah berpikir yang tidak-tidak."Aku sendiri."Alden mengerutkan kening
Last Updated : 2022-09-05 Read more