Alex menjentikkan jarinya sambil menyetir. Lagu yang ia putar kali ini, adalah favoritnya. Sampai akhirnya ada panggilan masuk ke ponselnya. Ia melirik ke layar ponselnya dan terlihat sebuah nama yang merupakan tunangannya. Alex pun segera menjawab panggilan telfon dan memasang earpodnya."Halo, Fey.""Dimana?""Di jalan, mau ke kantor. Ada apa? Kamu perlu sesuatu?""Aku mau ngajakin kamu lunch bareng hari ini.""Oke, dimana? Biar aku jemput kamu.""Kita ketemu langsung aja, nanti aku kabari lagi."Alex terdiam sebentar, "Okay," Jawabnya akhirnya.Panggilan telfon pun berakhir. Alex menyetir tapi tanpa lagu yang ia hidupkan lagi. Seketika moodnya mulai berubah tidak seceria tadi.Tak lama akhirnya Alex tiba di kantor. Semua menyapanya seperti biasa. Alex adalah CEO yang selain sukses tapi juga sangat di hormati. Sebelum berlalu ke ruanganya, ia berhenti di depan meja sekretarisnya yang tak jauh dari pintu masuk ruang kerjanya.
Read more